Pernahkah kamu mengalami kondisi dimana kamu tidak menstruasi selama berbulan-bulan? Hati-hati, bisa jadi itu gejala amenore.
Lalu apa itu amenore dan apakah kondisi ini berbahaya bagi kesehatan?
Pengertian Amenore
Amenore merupakan suatu kondisi dimana perempuan tidak menstruasi selama 3 siklus atau lebih. Istilah ini juga digunakan pada perempuan yang sudah berusia 15 tahun tapi belum pernah mengalami menstruasi.
Kondisi amenore ini dapat terjadi pada perempuan remaja hingga dewasa. Umumnya, perempuan yang belum memasuki fase pubertas, hamil, menyusui, hingga menjelang “menopause,” tidak akan mengalami menstruasi. Selain itu, perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal, seperti KB suntik atau lainnya, juga tidak mengalami kondisi yang sama.
Amenore sendiri dapat disebabkan oleh hal-hal alami seperti kehamilan ataupun menjadi pertanda adanya masalah kesehatan. Umumnya penyebab amenore disebabkan oleh kadar hormon hingga masalah kesehatan. Jika kamu mengalami kondisi ini, ada baiknya jika kamu segera melakukan pemeriksaan kesehatan. Karena amenore merupakan kondisi yang harus segera ditangani agar tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Baca: 6 Gejala Normal Saat Haid
Jenis Amenore
Ada 2 jenis amenore yang perlu kamu ketahui, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Jenis ini tentu dapat disebabkan oleh kondisi yang berbeda-beda.
1. Amenore Primer
Amenore primer merupakan kondisi yang mengacu saat remaja perempuan sudah berusia 15 atau 16 tahun, namun tidak kunjung menstruasi. Ada beberapa hal yang mempengaruhi remaja mengalami amenore primer ini, sebagai berikut:
-
Gangguan Pada Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau biasa disebut dengan kelenjar pituitari merupakan kelenjar yang berukuran kecil dan terdapat pada otak. Kelenjar ini berperan dalam produksi hormon-hormon penting dalam tubuh, seperti kortisol, prolaktin, dan hormon pertumbuhan.
Jika kelenjar hipofisis mengalami gangguan di otak, maka dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Hal ini kemudian menyebabkan terganggunya siklus menstruasi.
-
Kelainan Genetik
Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi amenore primer. Hal ini karena, kelainan genetik dapat mempengaruhi fungsi indung telur sehingga menyebabkan menstruasi menjadi terhambat.
-
Hymen Imperforata
Hymen imperforata merupakan suatu kelainan dimana selaput dara tidak menunjukkan lubang, sehingga menutupi vagina sepenuhnya.
2. Amenore Sekunder
Dibandingkan dengan amenore primer, amenore sekunder menjadi kondisi yang paling sering terjadi pada perempuan. Amenore sekunder merupakan kondisi dimana perempuan yang biasanya memiliki siklus menstruasi lancar tiba-tiba berhenti dalam waktu yang lama.
Adapun beberapa penyebab terjadinya amenore sekunder ini:
-
Ketidakseimbangan Hormon
Penyebab terjadinya amenore sekunder yang paling sering adalah karena ketidakseimbangan hormon. Umumnya ketidakseimbangan hormon ini disebabkan oleh tumor hipofisis, kadar estrogen yang rendah atau kadar testosteron yang meningkat.
Selain itu keseimbangan hormon juga dapat terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau yang biasa disebut hipertiroid.
-
Hamil
Kehamilan juga menjadi salah satu penyebab alami terjadinya amenore sekunder. Selain kehamilan, perempuan yang sedang menyusui dan “menopause” juga dapat menyebabkan perempuan tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan lebih.
-
Konsumsi Obat-Obatan
Kondisi kesehatan yang mengharuskan kamu untuk mengkonsumsi obat-obatan juga menjadi penyebab amenore sekunder. Obat-obatan seperti antidepresan hingga obat antiepilepsi dapat membuat kadar hormon meningkat, sehingga menyebabkan terhambatnya siklus ovulasi dan menstruasi.
-
Penggunaan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB dan KB suntik. Jika kamu berhenti untuk menggunakan alat kontrasepsi, butuh beberapa waktu untuk membuat siklus menstruasi kamu normal kembali. Selain itu kemoterapi dan perawatan radiasi juga bisa menyebabkan amenore sekunder.
Gejala Amenore
Menstruasi merupakan siklus yang terjadi pada setiap perempuan. Umumnya siklus ini terjadi pada perempuan dengan rentan usia 12 hingga 16 tahun. Menstruasi biasanya terjadi setiap 21-35 hari sekali dan ditandai dengan keluarnya darah dari vagina selama 7 hari.
Namun, ada kondisi dimana perempuan mengalami amenore. Amenore merupakan kondisi yang terjadi pada perempuan remaja, dewasa, hingga pra “menopause” dimana mereka tidak menstruasi selama 3 bulan hingga lebih.
Selain tidak mengalami menstruasi secara teratur, ada beberapa gejala lainnya yang terjadi pada penderita amenore. Adapun beberapa gejala amenore yang bisa kamu perhatikan adalah sebagai berikut:
- Tidak menstruasi selama 3 bulan atau lebih
- Rambut mengalami kerontokan
- Nyeri kepala
- Nyeri panggul
- Keluar cairan dari puting payudara
- Tumbuh rambut yang berlebihan
- Gangguan pada penglihatan
- Timbulnya jerawat
Cara Menangani Amenore
Penanganan untuk amenore dapat berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Jika penyebab amenore adalah kehamilan atau “menopause,” maka tentu kamu tidak membutuhkan pengobatan apapun.
Inilah beberapa cara menangani amenore sesuai dengan penyebabnya:
-
Obesitas atau Berat Badan
Kamu perlu melakukan diet sehat untuk membuat berat badanmu menjadi ideal. Kamu bisa melakukan olahraga secara rutin dan menjaga asupan gizi.
-
Penggunaan Pil KB
Kamu bisa berhenti mengkonsumsi pil KB, atau kamu juga bisa melakukan terapi hormon untuk mengembalikan siklus menstruasi kamu.
-
Stres
Jika penyebab amenore adalah stres, maka kamu bisa melakukan relaksasi diri untuk menenangkan pikiran.
-
Tumor atau Penyumbatan Struktural
Cara menangani amenore yang disebabkan oleh tumor atau penyumbatan struktural bisa menggunakan operasi.
-
Penurunan Berat Badan Ekstrim
Untuk kondisi amenore yang disebabkan oleh penurunan berat badan yang ekstrim, kamu bisa mengembalikan berat badan normal, dengan cara makan-makanan bergizi, minum-minuman bergizi, dan lainnya.
Jika kamu mengalami amenore, kamu bisa lakukan eberapa penanganan diatas. Tapi, alangkah baiknya jika kamu berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Baca lebih banyak mengenai menstruasi:
Tinggalkan komentar