Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Matcha vs. Kopi: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatanmu?

Matcha vs. Kopi: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatanmu?

Bagi banyak perempuan, hari baru terasa dimulai setelah menyesap secangkir minuman berkafein — entah itu kopi yang aromatik atau matcha hijau yang lembut. Keduanya bisa memberi energi dan meningkatkan fokus. Tapi, sebenarnya mana yang lebih baik untuk tubuh dan pikiranmu?


1. Kafein: Energi Cepat vs. Fokus Tenang

Secangkir kopi (sekitar 240 ml) mengandung sekitar 95–120 mg kafein, sedangkan satu sendok teh matcha (sekitar 2 gram) mengandung 60–70 mg kafein.

Perbedaannya terletak pada cara tubuh memproses kafein. Kopi memberikan ledakan energi yang cepat, tapi juga bisa menyebabkan jantung berdebar, kecemasan, dan “crash” ketika efeknya habis.
Matcha, sebaliknya, mengandung L-theanine — asam amino yang membantu menenangkan sistem saraf dan membuat energi lebih stabil. Hasilnya: kamu tetap fokus dan tenang tanpa efek gelisah berlebihan.

Kopi = dorongan cepat, tapi bisa bikin cemas.
🍵 Matcha = energi lembut dan fokus lebih tahan lama.


2. Antioksidan dan Manfaat Kesehatan

Matcha dikenal kaya akan antioksidan catechin, terutama EGCG (epigallocatechin gallate), yang berperan melindungi sel dari kerusakan, meningkatkan metabolisme, dan menjaga kesehatan jantung. Karena matcha terbuat dari daun teh utuh yang digiling halus, kamu mendapatkan seluruh manfaat gizinya.

Kopi juga mengandung antioksidan kuat — seperti asam klorogenat (chlorogenic acids) — yang dapat membantu menurunkan peradangan, memperbaiki sensitivitas insulin, dan menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Namun, jika bicara soal kepadatan antioksidan, matcha masih sedikit unggul karena konsentrasinya lebih tinggi per gram.


3. Pengaruh terhadap Stres, Suasana Hati, dan Fokus

Kalau kamu mudah cemas atau sensitif terhadap kafein, matcha bisa jadi pilihan yang lebih lembut. L-theanine dalam matcha membantu meningkatkan gelombang otak alfa, yang membuat tubuh rileks tanpa mengantuk.

Kopi, di sisi lain, bisa memperbaiki suasana hati dan meningkatkan fokus, tapi konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) dan mengganggu tidur. Jadi, batasi hingga 1–3 cangkir per hari agar manfaatnya tetap optimal.


4. Kesimpulan

Kopi dan matcha sama-sama memiliki manfaat kesehatan — asalkan dikonsumsi dengan bijak.

  • Pilih matcha jika kamu ingin energi yang stabil, fokus tenang, dan tambahan antioksidan.

  • Pilih kopi jika kamu menyukai sensasi energi cepat dan aroma khasnya.

Bagi sebagian orang, mengombinasikan keduanya juga bisa jadi pilihan: kopi di pagi hari, matcha di sore hari untuk menjaga energi tanpa mengganggu tidur.

Pada akhirnya, yang terbaik adalah minuman yang membuat tubuhmu terasa baik dan seimbang. 🌿


📚 Sumber:

  • Lovallo, W. R., Whitsett, T. L., al’Absi, M., Sung, B. H., Vincent, A. S., & Wilson, M. F. (2005). Caffeine stimulation of cortisol secretion across the waking hours in relation to caffeine intake levels. Psychosomatic Medicine, 67(5), 734–739.

  • Lopez-Garcia, E., van Dam, R. M., Li, T. Y., Rodriguez-Artalejo, F., & Hu, F. B. (2006). The relationship of coffee consumption with mortality. Annals of Internal Medicine, 154(8), 554–562.

  • Nobre, A. C., Rao, A., & Owen, G. N. (2008). L-theanine, a natural constituent in tea, and its effect on mental state. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 17(S1), 167–168.

  • United States Department of Agriculture (USDA). (2021). FoodData Central: Coffee, brewed and Matcha tea powder.

  • van Dam, R. M., & Hu, F. B. (2005). Coffee consumption and risk of type 2 diabetes: A systematic review. JAMA, 294(1), 97–104.

  • Weiss, D. J., & Anderton, C. R. (2003). Determination of catechins in matcha green tea by micellar electrokinetic chromatography. Journal of Chromatography A, 1011(1–2), 173–180.

  • Yokogoshi, H., Kobayashi, M., Mochizuki, M., & Terashima, T. (1998). Effect of L-theanine on brain monoamines and striatal dopamine release in conscious rats. Neurochemical Research, 23(5), 667–673.

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.