Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Infeksi Jamur Vagina: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Infeksi Jamur Vagina: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Infeksi jamur vagina atau kandidiasis adalah penyakit yang disebabkan karena jamur atau ragi dan merupakan salah satu permasalahan pada organ intim wanita yang cukup biasa terjadi di semua umur, baik remaja atau dewasa. Walau tanda-tandanya mirip, infeksi jamur vagina bukan tergolong dalam jenis infeksi menular seksual (IMS), tapi dapat disebarkan lewat kontak seksual.

Tetapi, saat keseimbangan bakteri dan ragi berubah, beberapa sel ragi dapat mengalami perkembangan biak, mengakibatkan gatal, lebam, dan iritasi. Infeksi jamur vagina bisa memunculkan gatal, dan perih di vagina. Keadaan ini dapat muncul karena berbagai hal, dimulai dari efek beberapa obat sampai penyakit tertentu. Walau biasanya tidak beresiko, infeksi jamur di vagina dapat makin kronis bila tidak diobati dengan tepat.

Baca juga Apakah Pembalut Dapat Menyebabkan Kanker?

Gejala Infeksi Jamur Vagina

Infeksi jamur vagina diikuti dengan beragam tanda-tanda di organ intim, khususnya vagina sisi luar atau vulva. Berikut ialah beberapa tanda-tandanya:

  • Rasa gatal yang parah di vagina, khususnya vagina sisi luar 
  • Rasa ngilu atau perih saat buang air kecil atau berhubungan seks 
  • Bibir vagina terlihat kemerahan dan lebam 
  • Keputihan yang menggumpal, tapi tidak bau 
  • Terasa perih ketika buang air kecil. 
  • Nyeri ketika berhubungan intim.

tanda-tanda infeksi jamur vagina dapat berbeda, ada yang cuma mengalami satu tanda-tanda saja dan tidak begitu parah, ada juga yang kebalikannya. Pada keadaan yang cukup parah, infeksi jamur vagina bisa memunculkan luka di kulit sekitaran vagina.

Penyebab Infeksi Jamur

Pemicu inti infeksi jamur vagina ialah jamur Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini hidup di vagina dan beragam tempat tubuh yang lain, seperti mulut, saluran pencernaan, dan kulit, tanpa mengakibatkan masalah kesehatan. Tetapi, pada keadaan tertentu, jamur Candida dapat tumbuh dan berkembang secara cepat. Saat tumbuh kebanyakan, jamur itu bisa mengakibatkan infeksi dan memunculkan tanda-tanda. Keadaan ini bisa disebabkan karena berbagai hal, diantaranya: 

  • Efek beberapa obat, seperti antibiotik, terapi hormon estrogen, dan pil KB 
  • Peralihan hormon selama kehamilan, menyusui, atau menopause 
  • Diabetes yang tidak termonitor 
  • Daya tahan tubuh kurang kuat, misalkan karena efek kemoterapi, malnutrisi, dan HIV/AIDS
  • Berat tubuh berlebihan atau kegemukan 
  • Douching vagina, yakni proses bersihkan bagian dalam vagina dengan menyemprot cairan pencuci khusus 
  • Organ intim wanita kerap basah atau lembab, misalkan karena pemakaian pakaian dalam yang sangat ketat dan tidak bisa mem penyerap keringat
  • Pemakaian alat kontrasepsi

Cara Mengobati dan Langkah Pencegahan

Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa diberi untuk menangani infeksi jamur vagina, yakni: 

  • Obat antijamur, seperti fluconazole dan itraconazole 
  • Obat antijamur oles berbentuk krim, salep, cairan, atau tablet vagina, misalkan miconazole, clotrimazole, nistatin, sulfanilamide, dan asam borat 
  • Obat antihistamin 

Obat antijamur, baik yang diminum atau dioles, umumnya perlu dipakai sampai beberapa minggu atau beberapa bulan walau tanda-tanda yang kamu rasakan telah lebih baik. Ini mempunyai tujuan untuk pastikan jika perkembangan jamur pemicu infeksi di vagina telah termonitor. Dalam pada itu, konsumsi obat antihistamin umumnya dihentikan jika keluhan gatal di vagina telah berkurang.

Selain melakukan upaya pengobatan, kamu juga harus melakukan upaya pencegahan agar infeksi jamur tidak tertularkan ke orang lain atau mencegah infeksi tersebut kambuh kembali. Untuk mencegah berlangsungnya infeksi jamur vagina, ada cara-cara yang dapat kamu kerjakan, yakni: 

  • Gunakan pakaian dalam yang bisa menyerap keringat secara baik, misalkan baju dalam dengan bahan katun. 
  • Jauhi pemakaian celana atau celana dalam yang begitu ketat. 
  • Jauhi kelamaan memakai tampon atau pembalut, khususnya yang beraroma. 
  • Jauhi pemakaian cairan pembersih area kewanitaan secara berlebihan. 
  • Membersihkan vagina secara betul, yakni membersihkan vagina dari arah bibir vagina ke arah anus sama air bersih, lalu keringkan. 
  • Jauhi hubungan seksual beresiko, misalkan hubungan seksual tanpa kondom atau kerap ganti pasangan.

Bila kamu alami tanda-tanda infeksi jamur vagina atau tanda-tanda yang kamu rasakan tidak juga lebih baik dan malah makin parah, segera kontrol diri ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Baca juga Kandungan Yang Harus Dihindari Dalam Sabun Kewanitaan

References:

https://www.halodoc.com/kesehatan/infeksi-jamur-vagina

https://www.alodokter.com/infeksi-jamur-vagina-gejala-penyebab-dan-penanganannya

https://hellosehat.com/wanita/jamur-vagina/ragi-infeksi-jamur-vagina/

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.