Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Berikut Pengertian, Tanda, Penyebab, dan Cara Menyikapi Pubertas

Berikut Pengertian, Tanda, Penyebab, dan Cara Menyikapi Pubertas

Pubertas atau masa puber adalah fase perkembangan penting ketika anak mulai menjadi dewasa secara seksual. Biasanya, pubertas terjadi pada usia remaja. Pada anak laki-laki, masa puber berlangsung antara usia 12-16 tahun, sementara pada anak perempuan, dimulai lebih awal, yaitu antara usia 10-14 tahun. Selama fase ini, berbagai perubahan fisik dan emosional akan terlihat, yang disebabkan oleh perubahan hormon. 

Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda pubertas pada anak-anak mereka, baik laki-laki maupun perempuan. Dengan pemahaman ini, ayah dan bunda dapat mendampingi anak-anak mereka melalui masa puber dengan bijaksana. Mari kita simak lebih lanjut penjelasannya.

Apa Itu Pubertas?

Pubertas adalah fase penting dalam perkembangan manusia, yang mencakup berbagai tahap mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa dan lanjut usia. Masa pubertas terjadi selama remaja sebagai persiapan menuju kedewasaan. Setiap individu pasti akan mengalami masa pubertas, yang ditandai oleh perubahan fisik dan mental signifikan pada anak laki-laki dan perempuan.

Tanda-tanda pubertas berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Pada umumnya, anak laki-laki memasuki masa pubertas antara usia 10 hingga 16 tahun, sementara anak perempuan mengalaminya lebih awal, yaitu antara usia 8 hingga 13 tahun. Perubahan ini mencakup perkembangan organ reproduksi, peningkatan tinggi badan, serta perubahan suara dan pertumbuhan rambut di berbagai bagian tubuh.

Memahami pubertas adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan anak menuju kedewasaan yang sehat dan seimbang. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat krusial dalam memberikan informasi yang tepat dan dukungan selama masa transisi ini.

Tanda-Tanda Pubertas

Selama masa pubertas, tubuh manusia mengalami berbagai perubahan signifikan. Berikut adalah tanda-tanda pubertas pada perempuan dan laki-laki:

1. Tanda Pubertas pada Perempuan

  • Pertumbuhan Payudara: Payudara mulai berkembang dan membesar.
  • Rambut Kemaluan: Munculnya rambut halus di sekitar area kemaluan.
  • Pertumbuhan Rambut: Rambut mulai tumbuh di ketiak dan kaki.
  • Pertumbuhan Tubuh: Terjadi peningkatan tinggi badan dan perubahan bentuk tubuh.
  • Menstruasi: Menstruasi pertama dimulai sebagai tanda kematangan reproduksi.

2. Tanda Pubertas pada Laki-laki

  • Pertumbuhan Testis: Testis mulai tumbuh dan membesar.
  • Rambut Kemaluan: Tumbuhnya rambut halus di sekitar area kemaluan.
  • Perubahan Suara: Peningkatan ukuran pita suara menyebabkan perubahan suara menjadi lebih berat.
  • Pertumbuhan Rambut: Rambut mulai tumbuh di ketiak, dada, wajah, dan kaki.
  • Pertumbuhan Penis: Penis mengalami pertumbuhan menuju ukuran dewasa.

Perubahan-perubahan ini adalah bagian alami dari proses perkembangan menuju kedewasaan dan menandakan kematangan sistem reproduksi. Memahami tanda-tanda ini penting untuk mengenali dan mengelola perubahan yang terjadi selama masa pubertas dengan baik.

Tonton video “Ciri-ciri Pubertas pada Anak, Mulai dari Tumbuh Jerawat hingga Menstruasi”


Penyebab Pubertas

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapan dan bagaimana pubertas terjadi, yaitu:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan kapan seseorang akan mengalami pubertas. Gen yang diwariskan dari orang tua dapat mempengaruhi usia awal pubertas. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami pubertas lebih awal atau lebih lambat dari rata-rata, kemungkinan besar anak mereka akan mengalami hal yang sama. Selain itu, variasi genetik tertentu dapat mempengaruhi bagaimana tubuh merespons hormon yang memicu pubertas.

Penelitian menunjukkan bahwa gen tertentu, seperti gen yang mengatur produksi hormon dan reseptor hormon, dapat mempengaruhi waktu pubertas. Misalnya, variasi pada gen yang mengkodekan reseptor hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) dapat mempengaruhi perkembangan seksual. Oleh karena itu, memahami riwayat keluarga dan faktor genetik dapat memberikan wawasan tentang kapan pubertas mungkin dimulai.

2. Hormonal

Hormon adalah faktor utama yang memicu pubertas. Proses ini dimulai di otak, khususnya di hipotalamus, yang mengeluarkan hormon pelepas gonadotropin (GnRH). GnRH kemudian merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon LH dan FSH. Hormon-hormon ini kemudian merangsang gonad (ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki) untuk memproduksi hormon seks seperti estrogen dan testosteron.

Estrogen dan testosteron bertanggung jawab atas perubahan fisik yang terjadi selama pubertas. Pada anak perempuan, estrogen memicu perkembangan payudara, pertumbuhan rambut kemaluan, dan menstruasi. Pada anak laki-laki, testosteron memicu pertumbuhan otot, suara yang lebih dalam, dan pertumbuhan rambut wajah. Keseimbangan hormon ini sangat penting untuk perkembangan normal selama pubertas.

Secara keseluruhan, pubertas adalah proses yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan hormonal. Pemahaman tentang penyebab pubertas dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menangani masalah yang mungkin timbul selama fase penting ini dalam kehidupan seseorang.

Cara Menyikapi Ketika Muncul Tanda Pubertas Pada Anak

Tidak semua anak siap menghadapi perubahan fisik, emosional, dan seksual di masa pubernya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami cara menyikapi masa pubertas tersebut.

Peran orangtua sangat penting agar anak tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan diri sendiri atau keluarga. Berikut adalah beberapa cara menyikapi pubertas anak yang bisa diterapkan.

1. Sabar dan Respon dengan Sikap yang Positif

Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa perubahan emosional adalah hal lumrah yang menjadi bagian dari masa pubertas anak. Pada fase transisi menuju dewasa ini, anak bisa menjadi lebih labil, mudah tersinggung, dan gampang marah. Oleh karena itu, orang tua harus ekstra sabar dalam menghadapi perubahan mood anak.

Untuk menghindari suasana yang semakin keruh, tanggapilah fluktuasi emosi anak secara bijak dan positif. Misalnya, ketika anak merasa sedih karena mengalami kegagalan, ajaklah bicara dan hibur dia. Berikan pemahaman bahwa tidak semua hal yang diinginkan bisa terwujud, namun selalu ada hal baik dari setiap peristiwa. Cara ini membantu anak memandang hidup dengan lebih positif.

2. Sisihkan Waktu untuk Anak

Selalu luangkan waktu untuk mengajak anak berbicara dan berdiskusi. Masa pubertas membuat mereka lebih sulit terbuka mengenai perubahan yang dialaminya. Bicara dan berdiskusi tidak hanya meningkatkan peluang orang tua untuk membantu anak melewati masa puber, tetapi juga meningkatkan kedekatan emosional antara orang tua dan anak.

3. Ajari tentang Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada anak adalah pendidikan yang baik untuk membantu pertumbuhan mentalnya. Ini dilakukan dengan mengajarkan anak tentang hukum sebab dan akibat, sehingga mereka menjadi lebih sadar dan bertanggung jawab atas tindakannya. Orang tua juga dapat meningkatkan kontrol diri anak dengan menanamkan nilai agama dan moral yang damai serta toleransi yang tinggi.

4. Pendidikan Seksual

Saat pubertas, anak laki-laki akan mengalami mimpi basah dan anak perempuan akan mengalami menstruasi. Kedua peristiwa ini menunjukkan bahwa sel sperma dan sel telur (ovum) telah siap untuk proses reproduksi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pendidikan seksual kepada anak-anak mereka.

Pendidikan seksual bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian anak terhadap kesehatan seksual mereka. Melalui diskusi yang terbuka mengenai isu-isu seksualitas, anak-anak dapat memahami bahwa kesehatan seksual adalah bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita.

Dengan memberikan informasi yang tepat dan mendidik, orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan sikap yang sehat dan bertanggung jawab terhadap seksualitas mereka. Ini juga membantu mereka untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama masa pubertas. Pendidikan seksual yang baik akan memberikan landasan yang kuat bagi anak-anak untuk membuat keputusan yang bijak dan aman di masa depan.

5. Berikan Pemahaman Soal Rokok, Alkohol, dan Obat-obatan Terlarang

Rokok, alkohol, dan narkoba sering kali menjadi godaan bagi anak-anak yang sedang dalam masa transisi menuju dewasa. Substansi-substansi ini bisa datang dari berbagai arah, termasuk dari lingkungan pergaulan mereka. Penting bagi orang tua untuk mengajak anak berdiskusi dan memberikan informasi yang akurat mengenai bahaya merokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang. 

Dengan demikian, kesadaran anak akan meningkat, dan mereka akan lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan. Ketiga substansi tersebut telah terbukti membahayakan kesehatan dan dapat menimbulkan berbagai penyakit serius.

6. Ajak Anak untuk Berempati

Mengajak anak untuk berempati dapat membantu meredakan amarah mereka selama masa pubertas. Salah satu cara efektif adalah dengan menekankan pentingnya mengungkapkan perasaan dengan tutur kata yang sopan. Mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik bertujuan agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Beri tahu anak bahwa setiap perkataan dan sikap yang mereka tunjukkan bukan hanya berdampak pada orang lain, tetapi juga pada diri mereka sendiri. Dengan demikian, rasa empati anak akan terasah, karena mereka mulai belajar menempatkan diri di posisi orang lain.

7. Mengenalkan Anak Pada Olahraga atau Musik

Anak-anak yang sedang dalam masa pubertas biasanya memiliki energi yang besar dan emosi yang menggebu. Untuk menyalurkan energi dan emosi tersebut ke arah yang positif, ajaklah anak untuk berolahraga atau bermusik. Aktivitas ini tidak hanya membantu mereka menghindari perilaku negatif yang merugikan, tetapi juga meningkatkan kemampuan sosialisasi mereka. Olahraga dan musik bisa menjadi sarana efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional anak.

8. Berikan Pujian dan Evaluasi yang Bijak

Banyak orang tua yang enggan memberikan pujian kepada anak-anak mereka. Padahal, pujian sekecil apapun dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak. Berikan pujian yang sewajarnya sebagai bentuk apresiasi atas prestasi atau tindakan baik yang mereka lakukan. 

Sebaliknya, jika anak melakukan kesalahan, evaluasi kekeliruan tersebut dengan pendekatan yang bersahabat. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau kekerasan fisik. Berikan pengertian secara positif agar anak menyadari kesalahan mereka dan termotivasi untuk memperbaikinya. Pendekatan yang bijak ini akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.

Sebagai orangtua, memahami pubertas anak adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan mereka. Mengetahui tanda-tanda dan penyebab pubertas membantu kita merespons perubahan dengan bijak dan tepat. Dengan memberikan dukungan emosional dan edukasi yang memadai, kita dapat membantu anak-anak melewati fase ini dengan lebih percaya diri dan sehat. Penting untuk selalu mendengarkan dan berkomunikasi secara terbuka dengan anak, sehingga mereka merasa didukung dan dipahami. Teruslah mendampingi mereka dalam setiap langkah perjalanan ini.

Sumber:

https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/kenali-ciri-pubertas-pada-anak-dan-bagaimana-menyikapinya

https://bobo.grid.id/read/083522785/pubertas-pengertian-ciri-ciri-dan-cara-menyikapinya-materi-kelas-6-sdmi?page=all

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-pubertas-penyebab-dan-tanda-tandanya-20ubFQEOVAZ/full

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.