Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Adenomiosis: Pengertian, Gejala, Cara Mengobati

Adenomiosis: Pengertian, Gejala, Cara Mengobati

Pernahkah kamu merasakan nyeri haid yang luar biasa hingga mengganggu aktivitas? Jika ya, waspadai adenomiosis sebuah kondisi medis yang dapat menyerang organ reproduksi wanita.

Adenomiosis merupakan pertumbuhan tidak normal jaringan rahim ke dalam dinding otot rahim. Hal ini menyebabkan rahim menebal dan membesar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, perdarahan haid yang berat, dan nyeri haid yang luar biasa.

Meskipun adenomiosis bisa menimbulkan gejala yang mengganggu, kondisi ini tidak berbahaya dan tidak berakibat fatal. Biasanya, adenomiosis baru terdeteksi ketika gejalanya sudah parah. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang adenomiosis, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya. Mari simak penjelasan selengkapnya!

Apa Itu Adenomiosis?

Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium, yang biasanya melapisi bagian dalam rahim, justru tumbuh ke dalam miometrium, yaitu dinding otot rahim. Pertumbuhan abnormal ini menyebabkan rahim menebal dan membesar, bahkan bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat ukuran normalnya.

Akibatnya, wanita dengan adenomiosis sering kali mengalami nyeri haid yang parah dan pendarahan menstruasi yang tidak normal. Pendarahan bisa sangat deras dan berkepanjangan, bahkan menyebabkan anemia.

Adenomiosis belum diketahui penyebab pastinya, namun diduga terkait dengan faktor hormonal dan genetik. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 30-50an, terutama yang pernah melahirkan.

Gejala Adenomiosis

Adenomiosis sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya yang samar atau bahkan tidak ada sama sekali. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:

  • Perdarahan menstruasi yang sangat deras dan berkepanjangan (menorrhagia).
  • Nyeri perut yang intens saat menstruasi (dismenore).
  • Menstruasi yang tidak teratur.
  • Nyeri panggul.
  • Kesulitan untuk hamil (infertilitas).
  • Nyeri saat berhubungan seksual (dyspareunia).
  • Perut terasa kembung atau penuh (adenomyosis belly).
  • Pembesaran rahim yang bisa menyebabkan rasa nyeri atau tekanan di perut bagian bawah.

Cara Mengobati Adenomiosis

Adenomiosis, kondisi di mana jaringan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim, dapat menimbulkan rasa nyeri dan perdarahan menstruasi yang berat. Cara mengatasinya pun beragam, tergantung pada tingkat keparahan gejala, riwayat melahirkan, dan keinginan untuk memiliki anak di masa depan.

Bagi mereka dengan gejala ringan, langkah sederhana seperti berendam air hangat, menggunakan kompres hangat, dan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol dapat membantu meredakan keluhan.

Namun, jika gejalanya tergolong berat atau terjadi perdarahan menstruasi yang banyak, konsultasi dengan dokter kandungan menjadi langkah penting. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat, seperti:

1. Obat Pereda Nyeri

Dokter dapat meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti asam mefenamat untuk membantu meredakan rasa nyeri.

2. Terapi Hormon

Terapi ini bermanfaat bagi pasien yang mengalami perdarahan hebat dan nyeri tak tertahankan saat menstruasi. Salah satu contohnya adalah pil KB.

3. Ablasi Endometrium

Prosedur ini bertujuan untuk menghancurkan lapisan rahim yang mengalami adenomiosis. Namun, ablasi endometrium hanya efektif jika adenomiosis belum terlalu dalam di otot rahim.

4. High Intensity Focused Ultrasound (HIFU)

HIFU menggunakan gelombang ultrasound khusus untuk menghancurkan jaringan endometrium.

5. Adenomiektomi

Operasi ini dilakukan untuk mengangkat jaringan adenomiosis. Adenomiektomi menjadi pilihan jika adenomiosis tidak bisa dihilangkan dengan metode lain.

6. Embolisasi Pembuluh Darah Arteri Rahim

Prosedur ini bertujuan untuk menghambat aliran darah ke area adenomiosis, sehingga ukurannya mengecil dan keluhan mereda. Embolisasi dilakukan pada pasien yang tidak memungkinkan untuk menjalani operasi.

7. Histerektomi

Pengangkatan rahim ini dilakukan jika adenomiosis tidak dapat diatasi dengan cara lain. Histerektomi hanya direkomendasikan bagi pasien yang tidak lagi ingin hamil.

Bagi para wanita, memahami adenomiosis dan risikonya sangatlah penting. Untuk membantu mengurangi kemungkinan terkena adenomiosis, selain menerapkan gaya hidup sehat, penting untuk selalu memeriksakan kesehatan sistem reproduksi secara berkala, terutama jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya.

Sumber:

https://www.halodoc.com/kesehatan/adenomiosis

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-adenomiosis

https://www.alodokter.com/adenomiosis

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.