Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Toxic Shock Syndrome: Memahami Risiko dan Pencegahannya

Toxic Shock Syndrome: Memahami Risiko dan Pencegahannya

“Toxic Shock Syndrome” (TSS) adalah kondisi yang langka namun berpotensi mengancam jiwa yang dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Kondisi ini terutama terkait dengan penggunaan jenis tampon tertentu, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor lain. Memahami risiko, gejala, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menjaga kesehatan menstruasi yang baik. 

Memahami “Toxic Shock Syndrome” 

TSS adalah kondisi yang disebabkan oleh racun bakteri yang masuk ke dalam aliran darah dan mempengaruhi beberapa sistem organ. Bakteri yang paling umum terkait dengan TSS adalah bakteri Staphylococcus aureus (staph). Meskipun TSS awalnya dikaitkan dengan penggunaan tampon super-absorbent, kondisi ini juga dapat terjadi akibat luka bedah, infeksi kulit, atau penggunaan spons kontrasepsi atau diafragma. 

Gejala dan Faktor Risiko 

Gejala TSS dapat bervariasi tetapi sering meliputi demam tinggi tiba-tiba, tekanan darah rendah, ruam yang mirip dengan luka bakar matahari, muntah, diare, nyeri otot, dan kebingungan. Jika tidak diobati, TSS dapat menyebabkan kegagalan organ dan bahkan kematian. Beberapa faktor risiko meningkatkan kemungkinan mengembangkan TSS, seperti menggunakan tampon dengan daya serap tinggi, meninggalkan tampon dalam waktu yang lama, menggunakan tampon terlalu cepat setelah melahirkan, dan memiliki riwayat TSS. 

Pencegahan dan Langkah Keamanan 

Mencegah TSS terutama melibatkan praktik kebersihan menstruasi yang baik dan mengikuti beberapa langkah keamanan. Berikut adalah beberapa tips pencegahan penting: 

  1. Gunakan tampon dengan daya serap terendah yang diperlukan dan ganti secara teratur (setidaknya setiap empat hingga delapan jam).
  2. Pertimbangkan penggunaan produk menstruasi alternatif seperti pembalut, cangkir menstruasi, atau celana haid.
  3. Cuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah memasukkan tampon. 4. Hindari menggunakan tampon saat tidur atau dalam waktu yang lama. 5. Baca dan ikuti petunjuk yang disediakan oleh produsen tampon. 6. Ketahui tanda dan gejala TSS dan cari bantuan medis jika ada gejala yang muncul.

TSS adalah kondisi yang langka namun serius yang dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Meskipun terutama terkait dengan penggunaan tampon, memahami risiko, gejala, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting. Mempraktikkan kebersihan menstruasi yang baik, menggunakan tampon dengan daya serap yang sesuai, dan mencari bantuan medis bila diperlukan adalah penting untuk menjaga kesehatan menstruasi dan mencegah TSS. 

References: 

  • Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Toxic Shock Syndrome (TSS). Diakses dari https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/toxic-shock-syndrome.html
  • Mayo Clinic. (2020). Toxic shock syndrome. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxic-shock-syndrome/sympto ms-causes/syc-20355384
  • American Academy of Family Physicians. (2017). Toxic Shock Syndrome. Diakses dari https://www.aafp.org/afp/2017/0715/p98.html

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.