Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan

Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan

Menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita usia reproduksi, biasanya setiap bulan. Ini melibatkan interaksi kompleks hormon yang mengatur siklus menstruasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi proses menstruasi dan mengeksplorasi hormon-hormon utama yang memainkan peran penting dalam fenomena fisiologis ini.

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi adalah pola perubahan yang terjadi secara berkala dalam tubuh seorang wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Siklus ini terbagi menjadi empat fase yang berbeda: fase menstruasi, fase folikular, ovulasi, dan fase luteal. Setiap fase diatur oleh fluktuasi hormon spesifik.

  1. Fase Menstruasi:

Fase menstruasi menandai awal siklus. Ditandai dengan pengelupasan lapisan rahim, yang mengakibatkan keluarnya darah dan jaringan melalui vagina. Selama fase ini, tingkat hormon, termasuk estrogen dan progesteron, berada pada tingkat terendah.

2. Fase Folikular:

Setelah menstruasi, fase folikular dimulai. Hipotalamus, sebuah wilayah di otak, melepaskan hormon pelepas gonadotropin (GnRH), yang memberi sinyal kepada kelenjar pituitari untuk memproduksi hormon folikel-stimulasi (FSH). FSH merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel di ovarium, masing-masing mengandung sel telur yang belum matang. Saat folikel-folikel tersebut matang, mereka menghasilkan estrogen, yang memperkental lapisan rahim dalam persiapan untuk kemungkinan penempelan sel telur yang telah dibuahi.

3. Ovulasi:

Ovulasi adalah pelepasan sel telur yang matang dari ovarium, biasanya sekitar pertengahan siklus menstruasi. Proses ini dipicu oleh peningkatan hormon luteinizing (LH) dari kelenjar pituitari. Peningkatan LH menyebabkan pecahnya folikel dominan, melepaskan sel telur ke dalam saluran tuba. Ovulasi menawarkan peluang bagi pembuahan untuk terjadi.

4. Fase Luteal:

Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi korpus luteum, yang menghasilkan progesteron. Progesteron membantu mempertahankan lapisan rahim, mendukung kehamilan potensial, dan mempersiapkan payudara untuk laktasi. Jika pembuahan tidak terjadi, korpus luteum akan mengalami degenerasi, menyebabkan penurunan tingkat progesteron. Penurunan tingkat hormon ini memicu pengelupasan lapisan rahim, memulai siklus menstruasi berikutnya.

Hormon yang Terlibat dalam Menstruasi

Beberapa hormon memainkan peran penting dalam mengatur siklus menstruasi:

  • Estrogen: Diproduksi terutama oleh folikel yang berkembang, estrogen mempromosikan pertumbuhan lapisan rahim, mempersiapkan saluran reproduksi untuk pembuahan, dan membantu mengatur siklus menstruasi.
  • Progesteron: Diproduksi oleh korpus luteum, progesteron membantu mempertahankan lapisan rahim, mendukung kehamilan potensial, dan mempersiapkan payudara untuk laktasi.
  • Folikel-Stimulasi Hormon (FSH): Diproduksi oleh kelenjar pituitari, FSH merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel di ovarium.
  • Luteinizing Hormon (LH): Juga diproduksi oleh kelenjar pituitari, LH memicu ovulasi dan transformasi folikel yang pecah menjadi korpus luteum.
  • Gonadotropin-Releasing Hormon (GnRH): Dilepaskan oleh hipotalamus, GnRH mengontrol produksi dan pelepasan FSH dan LH.

Menstruasi adalah proses fisiologis yang kompleks yang dipengaruhioleh interaksi hormon. Siklus menstruasi melibatkan pengelupasan lapisan rahim, diikuti oleh pertumbuhan dan pematangan folikel, ovulasi, dan persiapan rahim untuk penempelan potensial. Hormon seperti estrogen, progesteron, FSH, LH, dan GnRH memainkan peran penting dalam mengatur proses-proses ini.

Memahami perubahan hormon dan fase-fase siklus menstruasi dapat memberikan wawasan tentang kesehatan reproduksi, kesuburan, dan kesejahteraan keseluruhan seorang wanita. Penting untuk diakui bahwa ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi dan mungkin memerlukan perhatian medis.

Dengan memahami lebih dalam tentang menstruasi dan hormon yang terlibat, wanita dapat membuat keputusan yang terinformasi tentang kesehatan reproduksi mereka, mencari perawatan medis yang sesuai saat diperlukan, dan menghargai kekompleksan proses alami dalam tubuh mereka.


Sumber:
  • American College of Obstetricians and Gynecologists. (2019). Hormonal Contraception. Retrieved from https://www.acog.org/womens-health/faqs/hormonal-contraception
  • Decherney, A. H., Nathan, L., & Goodwin, T. M. (2021). Current Diagnosis & Treatment:
  • >Obstetrics & Gynecology (12th ed.). McGraw-Hill Education.
  • Mayo Clinic. (2021). Menstrual Cycle: What's Normal, What's Not. Retrieved from
    https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/menstrual-cycle/art-/li>
  • Society for Endocrinology. (n.d.). Hormones of the Menstrual Cycle. Retrieved from https://www.yourhormones.info/hormones/hormones-of-the-menstrual-cycle/

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.