Meskipun sama-sama bagian dari siklus menstruasi, PMS dan haid memiliki perbedaan dalam hal waktu kemunculan, gejala, dan cara mengatasinya. PMS atau Premenstrual Syndrome adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang terjadi 1-2 minggu sebelum menstruasi. Dan gejala PMS bisa bervariasi pada setiap wanita. Sedangkan haid adalah proses luruhnya lapisan rahim yang tidak dibuahi sel telur. Haid biasanya ditandai dengan keluarnya darah dari vagina selama beberapa hari.

Nah, sekarang bagaimana cara membedakan antara PMS dan haid? Yuk, ketahui perbedaanya dalam artikel berikut ini.

Apa Bedanya PMS dan Haid?

Banyak orang sering keliru mengira PMS dan haid adalah hal yang sama. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. PMS, atau Premenstrual Syndrome, adalah sekumpulan gejala fisik dan psikis yang dialami wanita menjelang menstruasi. Di sisi lain, haid adalah proses menstruasi itu sendiri.

Haid, atau menstruasi, adalah pendarahan vagina normal yang terjadi setiap bulan sebagai bagian dari siklus reproduksi wanita. Setiap bulannya, tubuh wanita bersiap untuk kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, lapisan rahim akan luruh dan keluar dari tubuh melalui vagina dalam bentuk darah dan jaringan.

Jadi, PMS adalah kumpulan gejala yang muncul sebelum haid, sedangkan haid adalah proses luruhnya lapisan rahim yang keluar dari tubuh dalam bentuk darah.

Perbedaan Gejala Saat PMS dan Haid

Gejala PMS berbeda dengan gejala haid itu sendiri, lho. Adapun gejala PMS umumnya berupa:

• Kram perut
• Payudara bengkak dan nyeri
• Sakit kepala
• Mual
• Muncul jerawat
• Perubahan nafsu makan
• Perubahan suasana hati (mudah marah, sedih, cemas, atau depresi)
• Lemas
• Sulit tidur
• Perut kembung
• Nyeri otot
• Gangguan pencernaan
• Gampang lupa
• Cepat lelah
• Sulit fokus

Tingkat keparahan PMS bisa berbeda-beda pada setiap wanita, tergantung usia, gaya hidup, riwayat kesehatan, dan kondisi psikologis.

Sedangkan gejala haid yang umum dirasakan adalah:

• Kram perut
• Nyeri pinggang
• Nyeri kepala/pusing
• Mual
• Diare atau sembelit
• Perubahan suasana hati (mood swings)
• Kembung
• Cepat lelah
• Perdarahan vagina dengan volume bervariasi

Sama seperti PMS, tingkat keparahan haid juga bisa berbeda-beda. Bahkan, beberapa wanita tidak merasakan gejala haid sama sekali. Haid umumnya berlangsung selama 3-7 hari.

Memahami perbedaan gejala PMS dan haid dapat membantumu dalam mengelola kondisimu dengan lebih baik. Jika kamu merasa gejalanya mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Cara Meredakan Nyeri Saat PMS dan Menstruasi

Meskipun terdapat perbedaan antara PMS dan menstruasi, kedua kondisi tersebut memiliki cara penanganan yang serupa karena gejalanya seringkali mirip. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri selama PMS dan menstruasi meliputi:

• Mandi dengan air hangat.
• Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
• Konsumsi makanan sehat seperti buah, sayuran, dan biji-bijian.
• Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari.
• Tingkatkan asupan kalsium.
• Usahakan untuk menghindari stres dan depresi.
• Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan garam.
• Gunakan kompres hangat pada perut yang terasa nyeri.
• Jika rasa nyeri tidak tertahankan, kamu bisa mengkonsumsi obat pereda seperti ibuprofen, paracetamol, atau jenis NSAID lainnya.

Gejala PMS dan menstruasi umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah selesai menstruasi. Kebanyakan orang tidak memerlukan bantuan medis atau konsumsi obat khusus. Namun, jika kamu merasakan gejala yang parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Sumber:

https://www.halodoc.com/kesehatan/premenstrual-syndrome-pms