Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Penyebab Miss V Becek dan Cara alami Mengatasinya

Penyebab Miss V Becek dan Cara alami Mengatasinya

Pernahkah kamu merasa area kewanitaanmu basah dan membuatmu tidak nyaman? Hmm, mungkin kamu perlu tahu dulu nih apa yang menyebabkannya sebelum mencari cara mengatasinya.

Keputihan yang encer sebenarnya normal dan merupakan tanda vagina yang sehat. Tapi, kalau keputihanmu berlebihan, area kewanitaanmu bisa terasa becek. Vagina memang menghasilkan cairan untuk membersihkan dirinya sendiri, dan produksinya meningkat saat ovulasi.

Namun, kalau warna atau kekentalan keputihan berubah, atau kamu merasakan gatal dan nyeri di vagina, bisa jadi ada masalah di area kewanitaanmu. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab vagina becek!

Penyebab Miss V Terasa Becek

Jika kamu merasa Miss V terlalu becek, mungkin beberapa faktor berikut ini dapat menjadi penyebabnya:

1. Ovulasi atau Masa Subur

Biasanya, pada saat ovulasi atau masa subur, vagina akan terasa basah atau becek. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang memicu peningkatan produksi cairan dan lendir dalam vagina. Ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi, sekitar 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Jika kamu berencana untuk hamil, saat masa subur atau ovulasi adalah waktu yang tepat untuk berhubungan seksual.

2. Adanya Rangsangan Seksual

Ketika seorang wanita merasa terangsang secara seksual, kelenjar di vagina akan menghasilkan cairan encer dan bening untuk melumasi vagina dan mempersiapkannya untuk hubungan seksual yang nyaman. Keluarnya cairan vagina ini adalah hal yang normal dan biasanya akan menghilang setelah beberapa jam.

3. Keputihan

Vagina yang terasa becek juga bisa disebabkan oleh keputihan, yang merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi dan iritasi. Selama keputihan tidak memiliki bau yang tidak sedap, berwarna bening, jumlahnya tidak berlebihan, dan tidak menimbulkan keluhan apapun, kamu tidak perlu khawatir. 

Namun, kamu perlu waspada jika cairan vagina berwarna putih susu, kekuningan, hijau, coklat, keabu-abuan, atau disertai dengan bercak darah dan gejala lain seperti gatal atau bau tidak sedap, karena ini bisa menjadi tanda infeksi.

4. Penggunaan Celana Dalam yang Terlalu Ketat

Vulva atau area luar vagina memiliki banyak kelenjar keringat dan minyak, sehingga bisa membuatnya tetap becek, terutama jika cuaca panas, kamu melakukan aktivitas fisik yang berat, atau menggunakan celana dalam yang terlalu ketat. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya gunakan celana dalam yang lebih longgar dan terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat. Jika vagina tetap becek terus-menerus, ini bisa menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri atau jamur untuk berkembang dan menyebabkan infeksi.

Cara Alami Untuk Mengatasi Becek Pada Area Miss V

Kelembaban yang berlebih pada area kewanitaan adalah hal yang umum dan alami dalam banyak kasus. Perubahan dalam kelembaban ini sering terjadi secara alami sepanjang perjalanan hidup, termasuk saat masa pubertas, kehamilan, dan menopause.

Namun, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan yang mencolok dalam bau, warna, atau tekstur kelembaban yang mungkin terjadi, karena hal ini bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang perlu diwaspadai. Kelembaban yang tidak normal dapat mengindikasikan infeksi atau kondisi medis lain yang mungkin berisiko, terutama jika kamu sedang hamil, karena dapat berpotensi menyebabkan persalinan prematur atau masalah lainnya.

Tidak perlu terlalu khawatir jika kelembaban yang muncul berwarna putih atau bening, namun ada langkah-langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kelembaban yang tidak normal dan menjaga kesehatan keseluruhan dari area genital, di antaranya:

  • Rajin mandi setiap hari dan pastikan area genital dikeringkan dengan lembut.
  • Saat menggunakan toilet, selalu bersihkan dari depan ke belakang.
  • Hindari penggunaan celana ketat, pantyhose, atau celana pendek sepeda untuk jangka waktu yang lama.
  • Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun agar area genital dapat bernafas dengan baik, terutama saat siang hari.
  • Hindari duduk terlalu lama di dalam bak mandi air panas.
  • Pilih kertas toilet yang tidak beraroma atau berwarna.
  • Jauhi penggunaan semprotan pembersih kewanitaan.
  • Biarkan area genital beristirahat tanpa memakai pakaian dalam di malam hari.

Jika kamu mengalami kelembaban yang berlebihan, terutama sekitar waktu ovulasi atau mengalami bercak, kamu dapat menggunakan pantyliner untuk perlindungan tambahan.

Sumber:

https://www.alodokter.com/penyebab-vagina-basah-yang-perlu-anda-ketahui

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.