Belakangan ini beberapa perempuan mengeluhkan perubahan yang terjadi pada tubuh mereka. Beberapa perubahan tersebut, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, timbulnya jerawat yang banyak, berat badan yang mudah naik, gangguan psikologis, hingga sulit hamil.
Menurut dokter Spesialis Ginekologi dan Onkologi, Profesor Dr. H. Budi Santoso, dr., Sp.OG.,(K), perubahan yang dialami oleh beberapa perempuan tersebut merupakan bagian dari Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) atau yang biasa dikenal dengan “Polycystic Ovary Syndrome” (PCOS).
Baca juga: Perjalanan Penyembuhan PCOS Saya
PCOS sendiri merupakan salah satu gangguan kesuburan yang dialami oleh perempuan. PCOS sendiri ditandai dengan gangguan menstruasi serta kadar hormon androgen yang berlebih pada tubuh. Penderita PCOS memiliki hormon androgen yang berlebih dapat mengakibatkan indung telur (ovarium) memproduksi kantong-kantong yang berisi cairan. Hal ini mengakibatkan sel telur tidak dapat berkembang dengan sempurna. PCOS dapat mengakibatkan penderitanya sulit untuk hamil, rentan terkena darah tinggi dan diabetes.
PCOS 101: Definisi PCOS
PCOS merupakan suatu kondisi dimana tubuh perempuan mengalami “hormonal imbalance” atau ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon ini disebabkan kadar hormon androgen lebih dominan dibandingkan hormon estrogen.
PCOS menjadi kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki banyak kista kecil yang ada pada indung telur atau ovarium. Ovarium merupakan salah satu organ reproduksi yang sangat penting bagi para perempuan. Ovarium atau indung telur memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat menyimpan dan memproduksi sel telur. Setiap perempuan memiliki dua ovarium atau indung telur.
Penderita PCOS akan mengalami beberapa gejala, seperti masalah kesuburan, siklus menstruasi yang tidak teratur, berat badan yang tidak ideal, hingga hormon androgen yang banyak. Disamping itu, PCOS juga dapat menimbulkan gejala yang serius, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Sayangnya, hingga saat ini, gangguan PCOS ini masih belum bisa disembuhkan secara total. Jadi, penderita PCOS masih harus melakukan beberapa pengobatan yang belum bisa mengobatinya hingga tuntas.
Gejala PCOS
Gejala PCOS berkembang muncul pada masa awal pubertas. Terlebih saat perempuan mengalami masa menstruasi untuk pertama kalinya. Gejala PCOS muncul pertama kali pada usia remaja hingga 20-an. Seiring berjalannya waktu, gejala PCOS ini dapat berkembang. Contohnya adalah ketika seseorang mengalami kenaikan berat badan yang drastis.
Adapun beberapa gejala umum PCOS:
-
Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Gejala PCOS yang paling utama adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Penderita PCOS akan mengalami menstruasi yang jarang, terlalu lama, atau bahkan tidak sama sekali.
Hal ini dapat terjadi akibat menurunnya aktivitas ovulasi yang terjadi pada sistem reproduksi yang menyebabkan dinding rahim tidak dapat luruh. Penderita PCOS bisa hanya mengalami 8 hingga 9 kali menstruasi dalam satu tahun. -
Tumbuh Rambut Secara Berlebih
Gejala PCOS lainnya adalh tumbuhnya rambut secara lebat pada beberapa area tubuh, seperti dada, punggung, hingga perut. Pertumbuhan rambut tersebut disebabkan oleh kadar hormon androgen yang meningkat.
Lebih dari 70%, penderita PCOS akan mengalami gejala ini. Beberapa kasus yang dialami penderita PCOS menyebabkan rambut wajah lebih lebat dan gelap. -
Timbulnya Jerawat
Produksi hormon maskulin atau hormon androgen yang berlebih juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini dikarenakan produksi hormon androgen yang berlebihan menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak dibandingkan biasanya. Oleh sebab itu, jerawat dapat timbul di beberapa area, seperti wajah, dada, hingga punggung. -
Perubahan “Mood”
Kondisi PCOS dapat membuat penderitanya menghasilkan kadar hormon yang tidak teratur. Akibatnya, “mood” atau suasana hati dapat berubah-ubah dan tidak menentu. Jika hal ini dibiarkan, maka akan menyebabkan stres, depresi, hingga gangguan mental lainnya. -
Warna Kulit Menjadi Gelap
Gejala lain dari PCOS adalah perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap. Kulit akan mengalami perubahan menjadi lebih gelap pada area-area lipatan, seperti payudara, leher, selangkangan, hingga pangkal paha. -
Gangguan Kesuburan
Gejala ini bisa menjadi gejala yang serius bagi perempuan. Ketika tubuh tidak berevolusi dengan baik, maka tentu saja akan menyebabkan gangguan pada kesuburan. Kondisi ini juga dapat membuat tubuh tidak dapat menghasilkan sel telur yang cukup untuk dibuahi.
Jika penderita merasa kesulitan untuk hamil, maka itu bisa jadi tanda-tanda PCOS. Kamu bisa segera menemui dokter kandungan untuk berkonsultasi dan “check-up.”
Tiga Jenis PCOS
- Insulin Resistant PCOS (PCOS Tahan Insulin) adalah suatu kondisi ketika terjadi gangguan kinerja insulin. Disebabkan oleh gaya hidup yang tidak aktif, merokok dan stres.
- Post-Pill PCOS (PCOS pasca Pil) adalah jenis yang paling umum karena efek samping pil KB, bagi kebanyakan wanita, efek ini tidak berlangsung lama dan tubuh akan berovulasi kembali setelah efek pil berakhir.
- Inflammatory PCOS (PCOS inflamasi) terkait erat dengan PCOS Resistan Insulin. Pasalnya, peradangan yang terjadi di dalam memicu peningkatan hormon androgen yang juga bisa memicu PCOS
Pengobatan PCOS👩⚕️🏥
PCOS dan gejalanya dapat dikelola. Beberapa perubahan gaya hidup yang bermanfaat seperti menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, meningkatkan asupan sayuran, protein, dan lemak sehat juga dapat membantu. Berbagai perawatan medis juga dapat digunakan untuk mengobati PCOS seperti:
- Kontrasepsi Hormonal: Kontrasepsi dalam bentuk pil KB, cincin vagina, suntikan, atau kontrasepsi spiral mungkin disarankan oleh dokter Anda untuk membantu PCOS Anda. Terapi hormon seperti progestin biasanya digunakan untuk membantu mengatur siklus menstruasi.
- Konsumsi Metformin: Konsumsi metformin dapat membantu meningkatkan ovulasi, mengatur siklus menstruasi, mengurangi gejala hirsutisme, menurunkan berat badan (jika disertai dengan pola makan sehat dan olahraga), Metformin yang biasa digunakan sebagai obat diabetes juga dapat diresepkan untuk PCOS. Meski begitu, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat
- Perawatan Kesuburan: Untuk wanita dengan PCOS yang sedang merencanakan kehamilan, dokter biasanya akan merekomendasikan suntikan hormon (gonadotropin) atau meresepkan obat khusus untuk memicu ovulasi seperti clomiphene dan letrozole.
- Bedah Ovarium: Dengan operasi ini, dokter akan membuat sayatan kecil di perut menggunakan laparoskop dengan jarum. Tujuannya adalah untuk memecahkan sebagian kecil dari jaring kista untuk mempermudah proses ovulasi.
Itulah beberapa penjelasan tentang PCOS. Jika Anda merasakan beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Langkah Selanjutnya?
Itulah beberapa penjelasan mengenai PCOS. Jika kamu merasakan beberapa gejala tersebut, sebaiknya kamu segera menemui dokter ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan lewatkan Produk Kesehatan Wanita Organik dari Nona Woman:
Tinggalkan komentar