Ditulis oleh Shina Chopra, dalam kolaborasi dengan Roes Cosmetics
"Clean Beauty" atau produk kecantikan yang bersih adalah istilah yang sering muncul akhir-akhir ini. Beberapa orang mengatakan hal ini menyebarkan rasa takut, dan lainnya mengatakan istilah ini mendukung kebutuhan industri kosmetik dan perawatan pribadi yang lebih terkontrol dan lebih aman. Terlepas dari sisi mana kalian melihatnya, Nona + Roes percaya bahwa kalian harus mengetahui beberapa hal penting seputar "clean beauty" dan kenapa kami percaya mengapa hal ini sangat penting.
Pertama, apa itu “clean beauty”?
Istilah "clean beauty" sendiri tidak bisa didefinisikan, tetapi definisi secara luas tentang produk "clean beauty" adalah produk yang dibuat tanpa bahan yang terbukti atau diduga berbahaya bagi kesehatan.
Siapa saja yang bisa menentukan sebuah produk termasuk dalam kategori "clean beauty"?
Setiap platform, merek, dan pelanggan memiliki hak untuk menentukan apa yang dimaksud dengan "clean beauty", tetapi pada akhirnya, pemerintah dan badan pengawas yang harus menentukan bahan yang aman untuk digunakan dalam kosmetik dan perawatan pribadi kita. BPOM, di Indonesia, adalah badan nasional yang menentukan bahan mana yang dianggap “aman” dan mana yang tidak. Meskipun ada banyak penelitian baru dan perkembangan tentang bahan-bahan tertentu seperti Paraben, Phthalates, dan Parafin, bahan-bahan yang disebutkan ini tidak dilarang oleh BPOM, atau bahkan oleh federasi besar seperti FDA, di Amerika Serikat.
Mengapa “clean beauty” penting?
Siapa kita (secara fisik) terutamanya terdiri dari DNA kita, tetapi juga sebagian besar dari apa yang kita konsumsi melalui makanan, dan bahkan apa yang kita konsumsi secara langsung melalui kosmetik dan produk perawatan pribadi kita. Rata-rata wanita menggunakan 12 produk perawatan pribadi setiap hari, yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 128 bahan kimia (Mengapa Clean Beauty Lebih Penting dari yang Kamu Pikir | Well Daily). Dan itu hanya mempertimbangkan produk yang secara sadar kita gunakan pada kulit kita, dan tidak termasuk bahan kimia yang mungkin bersentuhan dengan kita saat membersihkan, men-desinfeksi, dan menjalani rutinitas harian kita!
Meskipun produk kecantikan mungkin hanya memiliki sedikit bahan kimia yang berbahaya, namun paparan keseluruhan pada tubuh kita dan kombinasi bahan kimia yang berbeda inilah yang dapat menyebabkan masalah jangka panjang. Banyak penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia dalam produk yang kita gunakan setiap harinya dapat berpengaruh pada hormon, kesuburan, dan kesehatan kulit kita secara keseluruhan. Saat ini Nona dan Roes, merasa bahwa hal ini adalah masalah yang perlu diperhatikan oleh konsumen, untuk membuat pilihan yang tepat tentang apa yang kita gunakan untuk kulit kita.
Orang yang skeptis terhadap "Clean Beauty” mengatakan bahwa produk kecantikan yang bersih hanyalah penyebaran rasa takut, atau hanya taktik pemasaran. Mereka mengklaim jika, dosisnya membuat racun, dan itu memang ada benarnya. Bahkan terlalu banyak air dalam sistem tubuh kita juga dapat menjadi hal yang berbahaya. Namun kami yakin jika terlalu lama terpapar dengan bahan kimia tertentu dengan kombinasi dosis yang lebih besar dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Jika setiap produk yang kalian gunakan mengandung bahan kimia berbahaya di dalamnya, dan kami menggunakan produk tersebut setiap hari, maka tentunya akan ada potensi efek samping yang berbahaya.
Inilah mengapa kami membuat pilihan dalam menggunakan bahan yang aman dan bersih dalam produk kami untuk memastikan kesehatan dan keselamatan konsumen yang menggunakan produk kami. Selain itu, untuk meminimalisir paparan secara keseluruhan terhadap bahan yang berpotensi berbahaya, dan untuk membantu menghilangkan efek samping yang tidak diinginkan.
Jadi mari kita mulai mempelajari seluk beluknya, apa yang menurut kami adalah beberapa bahan utama yang TIDAK kami gunakan dan yang harus kalian hindari!
- Phthalates / Ftalat
- Apa itu Phthalates?
Membuat produk lebih tahan lama dan digunakan sebagai pelarut. - Sering Disamarkan Sebagai;
Dibutyl phthalate (DBP), Di(2-ethylhexyl)phthalate (DEHP), Diethyl phthalate (DEP). - Mengapa kita tidak boleh menggunakan ini:
Phthalates dapat dikaitkan dengan gangguan endokrin, (dapat mengacaukan hormon kalian), toksisitas reproduksi dan dapat bersifat karsinogenik pada manusia dan hewan. - Sering Ditemukan di:
Pewangi sintetis dalam parfum, cat kuku, pembalut, tampon, dan kosmetik.
- Parabens / Paraben
- Apa itu Parabens?
Pengawet untuk menjaga formula tetap segar dengan menghentikan pertumbuhan bakteri jahat dan jamur. - Sering Disamarkan Sebagai;
Benzylparaben, Butylparaben, Ethylparaben, Isobutylparaben, Isopropylparaben, Methylparaben, Propylparaben, dan produk garam sodium turunannya... - Mengapa kita tidak boleh menggunakan ini:
Paraben memiliki sifat estrogenik yang dapat menyebabkan disfungsi hormon dan dapat menyebabkan kanker terkait hormon, menyebabkan kerusakan dan ketidakseimbangan pada organ reproduksi, dan mengganggu sistem tiroid. - Sering Ditemukan di:
Makeup, pelembab, produk perawatan rambut, dan krim cukur.
- Paraffin / Parafin
- Apa itu Paraffin?
Dapat digunakan untuk banyak hal seperti pengawet, bahan pembentuk gel, pelarut dan pengatur keseimbangan. - Sering Disamarkan Sebagai;
Mineral Oil, Polybutene, Petrolatum - Mengapa kita tidak boleh menggunakan ini:
Pada dasarnya Paraffin adalah plastik cair yang membawa kotoran karsinogenik tinggi dan sangat gigih di lingkungan (alias tidak benar-benar terdegradasi). Paraffin juga dikenal sebagai pengganggu organ tubuh dan komedogenik (penyebab jerawat) - Sering Ditemukan di:
Lilin, kertas wax, cat kuku dan furnitur, serta kosmetik.
Bahan-bahan lain yang layak disebut adalah Formaldehida (penyebab kanker), Triclosan (mempengaruhi hormon dan siklus menstruasi), Triclocarban (menyebabkan toksisitas organ tubuh) dan produk sampingan (byproducts) hewan (dapat menyebabkan reaksi kulit yang merugikan).
Pusing dan bingung? Jangan khawatir, we’ve got you. Mengarahkan tentang apa yang bisa dan tidak bisa dikategorikan sebagai “clean beauty” akan terasa menakutkan, tetapi ada beberapa kemajuan luar biasa untuk membantu kita dalam mengarahkan pilihan kita untuk membuat keputusan baik dan tepat untuk kesehatan dan tubuh kita!
Karena produk terdiri dari beberapa bahan dan bervariasi baik dalam dosis, potensi, dan kuantitas, lebih mudah menganggap “Clean Beauty” bukan sebagai hal yang hitam/putih tetapi sesuatu yang lebih berskala. Beberapa produk mungkin lebih atau kurang clean daripada yang lain, dan disitu kalian bisa memutuskan sendiri apakah itu cocok untuk kamu atau tidak!
Untuk membantu kita dalam membuat pilihan yang paling tepat untuk memilih produk yang kita konsumsi, kita sering menggunakan alat yang memungkinkan kalian untuk membantu menelusuri dan mencari produk kosmetik dan perawatan pribadi favorit Anda sebelum membeli yaitu Environmental Working Group’s Skin Deep Cosmetics database! Kita juga suka aplikasi THINK DIRTY yang tersedia di iOS dan Android!
Baca juga artikel tentang Pembalut Organik NonaBibliography!
Ada banyak penelitian di luar sana tentang bahan beracun dan standar “clean beauty” yang sangat membingungkan, jadi kami telah memilih beberapa penelitian dan artikel yang sangat penting dalam penelitian kami untuk kalian bisa baca!
- Pinkas A, Gonçalves CL, Aschner M. Neurotoxicity of fragrance compounds: a review. Environ Res. 2017;158:342‐349. doi:10.1016/j.envres.2017.06.035
- Parlett LE, Calafat AM, Swan SH. Women's exposure to phthalates in relation to use of personal care products.J Expo Sci Environ Epidemiol. 2013;23(2):197‐206. doi:10.1038/jes.2012.105
- Environmental Working Group, THE ‘TOXIC TWENTY’ COSMETIC INGREDIENTS AND CONTAMINANTS
- Weatherly LM, Gosse JA. Triclosan exposure, transformation, and human health effects.
- J Toxicol Environ Health B Crit Rev. 2017;20(8):447‐469. doi:10.1080/10937404.2017.1399306
- Nguyen HL, Yiannias JA. Contact dermatitis to medications and skin products. Clin Rev Allergy Immunol. 2019;56(1):41‐59. doi:10.1007/s12016-018-8705-0
- Johnson PI, Le A, Materna B. Cosmetics Containing Ingredients Linked to Cancer or Reproductive Harm: Data Reported to the California Safe Cosmetics Program, 2009-2015. Richmond, CA: California Department of Public Health, Occupational Health Branch. 2016.
- Tefre de Renzy-Martin K, Frederiksen H, Christensen JS, et al. Current exposure of 200 pregnant Danish women to phthalates, parabens and phenols. Reproduction. 2014;147(4):443‐453. doi:10.1530/REP-13-0461
- Darbre PD, Aljarrah A, Miller WR, Coldham NG, Sauer MJ, Pope GS. Concentrations of parabens in human breast tumours. J Appl Toxicol. 2004;24(1):5‐13. doi:10.1002/jat.958
- Beauty Heros Pocket Guide to Non-Toxic Ingredient Standard!
Tinggalkan komentar