Matcha — bubuk teh hijau halus yang berasal dari daun teh yang ditanam secara khusus di Jepang — kini dikenal bukan hanya sebagai minuman sehat, tapi juga sebagai bahan alami yang luar biasa untuk perawatan kulit. Kaya akan antioksidan, vitamin, dan senyawa anti-inflamasi, matcha membantu melindungi dan menutrisi kulit dari dalam maupun luar.
1. Kaya Antioksidan untuk Melindungi Kulit
Kekuatan utama matcha terletak pada kandungan antioksidannya yang sangat tinggi, terutama katekin, yaitu senyawa polifenol yang melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel kulit dan mempercepat proses penuaan.
Salah satu katekin paling kuat, epigallocatechin gallate (EGCG), terbukti mampu melindungi kulit dari stres oksidatif akibat polusi, sinar matahari, dan pola makan yang buruk. EGCG juga membantu menjaga kolagen dan elastin — dua protein penting yang membuat kulit tetap kencang dan elastis.
Dengan kata lain, konsumsi matcha secara rutin dapat membantu memperlambat munculnya garis halus dan keriput sekaligus menjaga kulit tampak lebih muda dan bercahaya.
2. Efek Menenangkan dan Anti-Inflamasi
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif atau mudah berjerawat, matcha bisa menjadi solusi alami. Kandungan polifenol di dalamnya memiliki efek anti-inflamasi yang membantu meredakan kemerahan, iritasi, dan peradangan.
Selain itu, kandungan klorofil pada matcha — yang memberi warna hijau khas — membantu detoksifikasi kulit dengan mengeluarkan racun dan melindungi dari radikal bebas. Ini membuat matcha sangat bermanfaat bagi kulit yang sering terpapar polusi atau stres lingkungan.
3. Membantu Mengatasi Jerawat dan Kulit Berminyak
Matcha juga dikenal memiliki sifat antibakteri dan antimikroba yang dapat membantu melawan Propionibacterium acnes, bakteri penyebab jerawat.
Selain itu, EGCG membantu mengatur produksi sebum (minyak alami kulit) dan memperkecil pori-pori, sehingga kulit tampak lebih bersih dan halus. Karena itu, matcha sangat ideal bagi mereka yang memiliki tipe kulit berminyak atau kombinasi.
4. Mencerahkan dan Meratakan Warna Kulit
Matcha mengandung vitamin C dan vitamin K yang berperan penting dalam mencerahkan kulit dan meratakan warna kulit. Vitamin C membantu produksi kolagen dan mengurangi hiperpigmentasi, sementara vitamin K meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengurangi lingkar hitam di bawah mata.
Hasilnya, kulit tampak lebih cerah, segar, dan bercahaya alami.
5. Cara Menggunakan Matcha untuk Kulit
Ada dua cara utama menikmati manfaat matcha untuk kulit:
-
Dari dalam: Minum satu cangkir matcha setiap hari untuk memberi asupan antioksidan bagi kulit.
-
Dari luar: Gunakan masker, sabun, atau krim yang mengandung matcha untuk melindungi kulit dari radikal bebas dan menenangkan peradangan.
Kesimpulan
Matcha bukan sekadar tren kesehatan — ia adalah ramuan alami dengan manfaat ilmiah yang mendukung kesehatan kulit secara menyeluruh. Kandungan antioksidan, anti-inflamasi, dan detoksifikasinya membantu melawan penuaan dini, menjaga kelembapan, dan meningkatkan kecerahan kulit.
Baik dikonsumsi sebagai minuman maupun digunakan dalam perawatan kulit, matcha adalah kunci untuk kulit yang lebih sehat, tenang, dan bersinar alami.
Sumber:
-
Cao, S. Y., Li, B. Y., Gan, R. Y., Xu, X. Y., Zheng, Y., & Li, H. B. (2020). Green tea polyphenols and their health benefits. Nutrients, 12(3), 871. https://doi.org/10.3390/nu12030871
-
Chiu, A. E., & Kimball, A. B. (2003). Topical green tea polyphenols and their role in dermatologic therapy. Skin Therapy Letter, 8(3), 1–4.
-
Farris, P. K. (2015). Cosmeceuticals and Cosmetic Practice. Wiley-Blackwell.
-
Katiyar, S. K. (2011). Green tea prevents non-melanoma skin cancer by enhancing DNA repair. Archives of Biochemistry and Biophysics, 508(2), 152–158. https://doi.org/10.1016/j.abb.2011.02.017
-
Yoon, J. Y., Kwon, H. H., Min, S. U., Thiboutot, D. M., & Suh, D. H. (2013). Epigallocatechin-3-gallate improves acne in humans by modulating intracellular molecular targets and inhibiting Propionibacterium acnes. Journal of Investigative Dermatology, 133(2), 429–440. https://doi.org/10.1038/jid.2012.307
Tinggalkan komentar