Jika berbicara tentang kesehatan, itu tidak hanya berhubungan dengan fisik saja. Kesehatan yang bersifat non-fisik atau psikis juga perlu untuk diperhatikan. Karena saat ini, hampir semua orang berfokus pada kesehatan fisik yang berdampak pada kondisi luarnya saja, seperti olahraga agar mendapatkan badan ideal, makan makanan yang sehat untuk diet, dan lainnya.
Pada dasarnya kesehatan fisik dan mental itu berkaitan erat. Jadi, jika kamu ingin memiliki tubuh yang sehat, maka kamu juga butuh menjaga kesehatan fisik dan mental kamu. Seperti kata pepatah “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.”
Perempuan biasanya sering mengalami stres, dimana hal itu berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Ada beberapa hal yang menjadi pemicu stres pada perempuan, seperti berat badan naik, permasalahan kerja, percintaan, dan masalah lainnya.
Permasalahan kesehatan mental yang dialami oleh perempuan akan menimbulkan beberapa dampak bagi kesehatan mereka. Dampak tersebut seperti permasalahan kulit, gangguan tidur, hingga siklus menstruasi yang terganggu.
Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kesehatan mental dapat berdampak pada siklus menstruasi. Kenapa bisa begitu? Berikut informasi yang bisa kamu jadikan pelajaran.
Apa Itu Kesehatan Mental?
Menurut WHO, kesehatan mental atau mental health merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan untuk menyadari potensi yang dia miliki dalam mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan sehari-hari, bekerja sehari-hari, serta mampu untuk berkontribusi aktif di lingkungan dan komunitasnya.
Kesehatan mental yang baik memiliki kondisi batin yang berada pada keadaan positif, tenang, dan tentram. Sehingga hal tersebut dapat memberikan dampak positif pada seseorang untuk menikmati kehidupan sehari-hari, serta mampu menghargai orang-orang di sekelilingnya.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Karena pada hakikatnya, kesehatan fisik dan mental itu saling berkesinambungan. Dan bahkan, kesehatan mental itu juga dapat berpengaruh pada kesehatan fisik.
Misalnya, ketika seseorang puas dan bahagia dalam menjalani kehidupan, secara medis itu dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular.
Sebaliknya, jika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, tentunya itu dapat berpengaruh pada kesehatan orang tersebut, khususnya bagi perempuan. Perempuan cenderung sering mengalami gangguan mental atau stres. Hal itu dikarenakan banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah pekerjaan, karir, percintaan, hingga masalah kehidupan lainnya.
Dari gangguan mental tersebut, akhirnya menimbulkan beberapa gangguan kesehatan juga, seperti permasalahan kulit kusam, jerawat, sulit fokus, insomnia atau gangguan tidur, hingga siklus menstruasi yang tidak teratur.
Siklus menstruasi yang tidak teratur ini biasanya cukup mengganggu perempuan. Hal itu dikarenakan, mereka tidak dapat memprediksi kapan menstruasi akan datang. Dan tentunya itu akan berdampak pada kesehatan fisik mereka.
Lalu seberapa besar dampak kesehatan mental terhadap siklus menstruasi?
Bagaimana Kesehatan Mental Mempengaruhi Siklus Menstruasi
Banyak dari perempuan tidak menyadari pengaruh kesehatan mental terhadap siklus menstruasi. Mengutip dari Everyday Health, gangguan kesehatan mental memiliki peran dalam menekan fungsi hipotalamus. Hipotalamus sendiri merupakan kelenjar pada otak yang berfungsi mengontrol sistem hormon hipofisis. Kelenjar hipofisis sendiri merupakan kelenjar utama tubuh, dimana kelenjar ini secara bergantian mengendalikan kelenjar tiroid, adrenal, dan ovarium. Semua organ tersebut saling bekerja sama untuk mengelola hormon, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Proses ini dimulai ketika ovarium tidak dapat bekerja secara normal, sehingga menyebabkan masalah dengan produksi estrogen, ovulasi, hingga proses reproduksi lainnya.
Hormon estrogen memiliki fungsi penting, yakni mengatur siklus menstruasi, menunjang kehamilan, hingga membantu kesehatan jantung. Jadi, jika ovarium tidak berfungsi dengan baik, maka hal itu otomatis berdampak pada siklus menstruasi kamu.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan narkoba biasanya cenderung memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek. Selain itu, siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat disebabkan oleh gangguan makan dan depresi. Bahkan, seseorang yang
memiliki gangguan bipolar memiliki potensi gangguan siklus menstruasi dua kali lebih besar.
Cara Membuat Siklus Menstruasi Kembali Lancar
Siklus menstruasi yang tidak lancar tidak bersifat permanen. Kamu dapat melakukan beberapa hal berikut untuk membuatnya kembali lancar. Beberapa aktifitas yang bisa kamu lakukan untuk membuat siklus menstruasi lancar, sebagai berikut :
- Tidur yang cukup
- Menjaga pola makan yang sehat
- Olahraga secara rutin
- Mengelola stres dengan baik
- Menjaga berat badan tetap seimbang
Menjaga kesehatan mental merupakan hal yang wajib kamu jaga. Mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres merupakan sesuatu yang wajar terjadi oleh semua orang. Namun, jangan membiarkan stres terjadi terlalu lama, karena itu akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
References:
https://menstruasi.com/healthy-mind/dampak-kesehatan-mental-pada-siklus-menstru asi
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-cara-stres-memengaruhi-siklus-menstruasi
Tinggalkan komentar