Oleh Monica P
Oktober adalah Bulan Peduli Kanker Payudara. Pita pink yang digunakan sebagai simbol dukungan moral dan solidaritas untuk penderita kanker payudara, kemungkinan akan trending bulan ini.
Kanker payudara biasanya terbentuk di sel-sel lapisan saluran (85%) atau lobulus (15%) di jaringan kelenjar payudara. Pertumbuhannya terbatas pada lapisan saluran atau lobulus pada tahap awal dan tidak menimbulkan gejala dan memiliki risiko penyebaran yang rendah (metastasis).
Menurut WHO, kanker payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker yang paling umum pada wanita di seluruh dunia, juga di Indonesia. 16,7% kasus kanker di Indonesia adalah kanker payudara, dan angka itu berlipat ganda jika melihat kasus kanker pada perempuan Indonesia.
Kanker payudara dapat disembuhkan jika terdeteksi dini dan pasien melakukan perubahan gaya hidup.
Jika ditemukan lebih awal, ada lebih banyak pilihan perawatan dan peluang yang lebih baik untuk bertahan hidup. Penelitian telah menunjukkan bahwa jika terdeteksi pada tahap awal, perempuan memiliki tingkat kelangsungan hidup 93% atau lebih tinggi dalam lima tahun pertama. Sayangnya, survei yang dilakukan oleh BMC Women’s Health menemukan bahwa kanker payudara yang pertama kali didiagnosis pada perempuan di Indonesia seringkali berada pada stadium lanjut. Hal ini terutama karena stigma dan persepsi negatif terhadap kanker payudara di kalangan perempuan di Indonesia, selain tantangan keuangan dan akses ke pelayanan kesehatan yang memadai. Perempuan tidak menyadari atau menunda untuk melakukan pemeriksaan kanker payudara.
Baca juga 5 Tips Menjaga Kebersihan & Kesehatan Saat Menstruasi
Deteksi Kanker Payudara
Nah, bagaimana cara melakukan deteksi dini kanker payudara? Tes dan prosedur yang biasa digunakan untuk mendeteksi kanker payudara adalah:
- Pemeriksaan payudara
- Mammogram
- USG payudara
- Biopsi*
- Pencitraan resonansi magnetik payudara (MRI)
Selain melakukan pemeriksaan payudara, biasanya termasuk pemeriksaan payudara dan mammogram, secara rutin, kamu juga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di rumah setiap bulan untuk memperkenalkan diri dengan tampilan payudara sehingga kamu mengetahui setiap perubahan yang mungkin terjadi.
Pemeriksaan Payudara Sendiri
Waktu yang disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara adalah beberapa hari setelah menstruasi. Ini karena hormon kamu dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk payudaramu. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan payudara sendiri saat payudara berada dalam keadaan normal.
Pro Tip: Buat jurnal, catatan telepon, atau lembar excel dari pemeriksaan sendiri, ini akan membantu kamu menyimpan rekam jejak dan juga akan membantu sewaktu kamu berkonsultasi dengan profesional medismu.
Kamu dapat melakukan pemeriksaan yang direkomendasikan ini di depan cermin, di kamar mandi, sambil berbaring, di kamar mandi dan dengan memeriksa keluarnya cairan.
- Ulangi pemeriksaan yang sama dengan tangan di atas kepala
- Dan lagi, sambil mengangkat setiap payudara satu per satu
Setelah Pemeriksaan Payudara Sendiri
Jika kamu merasa ada benjolan atau perubahan pada payudara, segera temui dan periksakan payudaramu kepada dokter atau tenaga medis professional!
Jangan panik! Sebagian besar, perubahan pada payudara dan kelainan lainnya adalah jinak atau bukan kanker. Benjolan payudara dapat timbul karena perubahan hormonal, tumor jinak pada jaringan payudara atau saluran susu, atau jaringan lemak yang memar/mati/luka.
Meskipun hanya oktober yang diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara namun,kita harus terus meningkatkan kesadaran dan membicarakannya sepanjang tahun. Di sini, di Nona, misi kami adalah membahas topik-topik tabu dan memecahkan stigma seputar segala hal yang berkaitan dengan kesehatan perempuan.
Ikuti kami di Instagram (@nonawoman) untuk mempelajari lebih lanjut!
Baca lebih lanjut tentang perawatan kesehatan wanita di Nona Woman's blogs.
Tinggalkan komentar