Proses kehamilan dapat terjadi karena adanya pembuahan pada sel telur. Proses kehamilan sebenarnya dapat terjadi kapan saja. Namun, peluang terbesar untuk hamil adalah saat masa ovulasi.
Sel telur yang telah dibuahi bergerak turun ke dalam rahim, dimana implantasi terjadi. Kemudian, implantasi yang terjadi tersebut kemudian menyebabkan kehamilan.
Umumnya, kehamilan terjadi selama kurang lebih 40 minggu. Kehamilan memiliki proses yang cukup rumit. Perempuan yang menerima diagnosis kehamilan dini dan perawatan prenatal lebih mungkin untuk mengalami kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat.
Bagaimana Kehamilan Terjadi?
Penyebab kehamilan dimulai ketika sel sperma bertemu dengan sel telur saat berhubungan seksual, yang kemudian mengakibatkan terjadinya proses pembuahan.
Ketika mencapai orgasme, pria akan mengeluarkan cairan ke dalam vagina. Cairan tersebut masuk kedalam vagina menuju ke sel telur. Selanjutnya, kontraksi dalam rahim dapat membantu sperma hidup di saluran reproduksi mencapai sel telur.
Sperma-sperma akan segera melakukan perjalanan kurang lebih 18 cm dari leher rahim menuju ke tuba falopi. Sel sperma yang yang bertemu dengan sel telur berusaha menembus cangkang sel agar terjadi suatu pembuahan.
Sel telur yang telah dibuahi bergerak turun ke dalam rahim, dimana implantasi terjadi. Kemudian, implantasi yang terjadi tersebut kemudian menyebabkan kehamilan.
Lalu, apakah kehamilan dapat terjadi karena hal “itu”?
Dapatkah Kehamilan Terjadi Saat Tidak Ovulasi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa peluang terbesar kehamilan akan berhasil adalah pada masa ovulasi. Karena ovulasi menjadi bagian penting dari proses kehamilan, ada baiknya kamu mengingat beberapa fakta penting, seperti, kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma laki-laki dengan sel telur di tuba falopi. Proses tersebut menghasilkan sel telur yang dibuahi dan ditanamkan di dalam rahim dan berkembang selama 40 minggu berikutnya.
Jadi kesimpulannya, kamu tidak bisa hamil jika ovulasi belum terjadi. Tetapi perlu diingat bahwa sperma dapat bertahan selama beberapa hari dalam sistem reproduksi kamu. Ini berarti kamu bisa berhubungan seks sebelum ovulasi dan kemudian hamil setelah ovulasi terjadi.
Dapatkan Kamu Hamil Dari Pra-Ejakulasi?
Sebelum ejakulasi air mani, penis akan mengeluarkan cairan bening tidak berwarna yang disebut pra-ejakulasi. Hingga saat ini masih ada perdebatan di antara para ilmuwan, apakah itu mengandung sperma atau tidak. Tetapi jika kamu tidak merasa yakin untuk melakukannya, maka lebih baik untuk mencegahnya.
Disamping itu, kamu bisa menggunakan metode kontrasepsi. Metode kontrasepsi dilakukan dengan cara mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi terjadi. Hal ini sering seringkali tidak dilakukan karena dua alasan: 1) kesulitan dalam menentukan waktu pelepasan penis berarti bahwa ejakulasi di dalam vagina dapat terjadi secara keliru, dan 2) rendahnya tingkat sperma pada pra-ejakulasi berarti bahwa kehamilan dapat terjadi bahkan jika air mani tidak disimpan di dalam vagina.
Dapatkah Kehamilan Terjadi Jika Berhubungan Seksual, Tepat Sebelum, Sesudah, atau Saat Terjadi Menstruasi?
Kemungkinan besar kamu dapat hamil jika berhubungan seks sekitar waktu ovulasi. Namun, kamu akan tetap bisa hamil kapan saja selama siklus menstruasi.
Ovulasi terjadi ketika sel telur dilepaskan dari ovarium. Biasanya hal ini terjadi sekitar 14 hari setelah dimulainya periode terakhir menstruasi. Banyak orang mengalami ovulasi yang tidak dapat diprediksi atau mungkin mengalami bercak pada saat ovulasi, yang dapat dikacaukan dengan menstruasi. Sperma tetap hidup dan berenang selama berhari-hari setelah berhubungan seks.
Dapatkah Kehamilan Terjadi dari Seks Oral atau Seks Anal?
Pada kondisi ini, jawabannya adalah tidak. Kamu tidak bisa hamil dari seks oral atau anal. Karena, ketika sel telur dilepaskan dari ovarium, ia bergerak melalui tuba falopi ke rahim.
Agar kehamilan terjadi, air mani harus berjalan melalui vagina dan leher rahim, lubang menuju rahim. Mulut dan pantat tidak terhubung ke vagina, jadi tidak mungkin sperma bertemu sel telur.
Dapatkah Kehamilan Terjadi Sebelum Menopause?
Premenopause menggambarkan tahap kehidupan seorang perempuan ketika dia mendekati menopause. Meskipun pada kondisi ini, sel telur kurang banyak dan kurang sehat dibandingkan kehidupan sebelumnya, akan tetapi, kamu masih bisa hamil selama fase ini.
Itulah beberapa hal yang menjadi faktor kehamilan terjadi. Bagi kamu yang ingin merencanakan kehamilan, ada baiknya memperbanyak ilmu dan pengetahuan. Selain itu, diskusikan dengan dokter kandungan untuk konsultasi seputar kehamilan.
Baca juga jenis-jenis kontrasepsi
Tinggalkan komentar