Kita tahu bahwa sistem reproduksi perempuan terdiri dari berbagai macam komponen yang tentunya memiliki manfaat masing-masing, salah satu dari itu adalah keputihan. Keputihan atau discharge merupakan cairan yang dapat digunakan sebagai penanda masa subur perempuan. Serviks akan mengeluarkan lendir saat kadar estrogen meningkat. Lendir serviks ini akan keluar sebagai yang kita lebih sering bilang keputihan, tercampur dengan sel-sel kulit vagina, bakteri, dan cairan lain yang diproduksi oleh vagina dan leher rahim. Keputihan memiliki beberapa jenis, dimana jenis-jenis tersebut menandai hal masing-masing.

Sebelum kita membahas mengenai jenis keputihan, kita akan membahas terlebih dahulu pengertian dari lendir serviks.

Apa Itu Lendir Serviks?

Lendir serviks atau cervical fluid merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar yang berada di sekitar area leher rahim (serviks). Secara alami, lendir serviks dihasilkan oleh jaringan serviks yang bertujuan untuk melindungi vagina dari infeksi bakteri. Selain itu lendir serviks juga dapat membantu sperma bergerak menuju rahim.

Dengan memperhatikan keputihan, kamu juga dapat memprediksi masa subur atau ovulasi untuk membantu merencanakan atau mencegah kehamilan. Kamu bisa memperhatikan jenis keputihan serviks untuk mengetahui apakah kamu sedang dalam kondisi hamil atau tidak. Namun, jenis keputihan yang keluar tidaklah selalu sama.

Jenis Keputihan

Jenis-jenis keputihan adalah indikator perubahan hormon didalam tubuh. Tingkat hormon tersebut dapat menentukan tekstur, bisa encer atau pekat.

• Kering dan Lengket
  Keputihan dengan tekstur yang kering dan lengket umumnya terjadi setelah menstruasi. Kamu menemukan kondisi keputihan yang bertekstur kering dan lengket pada masa setelah ovulasi dan sebelum menstruasi. Pada masa ini, jumlah keputihan akan turun sehingga menjadi kering dan lengket.
  
  
• Berwarna Putih dan Lengket
  Keputihan berwarna putih dan lengket umumnya keluar selama masa pra-ovulasi. Masa pra-ovulasi sendiri merupakan fase kedua dari siklus menstruasi. Saat masa ini, biasanya terjadi peningkatan hormon FSH dan hormon estrogen.
  
  Hormon FSH akan membantu merangsang ovarium untuk memproduksi folikel yang mengandung sel telur. Sedangkan, hormon estrogen akan membuat penebalan pada dinding rahim yang akan menyambut sel telur yang akan dibuahi oleh sel sperma.
  
  
• Encer dan Basah
  Keputihan yang encer dan basah umumnya terjadi saat terjadi perubahan pada masa pra-ovulasi yang mengindikasikan ovulasi akan terjadi. Waktu ini biasanya menjadi pertanda kamu perlu meningkatkan frekuensi hubungan intim untuk bisa hamil.
  
  
• Elastis dan Berwarna Putih Telur
  Keputihan yang berwarna seperti putih telur dan elastis, umumnya terjadi sebelum menstruasi.

Itulah beberapa jenis keputihan yang perlu kamu ketahui. Kamu dapat memperhatikan kondisi keputihan tersebut agar kamu mengetahui kapan masa subur kamu. Namun, hindari untuk periksa keputihan setelah berhubungan seksual. Hal itu dikarenakan, akan sulit mengobservasi karena keputihan sudah tercampur dengan sperma.

Banyak juga perempuan yang melacak keputihan sebagai metode kontrasepsi alami. Tetapi, metode kontrasepsi alami dengan keputihan ini tetap ada kekurangannya seperti:

• Muncul rasa tidak nyaman saat pengambilan keputihan
• Pemeriksaan tekstur dan warna keputihan harus dilakukan dengan tepat
• Memerlukan waktu untuk mengenali pola jenis keputihan serviks setiap perempuan juga untuk menyadari perubahan
• Metode ini juga tidak akan melindungi kamu dari infeksi menular seksual

Jika kamu merasa kesulitan dalam menentukan ciri-ciri keputihanmu, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter yang terpercaya, sekaligus untuk berkonsultasi dalam menentukan masa subur.