Tidak hanya dialami oleh wanita, infertilitas juga bisa terjadi pada pria. Masalah kesuburan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Agar lebih memahaminya, berikut adalah informasi mengenai infertilitas pada pria yang perlu kamu ketahui.
Penyebab Infertilitas Pria
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesulitan pasangan suami istri untuk hamil, dengan tingkat kejadian infertilitas pada pria sekitar 30–50%. Beberapa kondisi yang dapat menjadi pemicu infertilitas pada pria melibatkan berbagai aspek, seperti:
1. Gangguan Tiroid
Permasalahan hormon, terutama yang terkait dengan gangguan tiroid, dapat berdampak signifikan pada kesuburan pria. Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh dan fungsi organ reproduksi, termasuk produksi dan kualitas sperma. Keseimbangan hormon tiroid menjadi kunci untuk memastikan optimalitas kualitas sperma.
2. Hiperprolaktinemia
Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon prolaktin melebihi batas normal. Tingginya prolaktin dapat memengaruhi produksi sperma, gairah seksual, bahkan menyebabkan impotensi, berpotensi menghambat kesuburan.
3. Infeksi Kelenjar dan Saluran Genital
Infeksi pada kelenjar dan saluran genital, seperti radang testis, infeksi saluran kemih, atau penyakit menular seksual seperti gonore, sifilis, HIV, dan radang prostat, dapat menjadi penyebab infertilitas pada pria.
4. Varikokel
Pembengkakan pada testis, dikenal sebagai varikokel, dapat mengganggu kualitas dan jumlah sperma. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah pada buah zakar mengalami pembengkakan.
5. Torsio Testis
Torsio testis terjadi ketika testis mengalami perputaran, mengganggu aliran darah pada organ reproduksi. Selain menyebabkan nyeri hebat, kondisi ini juga dapat mengakibatkan pembengkakan pada skrotum.
6. Ejakulasi Retrograde
Infertilitas pria dapat disebabkan oleh ejakulasi retrograde, yaitu ketika air mani yang seharusnya keluar dari penis saat orgasme malah masuk ke dalam kandung kemih. Kondisi ini, jika tidak ditangani, dapat menyulitkan pasangan untuk hamil.
7. Masalah Seksual
Berbagai masalah seksual, seperti impotensi, ejakulasi dini, dan inkompetensi ejakulasi, juga dapat berkontribusi pada infertilitas. Disfungsi ereksi, misalnya, terjadi ketika seorang pria mengalami kesulitan mempertahankan ereksi, yang dapat menurunkan gairah seksual.
8. Kanker
Beberapa jenis kanker dapat mempengaruhi organ reproduksi pria dan menyebabkan infertilitas. Pengobatan kanker, seperti radiasi dan kemoterapi, juga dapat memicu kondisi infertilitas.
Ciri-Ciri Infertilitas pada Pria yang Mudah Dipahami
Infertilitas pada pria dapat dikenali melalui beberapa tanda yang mencirikan kondisi sulitnya sel sperma untuk membuahi sel telur di rahim pasangan. Masalah ini dapat menghambat kemampuan wanita untuk hamil. Beberapa indikator lainnya meliputi:
1. Pembengkakan pada Area Testis
Pembengkakan pada area testis dapat menjadi petunjuk lain dari ketidaksuburan pada pria. Meskipun ada berbagai alasan kesehatan yang dapat menyebabkan pembengkakan testis, banyak dari kondisi tersebut dapat berhubungan dengan masalah kesuburan.
2. Kesulitan Mempertahankan Ereksi
Kesulitan dalam mempertahankan ereksi dapat menjadi isyarat yang perlu dicurigai terkait dengan infertilitas pada pria. Kondisi ini sering kali terkait dengan penurunan kadar hormon reproduksi dalam tubuh pria.
3. Testis Berukuran Kecil
Ukuran testis dapat menjadi tanda potensial masalah kesuburan pada pria. Testis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma, dan ukuran yang kecil mungkin mengindikasikan gangguan kesuburan, terutama jika testis terasa keras.
4. Perubahan Gairah Seks
Pria dengan hormon reproduksi yang sehat umumnya cenderung subur, sedangkan penurunan hormon dapat menyebabkan kehilangan gairah seks. Perubahan ini juga dapat menjadi tanda infertilitas pada pria.
Perawatan Kesuburan
Penanganan infertilitas pada pria bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Beberapa opsi perawatan yang dapat dipertimbangkan melibatkan:
- Operasi. Dokter mungkin merekomendasikan pembedahan untuk memperbaiki kendala dalam pembuatan, pematangan, atau ejakulasi sperma. Operasi untuk mengatasi varises pada pembuluh darah di skrotum (varikokel) juga dapat memperbaiki kualitas sperma.
- Pengobatan Infeksi. Antibiotik dapat digunakan untuk mengatasi infeksi pada saluran reproduksi, meskipun tidak selalu mengembalikan kesuburan.
- Penanganan Masalah Hubungan Seksual. Pengobatan atau konseling dapat membantu meningkatkan kesuburan dalam kasus seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini.
- Penggunaan Hormon dan Obat-obatan. Dokter mungkin merekomendasikan terapi hormon atau obat-obatan jika ketidaksuburan disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau masalah dalam regulasi hormon tubuh.
- Teknologi Reproduksi Terbantu (ART). Perawatan ART melibatkan pengambilan sperma melalui ejakulasi biasa, ekstraksi bedah, atau dari donor, tergantung pada kebutuhan spesifik. Sperma kemudian dapat dimasukkan ke dalam saluran reproduksi wanita atau digunakan dalam proses fertilisasi in vitro atau injeksi sperma intracytoplasmic.
Banyak pasangan yang produktif menghadapi tantangan infertilitas. Oleh karena itu, upaya pencegahan seperti menjalani gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi sangat dianjurkan. Jika kamu merasa khawatir mengenai infertilitas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi mengenai langkah-langkah pencegahan yang sesuai dan perawatan yang dibutuhkan.
Sumber:
https://www.halodoc.com/kesehatan/infertilitas-pria
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/masalah-kesuburan/fakta-masalah-kesuburan-pria/
Tinggalkan komentar