Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Menstruasi

Dampak Perubahan Iklim terhadap Menstruasi

Perubahan iklim adalah isu global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Sementara konsekuensi lingkungan perubahan iklim sering dibahas, dampaknya terhadap menstruasi sering diabaikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan antara perubahan iklim dan menstruasi, mengkaji efek yang mungkin dan implikasinya terhadap kesehatan wanita.

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim dapat memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada menstruasi. Peningkatan suhu dan peristiwa cuaca ekstrem yang terkait dengan perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan pola hormonal dan ketidakteraturan menstruasi. Gelombang panas, misalnya, dapat mempengaruhi hipotalamus yang mengatur produksi hormon, yang dapat menyebabkan fluktuasi dalam siklus menstruasi.

Selain itu, perubahan iklim dapat mempengaruhi akses terhadap sanitasi yang memadai dan air bersih, yang penting untuk menjaga kebersihan menstruasi. Bencana alam, seperti banjir atau kekeringan, dapat mengganggu sistem air dan sanitasi, membuat sulit bagi wanita untuk mengelola menstruasi mereka dengan aman dan higienis. Kurangnya akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai meningkatkan risiko infeksi dan masalah kesehatan terkait menstruasi lainnya.

Implikasi Kesehatan

Dampak perubahan iklim pada menstruasi dapat memiliki implikasi kesehatan yang signifikan bagi wanita. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan masalah kesuburan, kesulitan dalam hamil, dan peningkatan risiko gangguan reproduksi. Perubahan kadar hormon juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kelelahan, dan gejala fisik dan emosional lainnya yang terkait dengan sindrom pra-menstruasi (PMS).

Selain itu, kurangnya fasilitas kebersihan menstruasi yang memadai akibat gangguan yang terkait dengan perubahan iklim dapat memperburuk risiko kesehatan. Pengelolaan kebersihan menstruasi yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi vagina. Dalam kasus ekstrem, hal ini bahkan dapat meningkatkan risiko Sindrom Syok Toksik (TSS).

Perubahan iklim memiliki potensi untuk mengganggu keseimbangan hormonal yang sensitif dan pola menstruasi wanita. Dampak tidak langsung, seperti akses terbatas terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, semakin memperburuk tantangan yang dihadapi wanita dalam menjaga kesehatan menstruasi mereka. Penting untuk mengatasi perubahan iklim dan mengutamakan kesejahteraan kesehatan reproduksi wanita.

References:

  • United Nations Population Fund. (2020). Menstrual Health and Hygiene: Breaking the Silence, Catalyzing Change. Diakses dari https://www.unfpa.org/sites/default/files/resource-pdf/UNFPA-APMU_MHH_Book.pdf
  • World Health Organization. (2021). Climate Change and Health. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/climate-change-and-health
  • Women's Environmental Network. (n.d.). Menstruation and Climate Change. Diakses dari https://www.wen.org.uk/wp-content/uploads/2021/05/WEN_Menstruation-and-Climate-Change.pdf

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.