Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Dampak Obesitas pada Kesuburan Laki-laki dan Wanita

Dampak Obesitas pada Kesuburan Laki-laki dan Wanita

Kelebihan berat badan adalah sebuah kondisi kesehatan yang rumit. Hal ini tidak hanya berhubungan dengan aspek kosmetik atau penampilan saja, tetapi juga menimbulkan risiko terhadap munculnya berbagai masalah kesehatan yang serius. Dampak dari kelebihan berat badan meliputi risiko penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, jenis kanker tertentu, dan gangguan mental seperti depresi. Di samping itu, kelebihan berat badan juga dapat mempengaruhi aspek khusus, termasuk gangguan kesuburan baik pada pria maupun wanita.

Dampak Obesitas Terhadap Kesuburan Wanita

Obesitas dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada sekitar 6 persen perempuan yang belum mengalami kehamilan. Terdapat tiga cara di mana obesitas dapat mempengaruhi proses reproduksi perempuan:

1. Menghambat Proses Ovulasi

Perempuan dengan berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki kadar hormon leptin yang lebih tinggi. Hormon ini, yang dihasilkan oleh jaringan lemak, dapat mengacaukan keseimbangan hormon reproduksi dan berdampak negatif pada kesuburan. Pada perempuan dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), obesitas dapat memperberat gangguan hormonal yang terjadi.

2. Meningkatkan Risiko Komplikasi Selama Kehamilan dan Persalinan

Penelitian menunjukkan bahwa angka kelahiran hidup cenderung menurun pada perempuan hamil yang mengalami obesitas. Risiko keguguran dan komplikasi kehamilan juga meningkat. Beberapa komplikasi kehamilan yang sering terjadi pada perempuan obesitas mencakup hipertensi, preeklampsia, diabetes gestasional, dan infeksi saluran kemih. Selain itu, perempuan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat lahir besar (>4 kg), kematian janin di dalam rahim, dan persalinan prematur. Risiko perdarahan dan infeksi akibat proses persalinan juga lebih tinggi pada perempuan hamil yang mengalami obesitas.

3. Menurunkan Peluang Keberhasilan Program Bayi Tabung

Secara statistik, terdapat penurunan sekitar 16 persen dalam peluang kehamilan melalui program bayi tabung pada perempuan yang mengalami obesitas. Salah satu penyebabnya adalah gangguan metabolisme zat dan hormon yang berperan dalam pertumbuhan folikel sel telur, perkembangan embrio, dan proses implantasi embrio.

Dampak Obesitas Terhadap Kesuburan Pria

Berbagai penelitian menyatakan bahwa dampak kelebihan berat badan berpengaruh terhadap kesuburan pria melalui dua aspek utama:

1. Menurunnya Kualitas Sperma

Kelebihan berat badan dapat mengakibatkan perubahan pada beberapa parameter kualitas sperma, termasuk jumlah total sperma, jumlah sperma yang bergerak secara progresif, bentuk sperma, dan materi genetik (DNA) sperma.

2. Gangguan Fungsi Ereksi

Penelitian menunjukkan bahwa gangguan fungsi ereksi cenderung lebih sering terjadi pada pria dengan berat badan berlebih, terutama pada mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2.

Pencegahan Obesitas

Untuk mengembalikan tingkat kesuburan pada individu yang mengalami obesitas, diperlukan suatu program penurunan berat badan yang dilaksanakan secara perlahan. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai berat badan yang ideal, diantaranya:

1. Pengaturan Pola Makan

Penting untuk tetap menjalani tiga kali makan sehari dengan menyisipkan dua kali makanan ringan. Mulailah menerapkan konsep piring model T, yang mengindikasikan bahwa jumlah sayuran yang dikonsumsi harus dua kali lebih banyak daripada sumber protein dan karbohidrat. Pastikan keseimbangan antara protein dan karbohidrat tanpa adanya kelebihan.

Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi buah setiap hari dalam jumlah yang memadai, serta memvariasikan jenis buah yang dikonsumsi.

2. Beraktivitas Fisik Secara Teratur

Melakukan olahraga secara teratur dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Penting untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan individual, menghindari memaksa diri saat sakit, dan memberikan waktu untuk istirahat yang diperlukan.

Untuk menjaga kesehatan, bisa dimulai dengan berjalan cepat selama 10 menit dan ditingkatkan secara bertahap. Aktivitas fisik lainnya termasuk bersepeda, senam aerobik, atau berenang. Lakukan olahraga secara teratur, 3-4 kali seminggu, dengan durasi 30-60 menit per sesi.

3. Istirahat yang Cukup

Ketika menjaga kestabilan berat badan, istirahat yang cukup memiliki peran penting. Pastikan untuk tidur selama 7-8 jam per hari, hindari begadang, dan menghindari kelelahan berlebihan. Istirahat juga dapat diisi dengan kegiatan yang menyenangkan, seperti rekreasi dan mengejar hobi.

Obesitas dapat mempengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dengan mempertahankan berat badan ideal melalui pengaturan pola makan yang disiplin, aktif berolahraga, dan istirahat yang memadai. Mari mulai terapkan langkah-langkah ini sekarang!

Sumber:

https://bocahindonesia.com/dampak-obesitas-pada-kesuburan/

https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/hati-hati-kegemukan-bisa-memengaruhi-kesuburan

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.