Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Ciri-Ciri Nyeri Haid yang Berbahaya

Ciri-Ciri Nyeri Haid yang Berbahaya

Nyeri menstruasi, juga dikenal sebagai dismenore, adalah pengalaman umum bagi banyak wanita yang sedang mengalami menstruasi. Biasanya dirasakan sebagai kram atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah dan  punggung bawah selama menstruasi. Meskipun beberapa tingkat ketidaknyamanan menstruasi dianggap normal, ada beberapa karakteristik nyeri menstruasi yang mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Memahami tanda-tanda bahaya ini penting untuk mengidentifikasi potensi masalah dan mencari perawatan medis tepat waktu.

Nyeri Menstruasi Normal vs. Nyeri Menstruasi Abnormal

Nyeri menstruasi normal, juga dikenal sebagai dismenore primer, disebabkan oleh pelepasan prostaglandin, yang memicu kontraksi rahim untuk mengeluarkan lapisan rahim. Jenis nyeri ini biasanya dapat dikelola dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, kompres hangat, dan tindakan perawatan diri lainnya.

Namun, ada kasus di mana nyeri menstruasi bisa menjadi abnormal, menandakan adanya kondisi medis yang mendasarinya. Ini disebut dismenore sekunder, dan penting untuk mengenali karakteristik yang membedakannya dari nyeri menstruasi normal.

Karakteristik Nyeri Menstruasi Abnormal

  • Nyeri Parah: Meskipun kram ringan hingga sedang adalah hal umum selama menstruasi, nyeri yang sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari merupakan tanda bahaya. Jika mengalami nyeri yang begitu intens sehingga memerlukan obat pereda nyeri yang kuat atau mengganggu kehidupan sehari-hari, maka hal tersebut mungkin mengindikasikan adanya masalah mendasar.
  • Nyeri Berkepanjangan: Biasanya, nyeri menstruasi berlangsung selama beberapa hari selama menstruasi. Jika nyeri berlanjut setelah periode menstruasi berakhir atau terjadi pada waktu yang tidak terduga dalam siklus, maka hal ini dapat menandakan masalah.
  • Nyeri yang Muncul secara Tiba-tiba: Jika nyeri menstruasi tiba-tiba menjadi sangat parah atau muncul tiba-tiba setelah bertahun-tahun mengalami periode tanpa rasa sakit, maka hal ini harus dievaluasi oleh profesional kesehatan.
  • Siklus Menstruasi Tidak Teratur: Nyeri menstruasi yang terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada, mungkin mengindikasikan ketidakseimbangan hormon atau kondisi yang mempengaruhi sistem reproduksi.
  • Nyeri yang Tidak Mereda dengan Pengobatan Standar: Jika nyeri menstruasi tidak merespons obat pereda nyeri yang dijual bebas atau tindakan perawatan diri lainnya, maka penting untuk mencari evaluasi medis.
  • Nyeri Disertai dengan Gejala Lain: Nyeri menstruasi yang disertai dengan gejala lain seperti pendarahan berat, pusing, mual, muntah, demam, atau nyeri saat berhubungan intim, mungkin memerlukan perhatian medis.
  • Riwayat Keluarga dengan Gangguan Reproduksi: Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi seperti endometriosis, mioma rahim, atau sindrom ovarium polikistik (SOPK), maka nyeri menstruasi harus dipantau dengan seksama dan dievaluasi.
  • Nyeri saat Buang Air Besar atau Buang Air Kecil: Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil selama menstruasi dapat menunjukkan kondisi yang mempengaruhi daerah panggul, seperti endometriosis atau penyakit radang panggul (PID).

Mencari Perhatian Medis

Jika salah satu dari karakteristik di atas hadir, penting untuk mencari perhatian medis. Seorang profesional kesehatan dapat melakukan evaluasi menyeluruh, yang mungkin mencakup pemeriksaan panggul, ultrasound, atau tes pencitraan lainnya, untuk mengidentifikasi kondisi mendasari yang menyebabkan nyeri menstruasi abnormal.

Kondisi yang Dapat Menyebabkan Nyeri Menstruasi Abnormal

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan nyeri menstruasi abnormal. Beberapa kondisi ini meliputi:

  • Endometriosis: Kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan peradangan dan nyeri.
  • Mioma Rahim: Pertumbuhan non-kanker di rahim yang dapat menyebabkan nyeri dan perdarahan menstruasi yang berat.
  • Adenomiosis: Kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh ke dalam dinding rahim, menyebabkan nyeri saat menstruasi.
  • Penyakit Radang Panggul (PID): Infeksi organ reproduksi, sering disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), yang dapat menyebabkan nyeri panggul dan gejala lainnya.
  • Kista Ovarium: Kista berisi cairan yang dapat terbentuk pada ovarium, menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
  • Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK): Gangguan hormonal yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan nyeri panggul.

Meskipun beberapa tingkat nyeri menstruasi dianggap normal, ada beberapa karakteristik nyeri menstruasi yang mungkin menunjukkan adanya nyeri menstruasi abnormal yang memerlukan evaluasi medis. Nyeri yang parah, berkepanjangan, atau tiba-tiba, bersama dengan gejala lain, harus dipantau dengan seksama dan dievaluasi oleh profesional kesehatan. Deteksi dan pengobatan dini kondisi mendasari dapat membantu mengelola nyeri menstruasi dan meningkatkan kesehatan reproduksi.

Sumber:

  • Proctor, M., Farquhar, C., & Stones, W. (2006). Dysmenorrhoea. BMJ clinical evidence, 0705.
  • Marjoribanks, J., Ayeleke, R. O., Farquhar, C., & Proctor, M. (2015). Nonsteroidal anti-inflammatory drugs for dysmenorrhoea. Cochrane Database of Systematic Reviews, (7).
  • American College of Obstetricians and Gynecologists. (2018). Dysmenorrhea: Painful Periods. ACOG Patient FAQ.
  • Mayo Clinic. (2022). Menstrual cramps: Causes, treatment and self-care tips. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menstrual-cramps/symptoms-causes/syc-20374938
  • The American Congress of Obstetricians and Gynecologists. (2020). Endometriosis. ACOG Patient FAQ.

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.