Hampir semua wanita memiliki selaput dara di dalam vagina. Namun, seringkali muncul pertanyaan mengenai cara mengetahui apakah selaput dara telah robek atau masih utuh. Perlu diketahui bahwa selaput dara dapat rusak atau hilang tanpa harus melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda yang menunjukkan kondisi selaput dara. Bagaimana cara mengetahui apakah selaput dara sudah robek atau belum? Apakah ada tanda-tandanya? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini.
Apa Itu Selaput Dara?
Selaput dara sering kali diselimuti mitos dan kesalahpahaman. Ini merupakan bagian tubuh wanita yang terletak di vagina. Lapisan tipis dan elastis ini umumnya berbentuk seperti cincin dengan lubang di tengahnya, dan terletak sekitar 2-3 cm dari lubang vagina. Fungsinya sendiri masih belum diketahui secara pasti, namun selaput dara tidak memiliki kaitan langsung dengan keperawanan.
Bentuk dan warna selaput dara pada tiap wanita berbeda-beda. Ada yang berwarna merah muda, merah tua, atau bahkan kecoklatan, dan bentuknya pun bisa bervariasi, mulai dari bulan sabit hingga seperti gerbang. Perlu diingat bahwa tidak semua wanita terlahir dengan selaput dara, dan hal ini pun tidak menunjukkan adanya kelainan.
Seiring bertambahnya usia, selaput dara dapat mengalami perubahan. Aktivitas fisik seperti olahraga, penggunaan tampon, atau bahkan hanya karena pertumbuhan alami tubuh, dapat meregangkan atau bahkan merobek selaput dara tanpa disadari. Penting untuk diingat bahwa kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan, dan tidak ada kaitannya dengan "keperawanan" seorang wanita.
Mitos seputar selaput dara seringkali berakibat pada stigma dan diskriminasi terhadap wanita. Penting untuk memahami bahwa selaput dara adalah bagian tubuh yang normal dan tidak menentukan nilai seorang wanita.
Berikut beberapa jenis selaput dara:
- Imperforate: Menutupi seluruh vagina, umumnya ditemukan pada wanita yang memasuki usia pubertas.
- Microperforate: Menutupi hampir seluruh vagina dengan hanya satu lubang kecil.
- Cribriform: Memiliki beberapa lubang kecil-kecil.
- Septate: Memiliki dua lubang yang terhubung oleh jaringan kulit.
Memahami informasi yang tepat tentang selaput dara dapat membantu wanita untuk terhindar dari stigma dan diskriminasi, serta membangun rasa percaya diri terhadap tubuh mereka.
Baca juga: Dampak Tampon pada Selaput Dara
Cara Memastikan Keutuhan Selaput Dara
Selain berkonsultasi dengan dokter kandungan, ada metode lain untuk memeriksa keutuhan selaput dara, yaitu dengan melakukan pemeriksaan mandiri menggunakan cermin dan jari.
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:
- Pastikan tangan Anda bersih dengan mencuci tangan hingga benar-benar bersih.
- Ambil cermin kecil dan duduk di kursi dengan posisi yang nyaman sambil membuka kaki.
- Oleskan pelumas khusus pada jari dan pegang cermin dengan hati-hati.
- Arahkan cermin pada lubang vagina dan buka bibir vagina menggunakan jari telunjuk atau jari tengah.
- Untuk mengetahui apakah selaput dara Anda masih utuh, perhatikan adanya selaput tipis berbentuk seperti bulan sabit pada bagian bawah dari lubang vagina.
Dengan mengetahui cara di atas, kamu dapat dengan aman dan nyaman memantau keadaan selaput dara kamu sendiri tanpa harus pergi ke dokter. Ini dapat menjadi pilihan yang baik bagi wanita yang merasa kurang percaya diri untuk memeriksakan kondisi ini. Sehingga, cara diatas bisa menjadi alternatif yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah.
Tanda-Tanda Robeknya Selaput Dara
Meskipun tidak selalu menimbulkan gejala, berikut beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa selaput dara robek:
- Pendarahan atau bercak darah. Pendarahan ringan atau bercak darah merupakan tanda paling umum dari robekan selaput dara. Warna darahnya bisa merah cerah, merah tua, atau coklat. Pendarahan ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam atau hari.
- Nyeri pada vagina. Robekan selaput dara dapat menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada vagina, terutama saat berhubungan seksual. Rasa nyeri ini biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.
- Jaringan robek. Robekan pada selaput dara dapat terlihat sebagai jaringan robek sekitar 1-2 cm dari lubang vagina.
- Tidak adanya selaput dara. Pada beberapa kasus, robekan selaput dara tidak meninggalkan jaringan yang robek. Hal ini berarti, saat pemeriksaan, tidak akan ditemukan selaput dara pada vagina.
Namun, untuk memastikan kondisi selaput dara, Anda dapat memeriksanya sendiri atau berkonsultasi dengan dokter kandungan. Jika selaput dara mengalami kerusakan atau robek, prosedur operasi dapat dilakukan untuk memperbaikinya dan mengembalikan kondisinya seperti semula.
Mitos Seputar Selaput Dara dan Keperawanan Wanita
Mitos-mitos ini sering kali berakar pada norma sosial dan budaya patriarki, yang mendudukkan nilai wanita pada "kemurnian" fisik mereka. Oleh karena itu, penting untuk meluruskan kesalahpahaman ini demi membangun pemahaman yang lebih akurat tentang kesehatan seksual dan reproduksi wanita.
1. Selaput Dara Robek Jika Sudah Berhubungan Seks
Anggapan bahwa selaput dara akan robek akibat melakukan hubungan seksual tidak sepenuhnya benar. Fungsi selaput dara tidak berkaitan langsung dengan aktivitas seksual. Pengalaman berhubungan intim pertama kali bagi wanita memang seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit. Namun, hal ini bukan disebabkan oleh robeknya selaput dara.
Rasa sakit saat berhubungan intim pertama kali umumnya disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada vagina. Kekurangan lubrikasi ini menyebabkan vagina menjadi kering, sehingga menimbulkan rasa sakit. Oleh karena itu, cairan lubrikasi sangat penting bagi wanita saat berhubungan intim.
Selain kurangnya lubrikasi, terdapat berbagai faktor lain yang dapat menyebabkan selaput dara menjadi robek atau tidak utuh. Beberapa di antaranya adalah aktivitas olahraga, penggunaan tampon, atau kecelakaan.
2. Tidak Muncul Bercak Darah saat Berhubungan Intim Pertama Kali Artinya Sudah Tidak Perawan
Tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kali bukan berarti sudah tidak perawan. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah adanya cairan lubrikasi yang cukup sehingga vagina sudah sangat siap untuk penetrasi.
Selain itu, terdapat juga wanita yang dilahirkan tanpa selaput dara. Oleh karena itu, sangat tidak adil jika selaput dara dijadikan tolok ukur keperawanan seorang wanita. Pendarahan pada pengalaman berhubungan intim pertama kali bisa disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada vagina, sehingga jaringan vagina terluka.
3. Miss V Perawan Terasa Sempit Karena Selaput Dara Masih Utuh
Selaput dara yang masih utuh memang dapat menyebabkan Miss V terasa lebih sempit. Namun, hal ini bukan hanya disebabkan oleh selaput dara yang masih utuh. Terdapat banyak faktor lain yang dapat membuat Miss V terasa sempit saat melakukan hubungan intim. Salah satu faktor tersebut adalah kontraksi pada otot pelvis.
4. Semua Wanita Punya Selaput Dara yang Sama
Selaput dara adalah lapisan kulit yang sangat tipis dan berada sekitar 1-2 sentimeter dari bibir Miss V. Setiap wanita memiliki selaput dara dengan bentuk yang berbeda-beda. Selaput dara juga akan berubah seiring dengan perkembangan Miss V seorang wanita. Umumnya, wanita dilahirkan dengan selaput dara. Namun, ada juga wanita yang terlahir tanpa selaput dara. Oleh karena itu, tidak semua selaput dara pada wanita adalah sama.
Baca juga: Berikut Fakta Seputar Selaput Dara Yang Perlu Kamu Ketahui
Beragam Penyebab Selaput Dara Robek
Masih banyak orang yang mengaitkan robeknya selaput dara dengan keperawanan seorang wanita. Namun, anggapan ini sebenarnya kurang tepat. Selaput dara bisa robek akibat berbagai aktivitas yang dilakukan oleh wanita, tidak hanya melalui hubungan intim.
Beberapa aktivitas yang dapat menyebabkan robeknya selaput dara antara lain:
1. Hubungan Seksual
Penyebab paling umum robeknya selaput dara adalah hubungan seksual. Saat penis memasuki vagina, selaput dara dapat robek dan mengeluarkan sedikit darah. Namun, tidak semua wanita mengalami perdarahan saat pertama kali berhubungan seksual. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bentuk dan elastisitas selaput dara setiap wanita.
2. Aktivitas Fisik yang Berat
Aktivitas fisik yang berat, seperti berkuda, bersepeda, atau berolahraga dengan intensitas tinggi, juga dapat menyebabkan selaput dara robek. Aktivitas fisik tersebut dapat menyebabkan tekanan pada vagina.
3. Kecelakaan
Jika pernah mengalami kecelakaan, seperti jatuh atau benturan pada area vagina, selaput dara bisa robek karena lapisannya yang tipis.
4. Bawaan Sejak Lahir
Perlu diketahui bahwa beberapa wanita lahir dengan selaput dara yang tipis atau bahkan tidak memiliki selaput dara sama sekali. Jadi, robekan tersebut mungkin disebabkan oleh jaringan yang terlalu tipis atau tidak ada sama sekali.
Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa robeknya selaput dara tidak selalu berkaitan dengan keperawanan.
Tonton selengkapnya dalam video ini “Seberapa Banyak Pendarahan Akibat Selaput Darah?”
Apakah Selaput Dara yang Robek Bisa Kembali Normal?
Selaput dara tidak memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali seperti kulit yang dapat pulih setelah luka terbuka. Sekali robek, hymen ini tidak dapat kembali seperti semula. Jaringan ini terbentuk hanya selama masa pertumbuhan. Setelah mencapai usia dewasa, selaput dara tidak dapat terbentuk kembali.
Namun, ada prosedur medis yang dikenal sebagai hymenoplasty yang dapat memulihkan selaput dara yang sudah robek atau bahkan membentuk selaput dara yang sebelumnya tidak ada. Operasi ini tidak berkaitan dengan keperawanan, tetapi umumnya wanita dapat mengalami perdarahan dari vagina saat pertama kali berhubungan seksual setelah menjalani prosedur ini. Secara umum, selaput dara yang sudah robek tidak perlu diperbaiki karena tidak mempengaruhi kesehatan.
Biasanya, prosedur operasi ini dilakukan untuk alasan religius atau budaya yang berkaitan dengan konsep keperawanan dalam pernikahan. Selain itu, hymenoplasty dapat memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi korban kekerasan seksual.
Demikian penjelasan mengenai selaput dara dan cara mengetahui apakah sudah robek atau belum. Pada dasarnya, keperawanan seorang wanita memang tidak bisa dinilai dari kondisi selaput dara yang masih utuh.
Sumber:
https://www.alodokter.com/selaput-dara-robek-ketahui-penyebab-dan-tandanya
https://yoona.id/blog/mengetahui-selaput-dara/#selaput-dara-itu-letaknya-di-mana
https://www.halodoc.com/artikel/mitos-mengenai-keperawanan-dan-selaput-dara-yang-sering-keliru
https://primayahospital.com/kebidanan-dan-kandungan/penyebab-selaput-dara-robek/
1 komentar
Hi why if my hymen still intact but it got few tore iit,, does it normal??
Tinggalkan komentar