Saat menstruasi, banyak perempuan merasa lebih nyaman pakai pembalut dibandingkan tampon atau menstrual cup. Tapi, sering kali pembalut bisa bikin iritasi di area vagina, yang pastinya bikin nggak nyaman karena gatal-gatal.
Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab iritasi ini, seperti gesekan antara kulit dengan pembalut yang kasar, reaksi kulit terhadap zat tertentu, atau kondisi lembab di area vagina.
Kita tahu saat menstruasi, area kewanitaan jadi lebih lembab dan sensitif. Makanya, area tersebut jadi lebih mudah kena iritasi. Biasanya, iritasi ini muncul dalam bentuk kemerahan dan rasa gatal di daerah vagina. Yuk, cari tahu apa penyebabnya dan gimana cara mengatasinya!
Area Kewanitaan Rentan Terkena Iritasi
Bagian terluar kulit, yang dikenal sebagai lapisan tanduk, pada area kewanitaan memiliki ketebalan yang lebih tipis dibandingkan area kulit lainnya. Hal ini, dikombinasikan dengan sensitivitasnya terhadap berbagai faktor fisik dan hormonal, menjadikan area kewanitaan lebih rentan terhadap iritasi.
Kondisi ini semakin diperparah saat menstruasi. Peningkatan kelembaban dan sensitivitas area kewanitaan selama haid membuat wanita lebih berisiko mengalami iritasi vagina. Gejalanya bisa berupa kemerahan ringan, rasa gatal, dan ruam kulit, yang dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, iritasi vagina tidak boleh diabaikan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Pembalut Organik: Lebih Aman & Nyaman Untuk Kulit
Benarkah Pembalut Dapat Menyebabkan Iritasi?
Iritasi vagina merupakan salah satu keluhan yang sering dialami wanita saat menstruasi. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan pembalut yang tidak tepat. Pembalut dengan permukaan kasar dapat menimbulkan gesekan pada organ intim yang berakibat iritasi dan bahkan luka.
Gejala umum iritasi akibat penggunaan pembalut meliputi ruam, gatal, bengkak, dan kemerahan pada area vagina dan selangkangan. Pada beberapa wanita, iritasi ini dapat disertai dengan gejala lain seperti rasa perih, panas, dan sensasi terbakar.
Berikut beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko iritasi vagina saat menggunakan pembalut:
1. Alergi terhadap Pembalut
Pembalut terbuat dari berbagai bahan, dan beberapa wanita mungkin memiliki alergi terhadap salah satu bahan tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai dermatitis kontak alergi. Gejalanya bisa berupa ruam merah, gatal, dan bengkak pada area yang bersentuhan dengan pembalut.
2. Gesekan Vagina dan Pembalut
Gesekan antara vagina dan pembalut tidak dapat dihindari, terutama bagi wanita yang aktif bergerak. Gesekan ini dapat memicu iritasi, terutama pada wanita dengan kulit sensitif.
3. Area Vagina yang Lembab
Saat menstruasi, area vagina menjadi lebih lembab karena darah menstruasi. Kondisi lembab ini dapat meningkatkan suhu di area vagina dan mempermudah pertumbuhan jamur, yang dapat memicu iritasi.
4. Jarang Mengganti Pembalut
Pembalut yang lembab karena darah menstruasi dan keringat dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur. Hal ini dapat meningkatkan risiko iritasi. Oleh karena itu, penting untuk mengganti pembalut minimal 3-4 jam sekali, atau lebih sering jika darah menstruasi deras.
Jika Anda mengalami iritasi vagina saat menggunakan pembalut, hentikan penggunaan pembalut tersebut dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Komponen Pembalut yang Rawan Bikin Iritasi
Iritasi pada area kewanitaan saat menstruasi merupakan hal yang umum terjadi. Salah satu penyebabnya adalah dermatitis kontak, yaitu peradangan kulit akibat bersentuhan dengan bahan yang mengiritasi pada pembalut.
Dermatitis kontak pada vulva dikenal sebagai vulvitis. Vulva adalah bagian luar alat kelamin wanita yang terdiri dari lipatan kulit yang lembut dan sensitif. Faktor penyebab iritasi pada vulva bisa bermacam-macam, seperti infeksi, reaksi alergi, atau gesekan.
Baca juga: Berikut Perbedaan Pembalut Organik vs Pembalut Normal
Selain dermatitis kontak, gesekan saat menggunakan pembalut juga dapat mengiritasi kulit sensitif dan memicu ruam kemerahan. Berikut adalah beberapa komponen pembalut yang berpotensi menyebabkan iritasi:
- Lembar belakang. Terbuat dari senyawa polyolefin yang umum digunakan pada pakaian, tali, dan sedotan.
- Penyerap utama. Terletak di antara lembar belakang dan lembar atas, terbuat dari busa penyerap dan selulosa kayu dengan daya serap tinggi. Terkadang, penyerap utama juga mengandung gel penyerap.
- Lembar atas. Bagian pembalut yang paling sering bersentuhan dengan kulit. Terbuat dari polyolefin, zinc oxide, dan petrolatum (petroleum jelly) yang biasa digunakan dalam produk pelembab kulit.
- Perekat. Berada di bagian belakang pembalut agar pembalut dapat menempel di pakaian dalam.
- Pewangi. Beberapa produsen pembalut menambahkan pewangi ke dalam produk mereka. Namun, pewangi dapat mengiritasi kulit sensitif. Biasanya, pewangi ditempatkan di bawah penyerap utama sehingga tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
Penting untuk memilih pembalut yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Jika Anda mengalami iritasi setelah menggunakan pembalut tertentu, hentikan penggunaannya dan coba merek atau jenis pembalut lain.
Tips Mengatasi Iritasi Kulit Akibat Pembalut
Ketika kulit mengalami iritasi karena penggunaan pembalut, Anda tidak perlu khawatir, karena iritasi dapat diatasi dengan perawatan yang tepat pada area kewanitaan.
Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi iritasi akibat penggunaan pembalut saat menstruasi:
1. Gunakan Salep Antiseptik
Tips pertama kamu bisa menggunakan salep antiseptik untuk mengatasi iritasi akibat pembalut. Kamu bisa menggunakan salep kortikosteroid satu kali sehari untuk mengobati kulit yang meradang. Saat menggunakannya, pastikan kamu telah membaca ketentuan penggunaan dengan baik dan benar. Hentikan pemakaian jika kamu merasakan reaksi yang tidak diinginkan.
2. Sesering Mungkin Mengganti Pembalut
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pembalut harus diganti selama 3 hingga 4 kali dalam sehari. Hal itu bertujuan mencegah bakteri berkembang dengan cepat.
3. Coba Kompres Menggunakan Air Hangat
Tips yang ketiga adalah mengompres dengan air hangat. Kompres air hangat akan membantu meredakan iritasi akibat penggunaan pembalut. Caranya cukup mudah. Kamu bisa menggunakan kain atau handuk yang halus. Kemudian celupkan pada air yang sudah hangat (jangan terlalu panas). Kemudian usapkan pada area iritasi.
4. Kompres Air Dingin
Selain air hangat, kamu juga bisa mengompres dengan air dingin. Kompres air dingin dapat membantu meredakan gatal yang dapat menimbulkan kemerahan dan iritasi.
5. Hindari Memakai Celana Ketat
Saat menstruasi hindari menggunakan celana yang ketat. Karena penggunaan celana ketat akan membuat vagina lebih lembab dan mudah berkeringat, karena vagina tidak dapat bernafas dan mendapatkan udara.
6. Menjaga Area Vagina Agar Tetap Kering
Vagina merupakan daerah yang gampang lembab. Terlebih saat menstruasi kamu perlu menjaganya agar tetap kering. Kamu bisa menggunakan tisu saat setelah buang air kecil atau besar.
Pembalut Organik Tidak Membuat Iritasi Area Intimmu
Memilih pembalut yang aman dan tidak menyebabkan iritasi selama menstruasi mungkin menjadi tantangan bagi sebagian orang. Namun, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari pembalut yang menyebabkan iritasi:
Pertimbangkan untuk beralih ke pembalut organik seperti Nona Woman yang tidak mengandung pewarna. Pewarna dalam pembalut dapat menyebabkan iritasi. Sebagai alternatif, Anda juga dapat menggunakan pembalut yang dirancang khusus untuk kulit sensitif. Pilihan yang aman adalah pembalut yang terbuat dari 100% kapas organik, tanpa pewarna dan pemutih, yang lebih aman untuk area intim Anda.
Baca juga: Pembalut Organik: Pilihan Terbaik untuk Menghindari Iritasi Alat Kelamin Wanita
Hindari godaan untuk membeli pembalut yang lebih murah namun berpotensi menimbulkan ruam dan gatal-gatal di area intim. Ingatlah bahwa memilih dan menggunakan pembalut yang tepat adalah investasi kesehatan yang penting bagi setiap wanita.
Jika Anda memiliki opsi yang lebih baik untuk tubuh Anda, mengapa tidak mencobanya? Selain itu, untuk mencegah iritasi berulang, penting untuk mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali agar kebersihannya tetap terjaga.
Meskipun iritasi akibat penggunaan pembalut adalah hal yang umum dan sering terjadi, Anda tidak boleh menganggapnya enteng. Area vagina adalah area yang memerlukan perawatan khusus. Jika Anda mengalami iritasi yang semakin parah dan tidak kunjung reda, segera konsultasikan dengan dokter.
Pelajari selengkapnya tentang “ 4 Tips Menghindari Iritasi Vagina Akibat Pembalut Nifas“
Sumber:
https://www.alodokter.com/iritasi-vagina-akibat-pembalut-dan-cara-menghindarinya
https://www.sehatq.com/artikel/iritasi-vagina-akibat-pembalut-ini-cara-mengatasinya
https://linksehat.com/artikel/tips-mencegah-iritasi-akibat-pembalut
Tinggalkan komentar