Untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan, diperlukan trik khusus saat melakukan hubungan intim. Penting untuk memperhatikan setiap langkah yang diambil agar risiko kehamilan bisa diminimalkan. Namun, bagaimana caranya mencegah atau mengurangi kemungkinan hamil setelah berhubungan? Yuk, ketahui beberapa cara berikut ini.
Cara Mencegah Resiko Hamil Saat Berhubungan Seks
Saat ini sudah banyak cara yang dapat kamu pilih untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Beberapa pilihan cara tersebut antara lain:
-
Senggama Terputus
Metode kontrasepsi alami yang sering digunakan untuk mencegah kehamilan adalah senggama terputus atau coitus interruptus. Prinsipnya, pria harus menarik penisnya keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi, sehingga cairan sperma tidak masuk ke dalam tubuh wanita. Namun, teknik ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tepat waktu untuk memastikan keberhasilannya.
Meskipun coitus interruptus bisa efektif dalam mencegah kehamilan, tetapi tingkat keberhasilannya lebih rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan cairan pre-ejakulasi, yaitu cairan yang dikeluarkan oleh penis pria sebelum ejakulasi, tetapi bisa saja mengandung sperma.
-
Menggunakan Kondom
Jika kamu ingin berhubungan intim tanpa takut hamil, salah satu cara yang mudah dan efektif adalah dengan menggunakan kondom. Kondom yang dipakai oleh pria mampu mencegah sperma masuk ke dalam vagina dan dengan demikian dapat mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, penggunaan kondom juga dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit kelamin dan HIV/AIDS yang berbahaya.
Untuk memastikan efektivitasnya, pastikan bahwa kondom yang kamu gunakan masih dalam masa kadaluarsa dan tidak robek. Dengan menggunakan kondom dengan benar, kamu bisa mengurangi kemungkinan kehamilan hingga 80 persen. Kondom bisa kamu beli dengan mudah di apotek atau toko terdekat.
-
Hindari Berhubungan Seks Saat Masa Subur
Menstruasi memiliki peran penting dalam menentukan kesuburan dan kehamilan pada wanita. Sebelum menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan seks, sebaiknya pahami terlebih dahulu bagaimana siklus haid bekerja. Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda-beda, mulai dari 25 hingga 35 hari. Siklus dimulai dari hari pertama menstruasi hingga tepat sehari sebelum menstruasi berikutnya.
Setelah haid berhenti, tubuh memasuki fase awal ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelah haid (pada siklus 28 hari). Saat ini disebut masa subur, dimana kemungkinan untuk hamil sangat tinggi. Selama masa ini, tubuh mempersiapkan diri untuk melepaskan sel telur. Untuk mencegah kehamilan, hindari berhubungan seks selama masa ovulasi, yaitu 14 hari setelah haid. Masa ovulasi umumnya berlangsung 2-5 hari.
-
Menggunakan Alat Kontrasepsi Hormonal
KB atau kepanjangan dari kontrasepsi hormonal adalah salah satu pilihan metode yang bisa dipilih oleh individu untuk mencegah kehamilan. Metode ini memiliki banyak jenis yang dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing individu.
-
Suntik KB
Suntik KB merupakan metode kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan dengan cara menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya dan menebalkan lendir di sekitar leher rahim untuk menghalangi masuknya sperma. Kamu dapat melakukan suntik KB di area bokong, lengan atas, perut, atau paha. Dalam mencegah kehamilan, suntik KB terbukti efektif dengan tingkat keberhasilan sekitar 90 persen.
-
KB Implan
KB implan dan KB susuk adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin yang dilepaskan secara perlahan dalam tubuh. Metode ini terbukti sangat efektif dalam mencegah kehamilan, dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen. Dengan hanya satu pemasangan, KB ini dapat memberikan perlindungan selama tiga tahun.
-
“Intrauterine Devices” (IUD)
IUD atau KB spiral adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim dan terbukti sangat efektif dalam mencegah kehamilan dengan rentang waktu yang cukup lama, yakni sekitar 5-10 tahun.
-
Pil KB
Jika kamu mengikuti anjuran dokter dan mengonsumsi pil KB secara rutin, kamu dapat memperoleh efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan hingga mencapai 95 persen. Pil KB tersedia dalam 2 jenis, yaitu pil KB progestin dan pil KB kombinasi. Keduanya dapat membantu kamu dalam mengatur keluarga dengan aman dan efektif.
-
Vasektomi atau Tubektomi
Apabila kamu dan pasangan sudah memutuskan untuk tidak ingin menambah momongan atau memiliki keturunan lagi, maka sterilisasi dapat menjadi pilihan yang tepat. Sterilisasi merupakan prosedur permanen yang dapat dilakukan baik pada pria maupun wanita. Pada pria, prosedur sterilisasi dilakukan dengan vasektomi, sementara pada wanita, prosedur sterilisasi dapat dilakukan dengan ligasi tuba atau tubektomi.
Itulah beberapa fakta menarik tentang cara berhubungan intim yang tidak menyebabkan kehamilan yang perlu diketahui. Jangan terjebak dalam mitos yang tidak akurat yang tersebar di masyarakat. Jika kamu dan pasangan ingin mencegah pembuahan selama berhubungan seksual, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan begitu, dokter akan memberikan rekomendasi tentang jenis kontrasepsi atau saran yang sesuai dengan kondisi kamu dan pasangan. Dengan menerapkan cara yang tepat, kamu dapat efektif mencegah kehamilan meskipun aktif melakukan hubungan intim.
References:
https://www.sehatq.com/artikel/cara-berhubungan-intim-yang-tidak-mengakibatkan-kehamilan
https://hellosehat.com/seks/tips-seks/cara-berhubungan-intim-yang-tidak-mengakibatkan-kehamilan/
1 komentar
Vasektomi dan tubektomi itu haram dalam Syariat Islam. Silakan tanya ustadz, atau searh di Google
Tinggalkan komentar