Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Cara Berhubungan Seks yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan

Cara Berhubungan Seks yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan

Terdapat beberapa metode untuk mencegah kehamilan bagi pasangan suami istri yang belum merencanakan atau ingin menunda kehamilan karena alasan tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah penggunaan kondom sebagai langkah pencegahan selama berhubungan intim.

Bagi pasangan suami istri yang berencana untuk menunda kehamilan, yuk cari tahu beberapa tips untuk mencegah kehamilan yang dapat kamu pertimbangkan. Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Cara Efektif untuk Mencegah Kehamilan

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan oleh pasangan suami istri untuk mencegah kehamilan. Beberapa di antaranya meliputi menghindari hubungan intim selama masa ovulasi, memberikan ASI eksklusif, menarik penis sebelum ejakulasi saat bersenggama, menggunakan kondom, serta mengonsumsi pil KB. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara-cara tersebut untuk menunda kehamilan.

1. Keluarkan Sperma di Luar Vagina

Salah satu metode kontrasepsi alami yang banyak dilakukan oleh banyak pasangan untuk mencegah kehamilan adalah senggama terputus atau coitus interruptus. Prinsip utama dari metode ini adalah pria harus menarik penisnya keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi. Sehingga, cairan sperma tidak akan masuk ke dalam vagina wanita. Pastinya teknik seperti ini memerlukan kehati-hatian dan ketepatan waktu yang akurat agar dapat mencapai keberhasilan.

Meskipun mengeluarkan sperma di luar vagina dapat efektif dalam mencegah kehamilan, namun tingkat keberhasilannya lebih rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan adanya cairan pre-ejakulasi, yaitu cairan yang dikeluarkan oleh penis pria sebelum ejakulasi terjadi dan mungkin saja didalamnya mengandung cairan sperma. 

2. Tidak Melakukan Penetrasi

Salah satu cara berhubungan seks agar tidak hamil adalah dengan menghindari penetrasi ke dalam vagina, yang dikenal juga dengan istilah petting. Petting adalah aktivitas seksual yang melibatkan rangsangan kepada pasangan tanpa penetrasi. Berbagai bentuk aktivitas seksual dapat dilakukan dalam petting, seperti meraba atau menyentuh organ intim pasangan. Aktivitas ini bisa dilakukan menggunakan tangan atau alat kelamin.

Dengan demikian, Anda dan pasangan tetap dapat menikmati hubungan intim tanpa penetrasi sebagai upaya untuk mencegah kehamilan tanpa menggunakan kontrasepsi. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa sperma tidak masuk ke dalam vagina.

3. Penggunaan Kondom yang Tepat

Jika kamu dan pasangan ingin berhubungan seks tanpa khawatir akan terjadi kehamilan, salah satu metode yang mudah dan cukup efektif adalah dengan menggunakan kondom. Alat kontrasepsi kondom yang digunakan oleh pria dapat mencegah sel sperma masuk ke dalam vagina wanita. Sehingga, hal ini bisa mengurangi risiko terjadinya kehamilan yang tidak kamu inginkan. Selain itu, penggunaan kondom juga dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS yang berbahaya.

Untuk memastikan efektivitasnya, pastikan bahwa kondom yang Anda gunakan masih dalam masa berlaku atau belum expired dan tidak rusak baik kemasan luarnya maupun dalamnya. Dengan menggunakan kondom secara tepat, Anda dapat mengurangi kemungkinan kehamilan hingga 80 persen. Dan untuk mendapatkan alat kontrasepsi kondom, kamu dapat dengan mudah membelinya di apotik, minimarket atau toko terdekat.

Baca juga: Tips Memilih Kondom yang Tepat

4. Hindari Berhubungan Seks Saat Masa Subur

Menstruasi memiliki peran penting dalam menentukan kesuburan dan kehamilan pada wanita. Sebelum menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan seks, sebaiknya pahami terlebih dahulu bagaimana siklus haid bekerja. Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda-beda, mulai dari 25 hingga 35 hari. Siklus dimulai dari hari pertama menstruasi hingga tepat sehari sebelum menstruasi berikutnya.

Setelah haid berhenti, tubuh memasuki fase awal ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelah haid (pada siklus 28 hari). Saat ini disebut masa subur, dimana kemungkinan untuk hamil sangat tinggi. Selama masa ini, tubuh mempersiapkan diri untuk melepaskan sel telur. Untuk mencegah kehamilan, hindari berhubungan seks selama masa ovulasi, yaitu 14 hari setelah haid. Masa ovulasi umumnya berlangsung 2-5 hari. 

5. Menggunakan IUD (Intra-Uterine Device)

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Terdapat dua jenis utama IUD yang tersedia, yaitu IUD hormonal dan IUD non-hormonal. IUD hormonal melepaskan hormon seperti progestin, sedangkan IUD non-hormonal umumnya terbuat dari tembaga.

Cara kerja IUD melibatkan beberapa mekanisme, termasuk menghambat pergerakan sperma, mengubah konsistensi mukus serviks untuk mencegah masuknya sperma, dan menciptakan lingkungan rahim yang kurang kondusif bagi terjadinya kehamilan. Keunggulan IUD adalah kemampuannya memberikan perlindungan yang efektif dalam jangka waktu yang panjang, tergantung pada jenis IUD yang digunakan.

6. Rutin Konsumsi Pil Kontrasepsi (Pil KB)

Pil kontrasepsi merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal yang sering digunakan. Terdapat dua jenis utama pil kontrasepsi yaitu pil kombinasi, yang mengandung estrogen dan progestin, serta pil mini (progestin-only). Pil kontrasepsi bekerja dengan menghambat ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengubah mukus serviks untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

Keberhasilan pil KB dalam mencegah kehamilan sangat bergantung pada kepatuhan penggunaannya, yang berarti harus dikonsumsi setiap hari pada waktu yang sama. Pil KB sangat efektif ketika dikonsumsi secara teratur dan sesuai instruksi, dan banyak wanita menemukan metode ini nyaman karena fleksibilitasnya dalam mengontrol kehamilan.

Baca juga: Cara Memilih Pil KB yang Benar

7. Menggunakan KB Suntik

KB suntik adalah metode kontrasepsi hormonal yang melibatkan pemberian suntikan berisi hormon tertentu ke dalam otot atau jaringan lemak pada interval yang telah ditentukan, biasanya setiap tiga bulan. Jenis kontrasepsi ini mengandung hormon progesteron, yang bekerja melalui beberapa mekanisme untuk mencegah kehamilan. 

Mekanisme kerjanya meliputi pencegahan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), pengentalan lendir serviks untuk menghambat pergerakan sperma, serta membuat dinding rahim kurang siap untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.

8. Melakukan Operasi Steril

Operasi steril adalah suatu tindakan medis yang secara permanen bertujuan untuk menghentikan kemampuan seseorang untuk memiliki anak. Dalam hal ini, terdapat dua jenis operasi steril yang umum dilakukan oleh beberapa pasangan. Di antaranya yaitu:

  • Operasi Steril pada Pria (Vasektomi)

Vasektomi adalah prosedur minor yang melibatkan pemutusan atau penyumbatan saluran yang membawa sel sperma dari testis ke penis. Prosedur ini bertujuan untuk mencegah sel sperma bercampur dengan semen saat proses ejakulasi terjadi. 
Prosedur vasektomi ini sangat efektif dijadikan sebagai metode kontrasepsi permanen pada pria. Namun, prosedur ini tidak secara langsung membuat pria menjadi steril dan diperlukan waktu beberapa bulan serta tes sperma lanjutan untuk memastikan ketidakaktifan sel sperma.
  • Operasi Steril Pada Wanita (Ligasi Tuba/Tubektomi)

Ligasi tuba adalah prosedur operasi pada wanita yang melibatkan penyumbatan atau pemotongan tuba falopi yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Prosedur ini mencegah sel telur bertemu dengan sel sperma, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. 
Meskipun sterilisasi pada wanita melibatkan operasi yang lebih invasif dibandingkan dengan vasektomi pada pria, setidaknya ini adalah sebuah metode kontrasepsi permanen yang paling efektif.

9. Memberikan ASI Eksklusif

Menyusui secara eksklusif merupakan salah satu metode alami yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kehamilan. Hal ini dikarenakan selama periode menyusui, tubuh si ibu akan secara alami melepaskan hormon prolaktin yang dapat menghambat produksi hormon estrogen dan luteinizing hormone (LH) yang berperan dalam siklus menstruasi dan ovulasi.

10. Perhatikan Posisi Saat Berhubungan Seks

Beberapa posisi saat berhubungan intim diklaim dapat membantu memperlambat terjadinya kehamilan. Namun, cara seperti ini tentu tidak sepenuhnya efektif. Karena kamu dan pasangan sangat dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan saat berhubungan seksual. 

Berikut adalah dua posisi seks yang diyakini dapat membantu memperlambat proses terjadinya kehamilan:

  • Posisi Duduk

Menggunakan posisi duduk dalam hubungan intim dapat memungkinkan penetrasi penis ke dalam vagina yang lebih dalam. Namun, posisi ini memiliki potensi menyebabkan sperma mengalir keluar dari vagina. 
Akibatnya, sperma tidak dapat membuahi sel telur secara optimal, yang dapat memperpanjang proses pembuahan atau bahkan meningkatkan risiko kegagalan. Meskipun banyak yang menganggap posisi duduk memberikan kenikmatan tersendiri, posisi ini tidak direkomendasikan bagi mereka yang ingin segera memiliki keturunan.
  • Posisi Standing (Berdiri)

Sama seperti duduk, posisi berdiri saat berhubungan intim juga tidak terlalu ideal untuk pembuahan. Tapi, jangan salah sangka. Justru di sinilah letak keseruannya. Posisi ini menghadirkan sensasi menantang yang membangkitkan gairah dan semangat.
Namun, perlu diingat bahwa posisi berdiri membutuhkan usaha ekstra, baik bagi pria maupun wanita. Pria harus bekerja lebih keras untuk menjaga ereksi dan penetrasi, sedangkan wanita perlu menopang tubuhnya agar seimbang.
Meskipun terbilang rumit, posisi berdiri bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kamu dan pasangan yang ingin mencoba variasi baru dan mencari sensasi berbeda dalam berhubungan intim.

11. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Tertentu

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman tertentu yang diyakini memiliki potensi dalam mencegah kehamilan. Beberapa pilihan makanan yang dapat Anda pertimbangkan antara lain nanas, pepaya muda, air perasan lemon, ekstrak kembang sepatu, dan peterseli.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Durian & Makanan Pedas?

Itulah beberapa fakta menarik tentang cara berhubungan intim yang tidak menyebabkan kehamilan yang perlu diketahui. Jangan terjebak dalam mitos yang tidak akurat yang tersebar di masyarakat. Jika Anda dan pasangan ingin mencegah pembuahan selama berhubungan seksual, segera konsultasikan dengan dokter. 

Dengan begitu, dokter akan memberikan rekomendasi tentang jenis kontrasepsi atau saran yang sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan. Dengan menerapkan cara yang tepat, Anda dapat efektif mencegah kehamilan meskipun aktif melakukan hubungan intim.

Tonton juga “Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berhubungan Intim Agar Selalu Aman!” dalam video ini

Sumber:

https://www.sehatq.com/artikel/cara-berhubungan-intim-yang-tidak-mengakibatkan-kehamilan

https://hellosehat.com/seks/tips-seks/cara-berhubungan-intim-yang-tidak-mengakibatkan-kehamilan/

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-mencegah-kehamilan

https://ciputrahospital.com/mencegah-kehamilan-setelah-berhubungan-seksual/

https://primayahospital.com/kebidanan-dan-kandungan/gaya-berhubungan/

1 komentar

Difan

Vasektomi dan tubektomi itu haram dalam Syariat Islam. Silakan tanya ustadz, atau searh di Google

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.