Banyak faktor yang dapat mengurangi kepercayaan diri wanita, salah satunya adalah perubahan warna pada area intim. Tentu saja, perubahan warna kulit di area vagina tidak terjadi secara instan, melainkan secara bertahap dan bisa saja tidak kamu sadari. Maka dari itu, penting untuk memahami penyebab terjadinya perubahan warna pada vagina serta mencari solusi yang tepat agar area intim tetap sehat dan tidak mengalami perubahan warna yang membuat tidak nyaman. Mari lebih lanjut tentang faktor-faktor penyebab dan cara mengatasi perubahan warna pada vagina agar tetap sehat dan alami.
Faktor Penyebab Vagina Menghitam
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan warna ini melibatkan berbagai kondisi dan kebiasaan sehari-hari. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menyebabkan perubahan warna pada area genital wanita:
1. Terlalu Sering Mencukur Rambut Kemaluan
Mencukur rambut kemaluan terlalu sering dapat mengakibatkan kulit di sekitar area tersebut menjadi gelap. Proses mencukur yang berulang dapat menimbulkan iritasi dan menarik akar rambut, mempengaruhi pembuluh darah di bawah kulit.
2. Gesekan yang Sering Terjadi
Faktor utama penyebab perubahan warna vulva adalah gesekan. Pakaian dalam yang terlalu ketat, ukuran yang tidak sesuai, dan kurangnya sirkulasi udara dapat menjadi pemicu. Gesekan juga dapat terjadi akibat aktivitas harian seperti berjalan, berolahraga, dan kegiatan seksual. Menggosok daerah vulva terlalu sering juga dapat mengakibatkan perubahan warna kulit.
3. Fluktuasi Hormonal
Pada masa pubertas, vagina wanita dapat mengalami perubahan bentuk, ukuran, dan warna sebagai dampak dari fluktuasi hormon. Warna vagina bisa bervariasi dari merah muda hingga coklat gelap karena perubahan hormon yang normal.
4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Kelebihan hormon androgen pada penderita PCOS dapat mempengaruhi kadar insulin dan pada akhirnya mempengaruhi warna kulit, termasuk pada vulva. Kondisi ini dapat disebut sebagai Acanthosis Nigricans. PCOS juga dapat mempengaruhi tekstur dan aroma vagina.
5. Indikasi Kanker Vulva
Meskipun jarang terjadi, perubahan warna pada vagina dapat menjadi tanda kanker vulva. Kanker ini dapat dikenali melalui benjolan atau bercak yang menyerupai tahi lalat dengan warna cokelat tua atau kehitaman. Selain perubahan warna, gejala lain termasuk rasa gatal, sensasi terbakar, dan nyeri.
6. Iritasi Akibat Pakaian Dalam
Selain pakaian ketat, iritasi juga dapat disebabkan oleh bahan pakaian tertentu. Kulit sensitif dapat bereaksi terhadap jenis kain tertentu. Pastikan untuk memilih bahan yang sesuai dengan jenis kulit kamu dan hindari detergen berbahan keras.
7. Infeksi pada Vagina
Infeksi, seperti yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans, dapat menyebabkan perubahan warna pada bibir vagina. Infeksi jamur ini juga dapat menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan keputihan yang kental seperti keju.
Tips Mengatasi Vagina Hitam
Proses hiperpigmentasi kulit pada area intim yang disebabkan oleh fluktuasi hormonal dan penuaan, memang sulit dihindari. Meskipun begitu, terdapat langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk mengurangi kemungkinan perubahan warna yang signifikan.
Berikut beberapa tips agar tidak terjadi hiperpigmentasi pada area vagina:
- Hindari penggunaan celana dan pakaian dalam yang terlalu ketat.
- Jaga kelembaban kulit di sekitar vagina.
- Pertimbangkan risiko folikulitis dan peradangan sebelum melakukan prosedur penghilangan bulu, seperti waxing atau mencukur rambut kemaluan.
- Pilih pakaian dalam yang dapat menyerap keringat.
Tak perlu khawatir jika kamu melihat perubahan warna pada area vagina yang berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Untuk memahami penyebabnya secara pasti, sebaiknya kamu bisa berkonsultasi dengan dokter. Apabila terdapat gejala seperti gatal atau infeksi di sekitar area tersebut, segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Sumber:
https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/penyebab-vagina-hitam/
https://www.alodokter.com/vagina-hitam-ini-penyebab-dan-cara-mengatasinya
Tinggalkan komentar