Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Berikut Definisi, Prosedur, dan Risiko Operasi Caesar Yang Perlu Anda Ketahui

Berikut Definisi, Prosedur, dan Risiko Operasi Caesar Yang Perlu Anda Ketahui

Operasi caesar menjadi alternatif metode persalinan ketika kondisi ibu tidak memungkinkan melahirkan bayi secara normal melalui vagina. Selain itu, operasi caesar juga direkomendasikan untuk ibu-ibu yang mengalami komplikasi selama kehamilan.

Proses operasi dimulai dengan memberikan obat bius spinal kepada ibu. Bius ini disuntikkan di area tulang belakang untuk menghilangkan rasa nyeri dari pinggang hingga kaki. Meskipun operasi ini efektif dalam mengatasi masalah medis, perlu diingat bahwa pemulihan setelah operasi caesar memerlukan lebih banyak waktu dibandingkan persalinan normal.

Yuk, kita simak ulasan berikut ini untuk memahami lebih lanjut tentang prosedur operasi caesar.

Apa itu Operasi Caesar?

Operasi caesar adalah proses melahirkan bayi yang dilakukan dengan pembedahan pada bagian perut serta rahim ibu, tepatnya di atas tulang kemaluan. Biasanya, pilihan untuk melakukan operasi caesar disebabkan oleh kondisi ibu yang berisiko jika melahirkan secara normal, atau karena keinginan ibu untuk melahirkan pada waktu tertentu.

Dibandingkan dengan persalinan normal, operasi caesar membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama. Mayoritas pasien operasi caesar baru dapat pulang ke rumah setelah 3–5 hari menjalani perawatan di rumah sakit hingga dokter memastikan kondisi ibu stabil.

Namun, kini banyak rumah sakit yang sudah menggunakan metode operasi caesar bernama ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) yang menawarkan berbagai keunggulan. Seperti mengurangi rasa sakit serta mempercepat proses pemulihan. Dengan demikian, prosedur ini menjadi lebih nyaman dan interaktif untuk ibu yang menjalani operasi caesar.

Prosedur Operasi Caesar

Sebelum operasi dilakukan, pasien akan diminta untuk mengenakan jubah khusus yang disediakan oleh rumah sakit. Setelah itu, pasien akan diminta untuk berbaring dalam posisi telentang, sementara dokter memasang kateter untuk mengalirkan urine selama prosedur operasi.

Selanjutnya, dokter akan menyuntikkan obat bius spinal. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan obat bius umum agar pasien tertidur nyenyak selama operasi. Petugas medis akan menempatkan penghalang di atas perut pasien agar pasien tetap tenang dan tidak melihat tahapan operasi yang dijalankan oleh dokter.

Setelah obat bius mulai bekerja, langkah-langkah yang dilakukan oleh dokter dalam operasi caesar antara lain:

  1. Membuat sayatan dengan ukuran sekitar 10–20 cm di bawah pusar, kemudian memotong lapisan-lapisan perut hingga mencapai rahim.
  2. Mengeluarkan bayi melalui sayatan tersebut, proses ini umumnya memerlukan waktu sekitar 5–10 menit.
  3. Meletakkan bayi di dada atau perut ibu, bertujuan untuk menstimulasi bayi dalam mencari puting ibu dan menyusu.
  4. Mengeluarkan plasenta dan memberikan suntik hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim sehingga perdarahan bisa segera berhenti.
  5. Menutup sayatan dengan jahitan.

Apa Resiko dari Operasi Caesar?

Operasi Caesar, meskipun memiliki manfaat tertentu, juga menimbulkan efek samping yang penting untuk diketahui baik bagi ibu maupun anak.

1. Dampak Bagi Ibu

Penting bagi ibu untuk memahami konsekuensi yang mungkin terjadi setelah operasi ini. Beberapa dampak yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Pemulihan yang lebih lama dan proses penyembuhan yang lebih lambat.
  • Risiko infeksi dan komplikasi pasca operasi.
  • Kesulitan dalam mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
  • Kemungkinan bekas operasi yang dapat terbentuk.
  • Resiko perlekatan (adhesi) pada operasi berikutnya.
  • Dampak psikologis dan emosional karena tidak melakukan kelahiran normal.
  • Risiko komplikasi dari anestesi.

2. Dampak Bagi Bayi

Proses persalinan normal berperan dalam mentransfer kekebalan tubuh dari ibu ke bayi. Selama persalinan, bayi menerima koloni bakteri yang berguna dari ibu untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal-hal ini tidak dapat dialami oleh bayi yang lahir melalui operasi caesar.

Berikut adalah dampak kelahiran caesar bagi kesehatan bayi:

  • Risiko penundaan adaptasi pernapasan.
  • Keterlambatan pengeluaran mekonium (kotoran bayi).
  • Kemungkinan kesulitan menyusui di awal.
  • Risiko cedera fisik selama prosedur bedah.
  • Potensi risiko infeksi pasca operasi.
  • Penundaan ikatan awal dengan ibu.
  • Kemungkinan bayi memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi mengalami alergi atau penyakit autoimun.

Penting untuk mengenali informasi seputar operasi caesar ini sebelum kamu membuat keputusan. Jika kamu mempertimbangkan tindakan medis ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis di rumah sakit bersalin yang dapat memberikan panduan dan perawatan terbaik bagi kamu dan buah hati.

Sumber:

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.