Menggunakan vape dapat berdampak buruk pada kesehatan wanita, termasuk disfungsi sel, stres oksidatif, dan kerusakan DNA. Bahkan, penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Cairan dalam vape mengandung bahan seperti gliserin, propilen glikol, nikotin, dan zat kimia lainnya.
Selain itu, proses pemanasan vape menghasilkan uap yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, formaldehida, dan akrolein. Kandungan-kandungan ini memiliki potensi merusak organ paru-paru dan berisiko bagi kesehatan penggunanya.
Dampak Penggunaan Vape Bagi Kesehatan Wanita
Beberapa masalah kesehatan pada wanita memiliki dampak yang signifikan dan perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Gangguan Kesuburan
Kesuburan dapat terpengaruh oleh kerusakan DNA yang disebabkan oleh penggunaan vape secara berlebihan. Vape mengandung zat-zat yang dapat memengaruhi produksi hormon, membuat wanita mengalami kesulitan dalam mendapatkan kehamilan. Selain itu, penggunaan rokok elektrik yang terlalu sering dapat merusak sel telur dan meningkatkan risiko keguguran. Gangguan ini tidak hanya memengaruhi kesuburan, tetapi juga dapat menyebabkan menopause dini pada wanita.
Selain itu, penggunaan vape juga dapat menyebabkan masalah pada saluran tuba falopi yang merupakan tempat pertemuan sel telur dan sel sperma, tempat terjadinya pembuahan. Jika terjadi masalah pada saluran tersebut, peluang kehamilan dapat menurun, dan risiko kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim dapat meningkat.
2. Risiko pada Janin
Zat kimia yang terkandung dalam vape berpotensi membahayakan janin dalam kandungan. Salah satunya adalah nikotin, yang dapat merusak otak dan paru-paru janin yang sedang berkembang.
Selain itu, penggunaan rokok elektrik selama kehamilan dapat mengganggu kesehatan jangka panjang dan metabolisme janin dalam kandungan. Hal ini berisiko menghambat pertumbuhan normal janin.
3. Gangguan pada Paru-paru
Penggunaan rokok elektrik dapat menyebabkan beberapa gangguan pada paru-paru, seperti oksidasi, toksisitas, dan peradangan. Ketiga masalah ini disebabkan oleh paparan zat kimia yang masuk dan mengendap dalam organ paru-paru.
Selain itu, cairan rokok elektronik yang mengandung vitamin E asetat dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang dikenal sebagai e-cigarette, or vaping, product use-associated lung injury (EVALI). Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan bernapas yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.
4. Dampak pada Kesehatan Jantung
Nikotin dalam rokok elektrik dapat menyebabkan gangguan pada jantung. Setelah masuk ke dalam tubuh, nikotin beredar melalui aliran darah. Hal ini merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
5. Peningkatan Risiko Kanker
Zat kimia berupa formaldehida yang terdapat dalam rokok elektrik memiliki sifat karsinogenik. Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, zat tersebut dapat memicu pertumbuhan sel-sel abnormal dalam tubuh.
Di samping poin-poin yang telah disebutkan, kandungan nikotin dalam rokok elektrik juga meningkatkan risiko adiksi dan berdampak negatif pada janin. Tak hanya itu, nikotin juga dapat membahayakan pertumbuhan otak pada remaja dan bayi yang sedang mengalami perkembangan.
References:
https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-dampak-vape-untuk-kesehatan-wanita
Tinggalkan komentar