Setiap bulannya, para wanita menghadapi periode yang disebut haid atau menstruasi. Di masa menstruasi ini, ada satu barang yang wajib dibawa kemanapun, yaitu pembalut. Dengan menggunakan pembalut, aktivitas wanita saat datang bulan menjadi lebih nyaman karena darah menstruasi dapat tertampung dengan baik di dalamnya.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat juga memiliki berbagai mitos seputar pembalut wanita. Salah satunya adalah menggunakan pembalut bisa menyebabkan kemandulan, bahkan kanker serviks. Apa benar begitu? Banyaknya mitos ini membuat banyak wanita yang bertanya-tanya, mana yang sebenarnya harus dipercaya? Yuk, kita cari tahu faktanya di bawah ini!
Benarkah Pembalut Bisa Menyebabkan Kanker Serviks?
Jangan terjebak pada mitos menakutkan yang mengatakan bahwa pembalut bisa menyebabkan kanker serviks. Sebenarnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar dan dapat dipercaya.
Namun, penting bagi kita untuk tetap memperhatikan penggunaan pembalut dengan bijak. Jika pembalut terlalu lama dipakai dan tidak segera diganti saat penuh darah menstruasi, bisa menyebabkan kelembapan di area vagina. Kelembaban ini pada gilirannya bisa menciptakan kondisi ideal bagi virus HPV untuk berkembang biak pada wanita yang baru saja terpapar virus tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk mengutamakan kebersihan dan kesehatan saat menggunakan pembalut. Selalu ganti pembalut secara teratur dan pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu.
Pakai Pembalut Bisa Bikin Mandul
Banyak orang percaya dalam mitos bahwa penggunaan pembalut selama masa haid dapat menyebabkan kemandulan, tetapi sebenarnya klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, kamu tidak perlu khawatir atau meragukan penggunaan pembalut saat haid. Hal yang terpenting adalah menjaga kebersihan dan kesehatan dengan baik ketika menggunakan pembalut ini.
Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks adalah masalah serius yang perlu dipahami dengan benar. Untuk membantu mengklarifikasi beberapa mitos yang beredar mengenai penggunaan pembalut, berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang perlu kamu waspadai:
1. Terinfeksi Virus HPV
Sebagian besar kasus kanker serviks terjadi karena infeksi human papillomavirus (HPV) dengan risiko tinggi. HPV adalah kelompok virus yang umumnya menginfeksi mukosa maupun kulit. Virus ini bisa menular dari hubungan seksual, salah satunya adalah kontak kulit.
2. Gaya Hidup yang Mempengaruhi
Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab kanker serviks pada wanita. Pola makan yang tidak teratur dan asupan gizi yang tidak seimbang, seperti kurangnya asupan sayur dan buah, dapat meningkatkan risiko. Selain itu, kebiasaan merokok juga menjadi faktor lain yang berkontribusi pada peningkatan risiko kanker serviks. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh dan memicu perubahan sel menjadi abnormal.
3. Riwayat Aktivitas Seksual
Beberapa riwayat aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita terkait penularan infeksi HPV. Misalnya, melakukan hubungan intim pada usia dini dan sering berganti pasangan bisa membuat kamu berisiko tertular infeksi menular seksual.
4. Penggunaan Pil KB dalam Jangka Panjang
Pil KB dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang lama, terutama lebih dari 5 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
5. Sistem Imunitas Tubuh yang Lemah
Sistem kekebalan tubuh yang optimal sangat penting untuk melawan sel kanker atau memperlambat perkembangan sel kanker. Wanita dengan kondisi HIV/AIDS, mengonsumsi obat yang menekan kekebalan tubuh, atau memiliki riwayat penyakit autoimun lebih berisiko mengalami kanker serviks karena sistem imunitas tubuh yang lemah.
6. Kehamilan pada Usia di Bawah 20 Tahun
Wanita yang hamil pada usia muda, khususnya di bawah usia 20 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker serviks di masa mendatang dibandingkan dengan wanita yang hamil pada usia 25 tahun atau lebih tua.
Penting untuk memahami penyebab kanker serviks ini agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Selain itu, pastikan kamu rutin mengganti pembalut selama haid untuk menghindari perkembangan virus dan penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.
Sumber:
Tinggalkan komentar