Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Anda Harus Tau, Berikut Risiko Oral Seks dan Tips Aman Melakukan

Anda Harus Tau, Berikut Risiko Oral Seks dan Tips Aman Melakukan

Seks oral merujuk pada teknik berhubungan intim yang melibatkan stimulasi pada vagina, penis, atau anus menggunakan mulut, bibir, atau lidah. Cara seperti ini dianggap sebagai bentuk foreplay yang dapat meningkatkan keintiman dalam hubungan seksual, asalkan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Namun, perlu diingat bahwa ketika dilakukan tanpa memperhatikan kebersihan organ vital, seks oral dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual (PMS). Maka dari itu, ketahui resiko oral seks dan tips aman melakukannya lebih lanjut di sini.

Potensi Risiko Melakukan Seks Oral

Saat terlibat dalam aktivitas seks oral, ada kemungkinan besar bahwa mulut akan terpapar cairan genital atau feses, meningkatkan risiko infeksi, terutama infeksi menular seksual. Beberapa infeksi yang dapat ditularkan melalui seks oral adalah sebagai berikut:

1. Human Papillomavirus (HPV)

Keberisikan seks oral dapat meningkatkan risiko penularan HPV, sebuah kondisi yang terkait dengan peningkatan peluang terkena kanker tenggorokan atau mulut. Pencegahan ini menjadi sangat penting, karena transmisi HPV melalui seks oral dianggap sebagai faktor risiko utama untuk perkembangan kanker tersebut.

2. Sifilis

Aktivitas seks oral juga dapat meningkatkan risiko penularan sifilis, infeksi menular seksual yang dikenali dengan adanya luka pada alat kelamin. Bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis dapat dengan mudah menyebar melalui kontak kulit mulut dengan luka sifilis saat melakukan seks oral.

3. Gonore

Seks oral dapat meningkatkan risiko penularan gonore atau kencing nanah. Penyakit ini dapat menyerang tenggorokan, alat kelamin, saluran kemih, dan anus. Risiko tertular gonore meningkat saat melakukan seks oral dengan pasangan yang terinfeksi, dan sebaliknya.

4. Herpes

Melalui seks oral, ada risiko terkena herpes pada alat kelamin atau mulut. Gejala meliputi rasa gatal, nyeri di area genital atau sekitar mulut, munculnya lepuhan kecil dengan cairan atau darah, dan iritasi pada kulit.

5. Hepatitis B

Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui seks oral, terutama jika terdapat luka pada mulut atau penggunaan kawat gigi. Karena virus dapat hadir dalam air liur, cairan vagina, atau air mani, potensi penularan hepatitis B tetap tinggi.

6. Klamidia

Klamidia dapat ditularkan melalui seks oral, selain melalui hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom. Gejala dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi, seperti sakit tenggorokan, sakit gigi atau mulut, sariawan yang tidak sembuh, nyeri saat buang air kecil, nyeri atau bengkak pada testis, nyeri pada anus, dan keluarnya cairan tidak normal dari penis atau vagina.

7. HIV

Risiko tertular HIV juga merupakan ancaman signifikan dalam aktivitas seks oral, terutama jika terdapat luka pada area mulut atau bibir pelaku seks oral dan jika pasangan yang terlibat tidak menerima pengobatan HIV. Keberadaan HIV dalam situasi ini dapat menjadi risiko serius.


Tips Melakukan Oral Sex yang Aman

Sebelum mencoba berhubungan melalui mulut, pastikan kamu dan pasangan sama-sama mau untuk melakukannya. Selain itu, diskusikan juga mengenai riwayat kesehatan seksual, baik dari dirimu maupun pasangan. Setelah itu, ikuti beberapa tips berikut untuk memastikan bahwa kedua belah pihak dapat menikmati stimulasi oral dengan aman dan terhindar dari risiko penularan penyakit.

1. Menjaga Kebersihan Organ Intim

Lakukan mandi dengan benar menggunakan sabun dan bersihkan organ intim secara menyeluruh agar bebas dari kuman. Hal ini menjadi langkah penting, terutama jika kamu berencana untuk menggabungkan stimulasi oral dengan aktivitas seksual.

2. Menggunakan Kondom atau Dental Dam

Seperti pada hubungan intim pada umumnya, cara utama untuk mengurangi risiko penularan penyakit melalui stimulasi oral adalah dengan menggunakan pengaman. Alat pelindung yang digunakan saat melakukan stimulasi oral bisa berupa kondom untuk pria atau dental dam, yaitu selembar plastik lateks yang ditempatkan di atas area vulva atau anus wanita.

3. Menggunakan Pelumas

Untuk menghindari gesekan yang berlebihan pada gigi, disarankan untuk menggunakan pelumas saat melakukan stimulasi oral. Pastikan untuk membaca komposisi pelumas sebelum penggunaan dan hindari pelumas berbahan minyak. Sebaliknya, pilihlah pelumas berbahan dasar air atau silikon yang dianggap aman jika bersentuhan langsung dengan mulut dan area genital.

4. Hindari Memaksa Pasangan

Teknik stimulasi oral, seperti fellatio, sebaiknya tidak dilakukan dengan cara memaksa pasangan. Pendekatan ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada wanita dan meningkatkan risiko masuknya bakteri atau kuman penyakit ke dalam tenggorokan.

5. Perhatikan Tanda-tanda Kesehatan

Penampilan fisik yang sehat tidak selalu mencerminkan kebersihan dan kesehatan organ intim pasangan. Oleh karena itu, sebelum melakukan stimulasi oral, pastikan untuk memeriksa kebersihan dan kesehatan organ intim pasangan kamu.

6. Perhatikan Kebersihan Pasca Oral Seks

Setelah selesai melakukan stimulasi oral, lakukanlah pembersihan mulut dengan menyikat gigi dan berkumur menggunakan cairan antiseptik. Selalu perhatikan kesehatan kamu dan pasangan setelah sesi stimulasi oral. Jika kamu aktif secara seksual, termasuk frekuensi stimulasi oral, lakukanlah skrining rutin terhadap penyakit kelamin guna memastikan kebebasan dari infeksi.

Dengan melakukan seks oral yang aman, kamu dan pasangan dapat mengurangi risiko penularan penyakit seksual, serta merawat kesehatan seksual kamu dan pasangan, menciptakan pengalaman bercinta yang nyaman.

Sumber:

https://www.alodokter.com/seks-oral-yang-aman-seperti-apa

https://hellosehat.com/seks/tips-seks/cara-oral-seks/

https://www.halodoc.com/artikel/ini-tips-seks-oral-yang-aman-untuk-cegah-penyakit

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.