Menstruasi yang berat atau menorrhagia terjadi ketika volume darah yang keluar selama siklus haid terjadi secara signifikan. Sehingga, keadaan ini dapat menyebabkan wanita kekurangan sel darah merah, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan jumlah zat besi dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan anemia.
Tentu, ada langkah-langkah efektif yang dapat diambil untuk mencegah anemia selama haid. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi asupan zat besi yang cukup. Mari ketahui lebih lanjut manfaat mengkonsumsi zat besi bagi wanita yang sedang mengalami haid dalam artikel di bawah ini.
Manfaat Mengkonsumsi Zat Besi Bagi Wanita Haid
Kebutuhan akan zat besi dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Perempuan umumnya memerlukan jumlah zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, dengan rata-rata kebutuhan harian sekitar 18 miligram.
Sementara itu, laki-laki hanya membutuhkan sekitar 8 miligram zat besi setiap harinya. Kebutuhan zat besi yang lebih tinggi pada perempuan terkait dengan penggantian jumlah zat besi yang hilang selama menstruasi. Diperkirakan bahwa setiap hari sekitar satu miligram zat besi hilang dari tubuh saat mengalami menstruasi.
Pentingnya konsumsi zat besi bagi perempuan yang sedang menstruasi terkait dengan mencegah anemia defisiensi zat besi. Gejala anemia melibatkan kelelahan, sesak napas, kelemahan, kulit pucat, pandangan kabur, hingga perubahan suasana hati menjadi lebih murung.
Data penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga perempuan mengalami anemia, dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemenuhan asupan makanan yang mengandung zat besi selama menstruasi.
Makanan yang Mengandung Zat Besi
Agar kebutuhan asupan zat besi kamu tetap terpenuhi secara optimal, terutama saat masa haid, berikut beberapa jenis makanan yang tinggi kandungan zat besinya.
1. Daging Merah
Daging merah adalah salah satu sumber zat besi. Dalam 100 gram daging merah terkandung sekitar 3 mg zat besi, mencukupi kebutuhan harian. Meskipun begitu, konsumsi daging merah sebaiknya tidak berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, bahkan kanker.
2. Jeroan
Selain daging, jeroan seperti hati, otak, ginjal, dan jantung juga baik untuk mencegah kekurangan zat besi. Namun, bila kamu memiliki kolesterol tinggi atau sedang hamil, sebaiknya batasi konsumsi jeroan. Pemakaian berlebihan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.
3. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan sawi mengandung zat besi cukup tinggi. Dalam 100 gram bayam terdapat sekitar 3 mg zat besi, sawi 2 mg, dan brokoli 1 mg. Pastikan sayuran yang dikonsumsi segar dan bersih untuk menghilangkan potensi kuman penyakit.
4. Makanan Laut
Makanan laut seperti kerang mengandung zat besi sekitar 3 mg per 100 gramnya. Namun, bagi yang alergi, hindari konsumsi jenis makanan ini dan konsultasikan dengan dokter untuk alternatif sumber zat besi lain.
5. Tahu dan Tempe
Produk kedelai seperti tahu dan tempe adalah sumber zat besi yang cukup tinggi. Dalam 100 gram tahu terdapat sekitar 3,5 mg zat besi, sementara tempe memiliki kandungan sekitar 4 mg zat besi.
6. Biji Buah Labu
Biji buah labu termasuk makanan tinggi zat besi. Dalam 1 ons biji buah labu mentah terdapat sekitar 2,5 mg zat besi. Manfaatkan biji labu dengan mencampurnya dalam roti, salad, atau rebus untuk camilan sehat.
7. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang seperti kacang merah, kacang polong, dan kacang kedelai merupakan sumber zat besi yang baik, terutama untuk pola makan vegan atau vegetarian.
8. Ikan
Ikan air tawar seperti ikan mas dan ikan mujair mengandung sekitar 2 mg zat besi per 100 gram. Pilih ikan yang masih segar dengan memperhatikan warna dan aroma untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Jika asupan zat besi dari makanan belum mencukupi, konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan suplemen zat besi, terutama bagi perempuan dengan menstruasi berat atau keluarnya darah yang banyak
Sumber:
Tinggalkan komentar