Banyak mitos seputar kehamilan yang berkembang di masyarakat, seringkali menimbulkan kekhawatiran tak perlu bagi para ibu hamil. Salah satu contohnya adalah anggapan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi nanas karena bisa menyebabkan keguguran.
Memahami dan mengatasi mitos seputar kehamilan memang tidaklah mudah, tetapi penting bagi ibu hamil untuk tidak terlalu khawatir tanpa alasan yang jelas. Oleh karena itu, mencari informasi yang akurat dan memahami kebenaran di balik mitos-mitos tersebut dapat membantu ibu hamil merasa lebih tenang dan yakin selama masa kehamilan. Untuk mengetahui mitos-mitos apa saja yang sebaiknya diluruskan, simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel di bawah ini.
Mitos Mengenai Kehamilan dan Faktanya
Berikut adalah penjelasan mengenai sejumlah mitos dan fakta seputar kehamilan yang penting untuk diketahui oleh ibu hamil.
1. Selama Hamil Tidak Boleh Berhubungan Intim
Banyak yang menganggap bahwa ibu hamil sebaiknya tidak berhubungan intim karena dapat membahayakan janin dan menyebabkan keguguran. Meskipun mitos ini masih beredar, faktanya, selama ibu hamil dalam kondisi sehat, berhubungan intim tetap diperbolehkan. Janin terlindungi oleh kantung dan cairan ketuban, lendir tebal pada leher rahim, serta otot rahim yang kuat. Keguguran lebih sering terjadi akibat masalah perkembangan janin daripada aktivitas berhubungan intim.
2. Dilarang Minum Kopi Saat Hamil
Ibu hamil sebenarnya boleh mengonsumsi kopi, asalkan dalam batas yang wajar, yaitu tidak lebih dari tiga cangkir teh atau satu gelas kopi instan. Tubuh bayi yang masih berkembang memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna kafein, sehingga paparan efek kafein berlangsung lebih lama. Asupan kopi yang sesuai tidak berhubungan dengan risiko keguguran atau kelahiran prematur, tetapi konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah.
3. Ibu Hamil Tidak Boleh Mewarnai Rambut
Mitos bahwa ibu hamil tidak boleh mewarnai rambut tidak memiliki dasar kesehatan, selama dilakukan dengan tepat. Disarankan untuk menunggu hingga trimester kedua sebelum mewarnai rambut dan menghindari cat rambut yang mengandung amonia karena kepekaan ibu hamil terhadap bau.
4. Bentuk Perut Menandakan Jenis Kelamin
Mitos mengaitkan bentuk perut dengan jenis kelamin tidak benar. Bentuk perut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bentuk tubuh ibu, rahim, usia kehamilan, berat badan, kekuatan otot perut, dan posisi bayi. Bukan karena jenis kelamin bayi.
5. Masalah Kulit pada Ibu Hamil Menandakan Jenis Kelamin
Perubahan kulit pada ibu hamil, seperti perubahan warna atau jerawat, bukan indikator jenis kelamin bayi. Ini lebih terkait dengan perubahan hormon selama kehamilan.
6. Jenis Makanan Menandakan Jenis Kelamin
Mitos bahwa jenis makanan yang disukai ibu hamil menandakan jenis kelamin bayi tidak memiliki dasar ilmiah. Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom, dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG.
7. Nanas dan Durian dapat Menyebabkan Keguguran
Mitos bahwa nanas dan durian dapat menyebabkan keguguran sebenarnya tidak benar. Durian bahkan memiliki kandungan positif bagi kehamilan, sementara nanas kaya akan vitamin C. Namun, konsumsi berlebihan dapat berpotensi menyebabkan masalah, jadi disarankan untuk mengonsumsi dengan bijak.
Beberapa mitos yang sering beredar di masyarakat perlu dihindari. Penting untuk memahami informasi dengan cermat sebelum mengambil keputusan agar tidak terjebak dalam kesalahan penerapan. Sebaiknya, selalu pastikan pemahaman yang akurat sebelum mengikuti mitos-mitos tersebut.
Sumber:
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/7-mitos-dan-fakta-seputar-kehamilan
https://www.alodokter.com/7-mitos-tentang-kehamilan-yang-harus-kamu-ketahui
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/fakta-dan-mitos-kehamilan
Tinggalkan komentar