Diabetes sering terjadi pada orang dewasa, terutama lansia. Namun, penyakit ini juga dapat menyerang generasi muda, baik dalam bentuk diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Kedua jenis diabetes ini memiliki pemicu yang berbeda. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin, sedangkan diabetes tipe 2 seringkali diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi gula berlebih. Kebiasaan buruk dalam aktivitas sehari-hari membuat anak muda lebih rentan terhadap diabetes tipe 2.
Simak ciri-ciri diabetes pada usia muda berikut ini!
Mengenal Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda
Gejala diabetes di usia muda hampir serupa dengan penderita diabetes usia lainnya, baik pada penderita diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri diabetes di usia muda yang perlu diwaspadai:
1. Lebih Sering Buang Air Kecil
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah yang membuat ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, penderita sering kali harus bangun di malam hari untuk buang air kecil.
2. Mudah Haus dan Lapar
Rasa haus yang berlebihan ini merupakan respons tubuh terhadap kehilangan cairan yang terjadi akibat sering buang air kecil. Tubuh mencoba mengkompensasi kekurangan cairan tersebut dengan memicu rasa haus yang lebih intens dari biasanya.
Selain itu, penderita diabetes sering merasa lapar meskipun sudah makan. Ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi secara efektif, sehingga tubuh terus-menerus merasa membutuhkan asupan makanan.
3. Penurunan Berat Badan yang Drastis
Penurunan berat badan ini terjadi karena tubuh mulai memecah lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif ketika glukosa tidak dapat digunakan dengan baik.
4. Penglihatan Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, sehingga pandangan menjadi kabur. Kondisi ini dapat berfluktuasi seiring dengan perubahan kadar gula darah.
5. Badan Mudah Lelah dan Lemas
Ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama membuat penderita diabetes sering merasa lelah dan lemas, meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
Baca Juga: Perempuan yang Mengalami Menstruasi Sering Merasa Lemas Karena Banyak Kehilangan Darah
6. Bercak kulit gelap di lipatan leher atau ketiak
Kondisi ini dikenal sebagai Acanthosis Nigricans, yang sering kali menjadi tanda resistensi insulin, suatu kondisi yang umum pada diabetes tipe 2.
7. Luka sulit sembuh
Tingginya kadar gula darah dapat mengganggu proses penyembuhan luka, membuat luka lebih lama sembuh dan lebih rentan terhadap infeksi.
8. Mudah Mengalami Infeksi
Penderita diabetes memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi karena kadar gula darah yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Ciri-ciri diabetes tipe 1 di usia muda pada bisa berkembang lebih cepat daripada diabetes tipe 2. Gejala diabetes tipe 1 dapat berkembang dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari saja, sehingga lebih cepat dikenali.
Sementara itu, gejala diabetes tipe 2 cenderung tidak spesifik dan sulit dikenali. Akibatnya, penyakit ini baru terdiagnosis selama bertahun-tahun setelah komplikasi muncul.
Di Indonesia, diagnosis diabetes tipe 1 untuk pertama kali paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun. Sementara itu, ciri-ciri diabetes di usia muda pada tipe 2 biasanya baru terdiagnosis saat memasuki pubertas atau usia yang lebih dewasa.
Faktor Pemicu Terkena Diabetes di Usia Muda
Diabetes terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi atau mengoptimalkan kinerja insulin dengan baik. Risiko diabetes pada usia muda meningkat akibat gaya hidup yang kurang sehat dan minimnya aktivitas fisik. Berikut beberapa faktor utama yang membuat diabetes lebih rentan pada anak muda:
- Pola makan yang kurang sehat
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
- Riwayat keluarga
Untuk mengurangi risiko diabetes, penting bagi anak muda untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Pengetahuan mengenai riwayat kesehatan keluarga juga dapat membantu dalam pengelolaan dan pencegahan diabetes sejak dini.
Baca Juga: Toxic Shock Syndrome: Memahami Risiko dan Pencegahannya
Cara Mengobati Diabetes di Usia Muda
Mengobati penyakit diabetes pada kelompok usia berapa pun memerlukan penanganan yang cermat untuk mencegah komplikasi serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala diabetes sejak usia muda agar intervensi medis dapat dilakukan sedini mungkin.
Jika kamu telah didiagnosis menderita diabetes oleh dokter, berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang dapat diikuti oleh pasien:
1. Mengkonsumsi Obat-Obatan
Pada pasien diabetes tipe 2, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan. Salah satu obat diabetes yang biasa diresepkan adalah metformin. Obat ini berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dalam hati dan membantu tubuh mengolah insulin secara efektif.
Selain metformin, terdapat juga obat-obatan lain yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes, seperti sulfonilurea, DPP-4 inhibitor, dan GLP-1 receptor agonist. Penting bagi pasien untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat-obatan tersebut agar pengelolaan diabetes dapat berjalan optimal. Selain itu, pasien juga disarankan untuk menjalani pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dan rutin berolahraga, guna mendukung efektivitas pengobatan.
2. Melakukan Terapi Insulin
Apabila ciri-ciri diabetes di usia muda merujuk pada diabetes tipe 1, pengobatan yang akan diberikan adalah terapi insulin. Terapi ini bertujuan untuk mengatur kadar gula darah sehari-hari. Terapi insulin juga disarankan pada pasien diabetes tipe 2 yang belum terkontrol dengan menggunakan obat-obatan antidiabetes. Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan prosedur transplantasi pankreas untuk mengganti pankreas yang rusak.
Edukasi mengenai manajemen diabetes juga penting untuk memastikan pasien dapat mengelola kondisi mereka dengan baik dan mencegah komplikasi jangka panjang.
3. Terapkan Pola Hidup Sehat
Selain menjalani pengobatan medis, pasien diabetes perlu menerapkan pola hidup sehat. Salah satu langkah penting adalah memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, serta protein dari biji-bijian. Makanan yang rendah kalori dan lemak juga sangat dianjurkan untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, mengurangi asupan gula merupakan langkah penting lainnya. Gula dapat digantikan dengan pemanis yang lebih aman, seperti sorbitol atau stevia, untuk mengurangi risiko lonjakan gula darah yang berbahaya. Penggunaan pemanis alternatif ini dapat membantu pasien diabetes tetap menikmati makanan manis tanpa mengorbankan kesehatan.
Berolahraga rutin setidaknya 150 menit per minggu juga sangat disarankan. Aktivitas fisik ini membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dengan demikian, olahraga tidak hanya membantu mengontrol kadar gula darah, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Gluten Free: Penjelasan & Manfaat Untuk Kesehatan Tubuh
4. Rutin Memeriksakan Kadar Gula Darah
Jangan lupa untuk selalu mengontrol kadar gula darah secara rutin. Mengontrol kadar gula darah secara teratur sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat diabetes. Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, Anda dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul.
Kontrol gula darah dapat dilakukan secara mandiri. Anda bisa menggunakan alat pengukur gula darah yang tersedia di pasaran untuk memantau kadar gula darah Anda sehari-hari. Selain itu, penting juga untuk mencatat hasil pengukuran tersebut agar dapat dianalisis lebih lanjut.
Selain kontrol mandiri, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter juga sangat penting. Pemeriksaan rutin ke dokter harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disarankan oleh tenaga medis. Dengan demikian, dokter dapat memberikan saran dan tindakan yang tepat jika ditemukan adanya ketidakseimbangan kadar gula darah.
Cara Mencegah Diabetes di Usia Muda
Pencegahan diabetes di usia muda bisa dilakukan dengan mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih sehat dalam aktivitas sehari-hari. Berikut adalah cara mencegah diabetes yang bisa diterapkan anak muda sejak dini:
1. Mengatur Pola Makan Sehat
Kamu dapat mencegah diabetes tipe 2 dengan mengatur pola makan dan asupan gula yang masuk ke dalam tubuh. Daripada makan makanan tinggi gula dan lemak, ganti asupan makanan harian dengan buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, makan tinggi protein juga baik untuk menjaga massa otot dan membuat kamu lebih kenyang sehingga bisa mencegah kenaikan berat badan berlebih. Protein dapat ditemukan dalam makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Dengan mengatur pola makan sehat, kamu dapat menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga adalah hal yang penting untuk menjaga berat badan ideal. Kamu dapat menjalani olahraga atau aktivitas fisik, seperti jalan cepat, latihan yoga, bersepeda, berenang, menari, dan senam aerobik. Jenis olahraga ini mampu menurunkan kadar lemak pada tubuh dan melawan resistensi insulin.
Selain itu, olahraga juga berperan penting dalam meningkatkan detak jantung, mengurangi gejala stres, dan menenangkan sistem saraf. Hal ini juga membantu tubuh dalam menjaga kestabilan jumlah gula darah normal. Dengan rutin berolahraga, kamu tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga mental.
3. Tidur Cukup
Anak muda seringkali mengabaikan bahaya kurang tidur akibat terlalu fokus bekerja. Padahal, kurang tidur bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Kondisi ini terjadi karena tubuh memberikan respons stres yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Kurang tidur juga memicu resistensi insulin. Oleh karena itu, meskipun masih berusia muda, sebaiknya hindari kebiasaan begadang dan istirahat cukup dengan baik. Pastikan kamu mendapatkan tidur yang berkualitas setiap malam.
4. Hindari Aktivitas yang Memicu Stres
Stres juga berpengaruh terhadap penyakit diabetes. Oleh sebab itu, kamu juga perlu mengelola stres dengan cara menenangkan pikiran, relaksasi, menjalani kegiatan hobi, dan berbincang dengan teman atau saudara. Mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Selain itu, melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat dapat membantu mengurangi tingkat stres. Dengan menghindari stres berlebih, kamu dapat menjaga kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan. Mengelola stres adalah bagian penting dalam pencegahan diabetes di usia muda.
Pelajari tentang “Diabetes Bisa Menyerang di Usia Muda! Yuk, Kenali Ciri-Cirinya“ dalam video di bawah ini.
Inilah pembahasan mengenai tanda-tanda diabetes pada usia muda dan langkah-langkah pencegahannya. Jika kamu merasakan gejala awal diabetes seperti sering merasa lapar atau haus, luka sulit sembuh, atau mengalami pendarahan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesuai kondisi kesehatan kamu.
Sumber:
https://www.alodokter.com/ciri-ciri-diabetes-di-usia-muda-yang-perlu-diwaspadai-dan-penanganannya
https://ciputrahospital.com/ciri-diabetes-di-usia-muda/#Penyebab_Anak_Muda_Rentan_Terkena_Diabetes
Tinggalkan komentar