Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Vaginismus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Vaginismus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pernahkah kamu mengalami rasa sakit atau ketegangan yang luar biasa saat berhubungan seksual atau memasukkan tampon? Jika ya, kamu mungkin perlu mewaspadai vaginismus.

Vaginismus adalah sebuah kondisi medis dimana otot-otot vagina secara tidak sadar atau tidak disengaja mengencang. Hal ini terjadi sebagai respons tubuh terhadap rasa takut, seringkali terkait dengan penetrasi seksual atau pemasangan tampon.

Ketakutan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pengalaman traumatis di masa lalu, kekhawatiran tentang rasa sakit, atau bahkan kurangnya pengetahuan tentang anatomi seksual.

Ingin tahu lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan pengobatan vaginismus? Simak penjelasan di bawah ini.

Gejala Vaginismus

Vaginismus ditandai oleh pengencangan otot vagina yang terjadi secara tidak sengaja. Gejala-gejala yang muncul bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Beberapa di antaranya meliputi rasa sakit saat penetrasi, kesulitan memasukkan tampon, kesulitan bernapas, hingga kejang otot karena ketakutan saat penetrasi.

Penderita vaginismus tidak bisa mengendalikan atau menghentikan kontraksi otot vaginanya. Gejala lain yang mungkin dirasakan termasuk:

  • Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia) yang disertai perasaan sesak, nyeri, serta sensasi terbakar atau menyengat.
  • Kesulitan atau ketidakmungkinan melakukan penetrasi.
  • Nyeri seksual jangka panjang tanpa sebab yang jelas.
  • Rasa sakit saat memasukkan tampon.
  • Kejang otot atau kesulitan bernapas saat memulai hubungan seksual.

Meskipun vaginismus tidak menghalangi seseorang untuk terangsang secara seksual, kondisi ini bisa menyebabkan kecemasan saat berhubungan intim. Akibatnya, wanita yang mengalaminya sering mencoba menghindari seks atau penetrasi vagina.

Penyebab Vaginismus

Penyebab pasti dari vaginismus belum dapat dipastikan. Namun, para ahli berpendapat bahwa kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Rasa takut terhadap kehamilan.
  • Kecemasan saat hendak melakukan hubungan seksual.
  • Pengalaman traumatis akibat pemerkosaan atau pelecehan seksual.
  • Infeksi pada organ reproduksi, seperti infeksi jamur atau infeksi saluran kemih.
  • Riwayat operasi pada organ kandungan.
  • Pernah menjalani radioterapi di area panggul.
  • Menopause yang menyebabkan vagina menjadi kering dan kurang elastis.

Pengobatan Vaginismus

Setelah diagnosis dipastikan, perawatan vaginismus dapat melibatkan beberapa spesialis, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Penyebab seperti infeksi perlu diatasi terlebih dahulu sebelum fokus pada vaginismus. Tujuan utama pengobatan adalah mengurangi ketegangan otot dan ketakutan terhadap nyeri.

Pengobatan juga bertujuan mengatasi berbagai ketakutan terkait gangguan ini. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:

  • Latihan Kontrol Dasar Panggul. Melibatkan kontraksi dan relaksasi otot, seperti latihan Kegel, untuk meningkatkan kontrol otot dasar panggul.
  • Pendidikan dan Konseling. Dokter memberikan informasi tentang anatomi seksual dan siklus respons seksual untuk membantu pasien memahami rasa sakit dan proses yang dialami tubuh.
  • Latihan Emosional. Membantu pasien mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengatasi faktor emosional yang mungkin berkontribusi pada masalah otot di vagina.
  • Mengurangi Sensitivitas terhadap Penetrasi. Wanita dianjurkan untuk menyentuh area sekitar vagina setiap hari. Jika tidak ada rasa sakit, mereka bisa mencoba menyentuh lebih dalam, hingga akhirnya menyentuh dan membuka bibir vagina serta memasukkan jari.
  • Latihan Penetrasi. Setelah bisa menyentuh vagina tanpa rasa sakit, dokter menyarankan penggunaan dilator plastik. Jika bisa dimasukkan tanpa rasa sakit, dilator didiamkan selama 10 hingga 15 menit agar otot terbiasa dengan tekanan.

Vaginismus tidak dapat dicegah karena penyebab pastinya belum diketahui. Namun, komunikasi yang baik dengan pasangan dan foreplay sebelum berhubungan seksual dapat membantu mencegah vaginismus. Jika mengalami gejala vaginismus atau sering merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Sumber:

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-vaginismus

https://www.halodoc.com/kesehatan/vaginismus

https://www.alodokter.com/vaginismus

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.