Sebagai manusia kita mungkin seringkali mengalami stres. Penyebabnya tentu sangat beragam. Mulai dari masalah pekerjaan, percintaan, atau bahkan masalah dengan diri sendiri juga bisa menjadi pemicunya.
Namun, pernahkah kamu penasaran, sebenarnya apa yang terjadi dengan tubuh saat kita stres? Karena tidak banyak orang yang tahu bagaimana perasaan negatif itu muncul dan membuat tubuh kita menjadi stres. Tentu ada pembahasan ilmiah dari hal itu.
Saat kita berada dalam situasi yang menyulitkan dalam hidup kita, kita tentu akan merasa stres. Dan stres ini kemudian memicu sebuah respon biologis dengan melepaskan berbagai macam hormon.
Lalu bagaimana hubungan antara stres dan berbagai hormon tersebut?
Stres dan Hormon
Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Beberapa hal dapat menjadi pemicu stres, seperti permasalahan kantor, masalah dengan pasangan, dan lainnya.
Stres sendiri merupakan reaksi yang dialami oleh seseorang baik secara fisik atau psikis yang mengharuskan mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Mungkin setiap orang pernah mengalami stres, namun, tidak semua orang tahu bagaimana tubuh memproses perasaan negatif yang muncul dan kemudian menjadi stres.
Saat berada pada situasi yang mengancam, negatif, marah, dan lainnya, tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon secara alami. Dan saat seseorang mengalami stres, area yang terdapat pada otak atau yang biasa disebut hipotalamus akan bertindak sebagai alarm. Hipotalamus ini akan mengeluarkan perintah untuk bersiap melawan (fight) atau menghindar (flight). Respon ini bisa disebut juga sebagai respon fight or flight. Perintah tersebut juga sudah dirancang secara alami oleh tubuh.
Pada proses perintah ini, bagian pertama yang menerima sinyal adalah kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal ini yang kemudian mengeluarkan hormon adrenal. Hormon ini akan membuat jantung berdebar kencang dan frekuensi nafas akan meningkat.
Untuk itu, pada saat seseorang mengalami stres, maka jantung akan berpacu lebih cepat, nafas juga meningkat, tangan berkeringat, dan kamu akan berlari mencari tempat pelarian yang membuatmu merasa nyaman. Dan semua itu dihasilkan oleh hormon adrenal.
Selain itu, hormon adrenal juga membuat pembuluh darah berkontraksi untuk mengarahkan darah menuju otot utama, seperti jantung dan paru-paru. Dan hormon adrenal juga mampu membuat rasa sakit dalam tubuh berkurang. Untuk itu, saat stres kamu masih mampu menghindari bahaya meskipun dalam keadaan terluka sekalipun.
Selain hormon adrenal, tubuh juga mengeluarkan hormon kortisol saat stres. Hormon kortisol ini memiliki peran dalam mempengaruhi respon tubuh terhadap stres, baik secara fisik maupun psikis.
Hormon kortisol memiliki fungsi utama yaitu, menyediakan energi yang berlimpah bagi tubuh, terutama saat tubuh dalam kondisi terancam, tertekan, hingga stres. Oleh karena itu, hormon kortisol ini sering disebut sebagai “hormon stres”, karena hormon ini berkaitan erat dengan respon stres.
Hormon kortisol ini dikendalikan oleh hipotalamus, kelenjar pituitari, adrenal, dan kelenjar kombinasi atau yang biasa disebut HPA (Hipotalamus Pituitary Adrenal). Hormon kortisol ini memiliki peran penting pada tubuh. Hal ini dikarenakan sebagian besar sel pada tubuh memiliki reseptor kortisol.
Hormon kortisol dapat berfungsi mengontrol kadar gula darah, mengatur metabolisme pada tubuh, mengurangi peradangan, hingga membantu pembentukan memori. Untuk itu, pada saat stres, hormon kortisol terikat dengan sel-sel saraf yang kemudian mempengaruhi proses berfikir. Oleh karena itu, beberapa ahli berpendapat bahwa saat orang stres, mereka cenderung mengingat sesuatu yang traumatis serta emosional dengan sangat jelas.
Namun, jika produksi hormon kortisol berlebih akan menimbulkan permasalahan pada tubuh, seperti munculnya jerawat, penambahan berat badan berlebih, siklus menstruasi yang tidak teratur, hingga permasalahan lainnya. Untuk itu, jangan membiarkan stres terlalu lama.
Hormon lainnya yang dikeluarkan oleh tubuh saat stres adalah hormon norepinefrin. Hormon ini dilepaskan oleh tubuh bersamaan dengan hormon adrenal yang berasal dari otak. Hormon norepinefrin ini memiliki fungsi untuk membuat seseorang tetap terjaga dan fokus saat stres. Untuk saat stres, seseorang cenderung lebih terjaga dan fokus pada permasalahan yang membuat mereka stres.
Semua hormon tersebut memiliki fungsi masing-masing dalam pengelolaan stres. Hormon tersebut dapat bermanfaat bagi tubuh dan dapat bermasalah bagi tubuh. Untuk itu, jangan memproduksi hormon stres terlalu banyak. Karena akan banyak permasalahan tubuh yang akan muncul juga.
References:
https://hellosehat.com/mental/stres/seputar-hormon-stres/
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/apa-yang-terjadi-pada-tubuh saat-anda-stres
https://www.merdeka.com/sehat/kenali-3-hormon-yang-berkaitan-dengan-stres.html
Tinggalkan komentar