Tentunya kamu pernah mendengar istilah hamil kosong. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah ini? Yuk, mari kita bahas lebih lanjut tentang apa itu hamil kosong, apa saja tanda-tandanya, dan penyebabnya.
Apa Itu Hamil Kosong?
Hamil kosong yang juga dikenal sebagai blighted ovum atau anembryonic pregnancy, adalah ketika kehamilan membentuk sebuah kantung tanpa adanya janin di dalamnya.
Untuk memahami hal ini, kita perlu tahu bahwa pada kehamilan normal, tubuh membentuk sebuah kantung yang disebut gestational sac terlebih dahulu. Kemudian, sel sperma dan sel telur bergabung untuk membentuk janin. Namun, pada hamil kosong, proses pembentukan janin ini gagal, meskipun hormon-hormon dalam tubuh tetap membentuk kantung kehamilan.
Akibatnya, meskipun tidak ada janin yang ada, hormon-hormon ini menyebabkan keterlambatan menstruasi, yang membuat tes kehamilan menjadi positif. Namun, penting untuk diingat bahwa hamil kosong berbeda dengan janin yang tidak berkembang. Dalam kasus hamil kosong, kantung kehamilan terbentuk tanpa janin, sedangkan pada janin yang tidak berkembang, janin hadir tetapi tidak tumbuh secara normal selama beberapa bulan kehamilan.
Penyebab Hamil Kosong
Penyebab hamil kosong dapat bervariasi, tetapi beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebabnya adalah:
- Ketidaknormalan kromosom pada saat pembuahan sperma dan sel telur.
- Kualitas sperma dan sel telur yang tidak optimal.
- Gangguan dalam pembelahan sel atau kelainan sel.
- Infeksi seperti TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Herpes, HIV, dan Sifilis), masalah imunologi, dan diabetes yang tidak terkontrol.
- Usia dan jumlah anak yang dimiliki oleh kedua orang tua.
- Kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang rendah.
Tanda-tanda Hamil Kosong
Tanda-tanda blighted ovum pada setiap Ibu dapat bervariasi. Namun, beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:
- Pada awal kehamilan, tes kehamilan menunjukkan hasil positif. Tetapi beberapa minggu kemudian, pemeriksaan USG mengindikasikan bahwa rahim tidak mengalami perkembangan yang diharapkan.
- Awalnya mual, tetapi kemudian mual tersebut mereda atau bahkan hilang sama sekali.
- Payudara menjadi lebih kencang.
- Terjadi pendarahan ringan dari vagina.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini juga dapat terjadi dalam kehamilan normal. Oleh karena itu, penting untuk memastikan keberadaan janin melalui pemeriksaan USG. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan.
Apa yang Dilakukan Jika Didiagnosa Hamil Kosong?
Jika seorang ibu hamil dengan kondisi hamil kosong tidak menunjukkan gejala apa pun, maka dia akan menjalani observasi medis. Kondisi hamil kosong, yang juga dikenal sebagai blighted ovum, umumnya akan berakhir dengan keguguran alami antara usia kehamilan 8 hingga 13 minggu. Tanda-tanda keguguran meliputi kram pada perut bagian bawah dan perdarahan vagina.
Dalam kasus di mana sebagian kehamilan telah keluar, dokter mungkin akan meresepkan obat yang memicu kontraksi untuk memastikan keluarnya semua jaringan kehamilan. Namun, jika masih ada sisa-sisa jaringan di dalam rahim, dokter dapat merekomendasikan prosedur kuret untuk membersihkan rahim dan mencegah komplikasi di masa depan. Pemeriksaan USG atau pengukuran hormon hCG juga bisa dilakukan jika diperlukan untuk memastikan kesehatan rahim.
Jika kamu mengalami gejala kehamilan kosong dan merasa khawatir, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang sesuai. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis yang diperlukan.
Sumber:
Tinggalkan komentar