Keluhan umum yang sering dialami oleh kebanyakan pasangan dalam berhubungan seksual adalah ejakulasi dini. Kondisi di mana pasangan mencapai klimaks dan mengeluarkan air mani lebih cepat daripada yang diharapkan. Kejadian ini bisa menimbulkan stres bagi beberapa orang, terutama ketika terjadi secara terus-menerus dalam rentan waktu yang lama. Perasaan kecewa dan rasa malu pun dapat timbul akibat ejakulasi dini. Untuk lebih memahami gejala dan penyebab dari kondisi ini, simak artikel berikut ini.
Gejala Ejakulasi Dini
Tanda-tanda terjadinya ejakulasi dini terlihat ketika seorang pria tidak mampu untuk menunda ejakulasi selama lebih dari satu menit setelah dimulainya penetrasi, baik dalam berhubungan seksual maupun masturbasi. Karena biasanya, seorang pria membutuhkan waktu sekitar 4-5 menit sebelum mengalami ejakulasi.
Ejakulasi dini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kategori utama:
- Ejakulasi Dini Primer: Pada kondisi ini, seorang pria mengalami ejakulasi dini sejak awal pengalaman berhubungan intim, bahkan setiap kali berhubungan seksual.
- Ejakulasi Dini Sekunder: Dalam situasi ini, seorang pria mengalami ejakulasi dini meskipun sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi normal dan tidak pernah mengalami masalah ejakulasi dini.
Penyebab Ejakulasi Dini
Meskipun belum ada penjelasan pasti mengenai penyebab ejakulasi dini, berbagai faktor dapat menjadi pemicu kondisi ini pada pasangan. Berikut beberapa aspek yang perlu dipahami:
1. Faktor Psikologis
Ejakulasi dini seringkali terkait dengan kondisi psikologis atau kesehatan mental. Beberapa masalah kesehatan mental yang mungkin terlibat melibatkan:
- Depresi
- Kecemasan
- Stres
- Rasa bersalah
- Harapan yang tidak realistis terkait seks
- Kurangnya kepercayaan diri
- Perasaan seksual yang terhambat atau tertekan
- Masalah emosional
2. Pengaruh Usia
Ejakulasi dini dapat terjadi pada segala usia, dan sementara penuaan tidak secara langsung menjadi penyebabnya, kejadian ini mungkin lebih umum seiring bertambahnya usia. Hal ini bisa terkait dengan penurunan kadar testosteron. Pada beberapa pria yang lebih tua, ereksi mungkin tidak sekuat seperti sebelumnya, dan perasaan bahwa ejakulasi akan segera terjadi mungkin lebih singkat, yang dapat mengakibatkan ejakulasi lebih cepat.
3. Ketidakharmonisan Hubungan dengan Pasangan
Ejakulasi dini juga dapat dipengaruhi oleh kualitas hubungan antara pasangan. Perasaan marah, malu, atau kesal selama aktivitas seksual dapat menjadi pemicu ejakulasi dini. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk berkomunikasi terbuka dengan pasangan.
4. Kondisi Kesehatan Pasangan
Pria yang mengalami penyakit kronis, seperti penyakit jantung, dapat mengalami kecemasan yang dapat secara tidak sengaja memicu ejakulasi dini. Selain itu, kondisi kardiovaskular juga dapat mengganggu tekanan darah, mempengaruhi pembuluh darah pada penis, dan meningkatkan risiko disfungsi ereksi serta ejakulasi dini.
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Pada Pria
Solusi untuk mengatasi masalah ejakulasi dini pada pria dapat dimulai dengan memulai kebiasaan sehari-hari yang sederhana. Salah satunya seperti :
1. Memperhatikan Asupan Nutrisi
Langkah awal dalam mengatasi ejakulasi dini adalah melakukan modifikasi pada pola makan. Disarankan bagi pria yang mengalami masalah ini untuk meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan magnesium dan zinc. Kedua nutrisi ini diyakini dapat memperpanjang waktu klimaks, yang bermanfaat bagi kesehatan seksual dan mengatasi ejakulasi dini. Daging sapi, kerang, dan kacang-kacangan merupakan contoh makanan yang kaya magnesium dan zinc.
2. Rutin Senam Kegel
Alternatif lain tanpa obat untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan melakukan senam kegel. Latihan ini dapat memperkuat otot penis dan melatih kemampuan menunda orgasme. Selain itu, senam kegel juga dapat meningkatkan daya tahan ejakulasi melalui peningkatan aliran darah ke area penis, memberikan stamina yang lebih tinggi selama aktivitas seksual.
3. Mengatur Klimaks saat Berhubungan Intim
Untuk menunda ejakulasi, praktikkan pengendalian klimaks selama berhubungan intim, salah satunya dengan menggunakan kondom. Kondom dapat mengurangi sensitivitas dan keinginan untuk ejakulasi. Pilih kondom yang mengandung benzokain dan lidokain untuk efek mati rasa, mengurangi sensitivitas pada penis.
4. Meningkatkan Frekuensi Berhubungan Seks
Ejakulasi dini dapat diatasi dengan meningkatkan frekuensi berhubungan intim. Latihan lebih sering dikatakan bermanfaat bagi pria yang mengalami ejakulasi dini, sambil mengatasi kecemasan performa seksual dengan memperkuat ikatan emosional dengan pasangan.
5. Beri Jeda Ketika Berhubungan
Untuk mengatasi ejakulasi dini, berikan jeda selama berhubungan intim. Selama waktu ini, pasangan dapat mencoba aktivitas seksual lain selain penetrasi untuk mencapai kepuasan. Eksplorasi cara-cara baru ini dapat meningkatkan keintiman dan mengurangi tekanan.
Meskipun ada langkah-langkah yang dapat diambil di rumah, jika upaya ini tidak memberikan hasil positif, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika ada rencana untuk program hamil.
Sumber:
https://www.halodoc.com/kesehatan/ejakulasi-dini
https://bocahindonesia.com/berapa-lama-waktu-bisa-di-sebut-ejakulasi-dini/#Penyebab_Ejakulasi_Dini
Tinggalkan komentar