Sel sperma merupakan sel reproduksi pria yang biasanya dikeluarkan bersama dengan cairan mani selama ejakulasi. Proses produksi sperma terjadi di dalam testis dengan dukungan hormon reproduksi pria. Ketika sperma bertemu dengan sel telur dalam proses yang dikenal sebagai pembuahan, itu dapat menyebabkan terjadinya kehamilan. Namun, muncul pertanyaan apakah efeknya akan sama jika sperma memasuki tubuh melalui mulut dan saluran pencernaan. Apakah menelan sperma dapat menyebabkan kehamilan? Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini!
Bisakah Hamil Jika Menelan Sperma?
Pada dasarnya, sperma terdapat dalam air mani dan tidak terlihat dengan mata biasa. Oleh karena itu, yang tertelan sebenarnya adalah air mani yang mengandung sperma. Sperma diproduksi oleh testis dengan bantuan hormon reproduksi pria, dan keluar bersamaan dengan air mani saat ejakulasi.
Berbagai variasi hubungan seksual terjadi antara pasangan, termasuk seks oral, sebagai upaya meningkatkan gairah seksual. Dalam konteks ini, ada kemungkinan menelan sperma yang terdapat dalam air mani selama ejakulasi.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah menelan sperma dapat menyebabkan kehamilan? Secara jelas, menelan sperma TIDAK akan mengakibatkan kehamilan karena sperma akan mencapai saluran pencernaan dan tidak dapat menyebabkan kehamilan pada wanita.
Untuk terjadinya kehamilan, sel sperma harus bertemu dengan sel telur melalui hubungan seksual biasa, bukan melalui seks oral. Oleh karena itu, jika sperma tertelan selama seks oral, itu tidak akan menyebabkan kehamilan.
Bahaya Menelan Sperma untuk Kesehatan
Menelan air mani yang mengandung sperma bisa menimbulkan sejumlah risiko terhadap kesehatan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Alergi terhadap Sperma
Penting untuk diketahui bahwa menelan sperma melalui aktivitas seks oral dapat memicu reaksi alergi. Risiko ini muncul ketika seseorang memiliki alergi terhadap protein yang terkandung dalam sperma. Beberapa reaksi alergi yang mungkin terjadi termasuk rasa gatal, ruam kulit, pembengkakan, nyeri, bahkan kesulitan bernapas. Meskipun jarang, namun perlu berhati-hati karena reaksi alergi bisa terjadi sekitar 20-30 menit setelah menelan sperma.
2. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Selain potensi alergi sperma, menelan sperma juga membawa risiko terkait infeksi menular seksual (IMS). Hal ini disebabkan oleh kemungkinan penyebaran beberapa virus menular seksual melalui cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi, seperti HIV, HPV, klamidia, gonore, dan herpes. Risiko penularan virus-virus ini dapat meningkat jika terdapat luka terbuka pada mulut, seperti gusi berdarah atau adanya gingivitis. Dengan kata lain, penularan virus yang terkait dengan aktivitas seksual oral dapat terjadi.
Dengan demikian, meskipun menelan sperma tidak menyebabkan kehamilan, tetap ada risiko penyakit terkait aktivitas seks oral yang perlu diperhatikan oleh pasangan. Untuk mengurangi risiko ini, disarankan agar pasangan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bersama dokter. Jika sedang dalam masa menunda kehamilan, penggunaan kondom selama berhubungan seksual direkomendasikan.
Selain itu, hingga saat ini, belum ada manfaat yang terbukti dari menelan sperma. Bahkan, pada beberapa individu, tindakan ini dapat memicu mual dan reaksi alergi. Jika masih ada kebingungan atau pertanyaan mengenai variasi hubungan seksual yang aman, sebaiknya konsultasikan langsung dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Sumber:
https://www.alodokter.com/menelan-sperma-bisa-bikin-hamil-benarkah
https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-menelan-air-mani-tingkatkan-peluang-hamil
https://bocahindonesia.com/menelan-sperma-bisa-hamil/#Apakah_Menelan_Sperma_Bisa_Hamil
Tinggalkan komentar