Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

Apakah Berbahaya Jika Sperma Masuk ke Dalam Kandungan?

Apakah Berbahaya Jika Sperma Masuk ke Dalam Kandungan?

Hubungan seksual yang dilakukan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan. Namun, ketika sang istri sudah hamil, hubungan seksual mungkin jadi tidak semenyenangkan sebelumnya. Hal ini karena sang suami atau istri jadi ragu akan terjadinya efek samping yang mengganggu kesehatan bayi di dalam kandungan.

Sebenarnya, tidak ada alasan untuk mengubah aktivitas seksual dan pasangan selama kehamilan, kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Hubungan seksual atau orgasme selama kehamilan juga tidak membahayakan bayi. Namun, banyak pasangan yang khawatir jika ejakulasi terjadi di dalam sehingga sperma masuk ke kandungan. Lantas, apakah hal ini berbahaya? Ini ulasannya! 

Hubungan Seksual Sehat Selama Hamil, Amankah?

Sekali lagi, hubungan intim selama hamil aman dilakukan. Apalagi, banyak wanita yang mengalami peningkatan gairah seks selama kehamilan, terutama pada trimester kedua setelah lonjakan hormon mereda. Hubungan intim di trimester tiga bisa membantu membuka jalan lahir.

Nyatanya, ejakulasi di dalam vagina menurut para ahli tergolong aman. Melansir dari Cleveland Clinic, ketika suami ejakulasi di dalam vagina, hal ini tidak mempengaruhi bayi. Alasannya, janin dilindungi oleh selaput dan cairan ketuban. Sperma yang masuk ke dalam rahim juga tidak berbahaya untuk janin, kecuali bila suami mengidap infeksi seksual menular atau AIDS. 

Namun, bagi ibu yang sedang hamil muda atau memiliki kondisi kehamilan yang lemah, sebaiknya hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, menumpahkan sperma dalam jumlah yang banyak ke dalam vagina memicu kontraksi. Sperma mengandung zat prostaglandin yang memicu reaksi kontraksi pada rahim dan kram perut. Akibatnya, ibu hamil muda bisa mengalami keguguran bahkan kelahiran prematur kelak.

Namun, bila kehamilan ibu sehat dan dokter mengizinkan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hubungan seksual selama kehamilan.

Tips Hubungan Seksual Selama Kehamilan

Nah, kalau faktanya sperma keluar di dalam saat istri sedang hamil itu aman, Anda juga perlu hati-hati, karena terkadang ada kondisi janin yang perlu diperhatikan. Maka, tetap disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Supaya aktivitas seksual selama kehamilan tetap aman, simak tips-tips berikut ini.

1. Jangan melakukan hubungan intim saat kehamilan trisemester pertama

Pada saat trimester pertama, kondisi janin masih sangat ringkih. Pada waktu ini tidak disarankan untuk melakukan aktivitas seksual. Karena janin serta plasentanya masih dalam tahap perkembangan awal.

Namun, jika memang ingin melakukan hubungan seksual, sebaiknya dilakukan dengan sangat hati-hati, begitu juga pemilihan posisi yang aman. Janin yang masih baru berusia 1-3 bulan, memang sedang dalam tahap perkembangan awal. Sehingga beresiko jika terkena guncangan yang kencang.

2. Pastikan tidak ada riwayat pendarahan

Pentingnya mengetahui riwayat kesehatan masing-masing, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Apabila ibu memiliki riwayat pendarahan, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis.

Karena jika Anda tidak mengetahui adanya riwayat pendarahan atau tidak, kemudian melakukan hubungan seksual saat kondisi janin masih ringih, itu juga sangat berbahaya. Selain itu, faktor kondisi fisik Ibu juga menentukan apakah riwayat pendarahan itu akan terulang atau tidak ketika melakukan hubungan seksual. Pastikan semua kondisi kesehatan sudah diketahui oleh masing-masing pasangan. 

3. Lakukan posisi hubungan intim yang dianjurkan

Ada beberapa posisi hubungan intim yang disarankan berdasarkan trimester kehamilan. Jika sudah memasuki trimester kedua cobalah dengan posisi woman on top, karena posisi ini dianggap paling nyaman dilakukan oleh ibu hamil. Karena ibu akan lebih mudah dalam mengontrol kedalaman penetrasi. 

Kemudian saat trimester ketiga, saat janin sudah mulai membesar, disarankan menggunakan posisi Spooning. Posisi ini nyaman bagi ibu hamil, karena tidak ada tekanan pada perut perempuan. Namun, semuanya tetap harus dikomunikasikan agar ibu hamil tetap nyaman.

4. Sebaiknya berhubungan intim tidak lebih dari 3 kali seminggu

Terlalu sering melakukan aktivitas seksual saat hamil sangatlah tidak dianjurkan. Jika terlalu sering, dapat memicu infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu yang sedang hamil. Akibatnya, jika tidak cepat ditangani, akan berpengaruh pada kehamilan. 

Dokter menyarankan, setiap melakukan hubungan intim, ibu disarankan untuk membersihkan vagina baik sebelum dan sesudah. Kemudian jangan lupa untuk mengosongkan kandung kemih setelah aktivitas seksual selesai. Hal ini dapat mencegah terjadinya ISK.

5. Ibu tidak mengalami plasenta previa

Plasenta previa adalah kondisi saat plasenta atau ari-ari bayi berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi jalan lahir, plasenta previa juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan. Maka, tidak disarankan untuk ibu yang mengalami kondisi ini, melakukan aktivitas seksual. Atau, ibu dan suami bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis.

6. Ibu tidak memiliki riwayat melahirkan prematur

Untuk ibu-ibu hamil yang memiliki riwayat melahirkan bayi prematur, sebaiknya berkonsultasi pada dokter spesialis. Karena kondisi ini cukup beresiko dalam kegiatan apapun yang akan dilakukan oleh ibu. 

Berkonsultasi dengan dokter, guna melihat faktor apa yang menyebabkan ibu sebelumnya melahirkan bayi prematur. Karena banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, salah satunya hubungan seksual yang tidak hati-hati, sehingga membuat terjadinya kelahiran prematur. 

Selain melakukan aktivitas seksual aman dilakukan saat hamil, ternyata aktivitas ini juga dapat menyehatkan tubuh ibu lhoo. Hitung-hitung “olahraga”, berhubungan intim juga dapat membantu membakar kalori di dalam tubuh ibu hamil.

Sehingga, ibu tetap bisa menjaga tubuh ideal dan juga tetap bugar. Selain itu, berhubungan intim juga dapat melancarkan sirkulasi darah, membantu tidur agar lebih nyenyak, mengurangi rasa nyeri (asal dilakukan dengan benar), dan juga tentunya membuat ibu merasa lebih bahagia.

Setelah mengetahui informasi ini apakah rasa penasaran Anda terjawab? Ternyata tetap aman kok berhubungan intim bahkan sperma keluar di dalam saat hamil. Apalagi dengan berbagai manfaat yang dapat dirasakan dan khasiat dari sperma itu sendiri. 

Sumber:

https://www.halodoc.com/artikel/sperma-masuk-ke-dalam-kandungan-bahayakah

https://www.morulaivf.co.id/id/blog/sperma-keluar-di-dalam-saat-hamil-bahayakah/

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.