Pernahkah kamu mengalami ketidakaturan siklus haid dan jumlah darah haid yang sedikit? Mungkin ini adalah tanda gangguan pada siklus menstruasi yang mungkin tidak kamu sadari. Oligomenorea seringkali dialami oleh wanita dan dalam beberapa kasus dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius. Mari kita kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasi oligomenorea dalam artikel berikut ini.
Penyebab Oligomenorea
Oligomenorea dapat disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit, seperti:
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
- Kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme)
- Tumor jinak pada kelenjar pituitari (prolaktinoma)
- Radang panggul
- Perlengketan rahim (sindrom Asherman)
- Gangguan makan seperti bulimia, anoreksia nervosa, dan “binge eating disorder”
- Hiperplasia adrenal kongenital
- Kelainan genetik seperti gangguan fungsi indung telur (primary ovarian syndrome)
Selain penyebab-penyebab tersebut, terdapat faktor-faktor lain yang diduga dapat meningkatkan risiko wanita mengalami oligomenorea. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Menderita diabetes tipe 1
- Memiliki tumor pada ovarium atau kelenjar adrenal
- Menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil atau suntik KB
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antipsikotik atau antiepilepsi, dan melakukan aktivitas fisik berat.
Gejala Oligomenorea
Oligomenorea dapat dikenali melalui beberapa tanda dan gejala berikut:
- Menstruasi yang terlambat dan tertunda
- Volume darah menstruasi yang berkurang
- Gejala-gejala muncul pada masa usia subur
- Kemunculan jerawat
- Sakit kepala
- Sakit di bagian perut
- Gangguan penglihatan
- Keputihan
- Pertumbuhan rambut yang berlebihan di wajah dan tubuh
Cara Mengatasi Oligomenorea
Penanganan masalah oligomenorea akan disesuaikan dengan akar penyebabnya. Beberapa langkah yang dapat diambil melibatkan:
1. Penyesuaian Gaya Hidup
Oligomenorea bisa dipicu oleh rendahnya indeks metabolisme basal dan tingkat stres yang tinggi. Solusi melibatkan perubahan pola makan, penyesuaian gaya hidup, dan upaya mengurangi tingkat stres. Jika kondisi dipengaruhi oleh berat badan yang berlebihan atau kurang, perawatan akan disesuaikan sesuai.
2. Terapi Hormon
Penggunaan terapi hormon, seperti pil kontrasepsi, dapat digunakan untuk mengatasi oligomenorea. Pil KB sering digunakan untuk mengatur kembali siklus menstruasi dengan aman, terutama untuk pasien yang tidak ingin hamil.
3. Pengobatan Kondisi Medis yang Menyebabkan Oligomenorea
Penyakit yang mendasari oligomenorea perlu diobati untuk menyembuhkan kondisi tersebut. Misalnya, jika oligomenorea disebabkan oleh hipertiroidisme, penggunaan obat antitiroid mungkin diperlukan setelah pemeriksaan menyeluruh oleh dokter.
4. Manajemen Bedah
Jika ditemukan tumor pada adneksa atau kelenjar adrenal, pembedahan dapat menjadi pilihan untuk mengatasi oligomenorea. Prosedur ini bertujuan mencegah penyebaran tumor dan mengembalikan siklus menstruasi secara normal.
Oligomenorea mungkin tidak dianggap sebagai masalah serius, tetapi penting untuk mengetahui penyebabnya agar tidak menimbulkan masalah lebih lanjut. Jika kamu mengalami oligomenorea, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/seputar-oligomenorea-gangguan-menstruasi-pada-masa-subur
Tinggalkan komentar