Membicarakan beberapa hal terkait menstruasi dengan orang-orang sekitar sangat dibutuhkan, khususnya bagi mereka yang memang kurang memahami seputar menstruasi. Bagi perempuan yang baru pertama kali menstruasi, mungkin akan sedikit bingung dengan semua hal yang berhubungan dengan menstruasi. Seperti, memilih pembalut yang tepat, fase menstruasi, hingga gejala yang sering terjadi saat menstruasi. 

Untuk itu, berdiskusi dengan orang-orang terdekat, akan sangat membantu kita memahami beberapa hal seputar menstruasi. 

Pentingnya Berdiskusi Tentang Menstruasi 

Setiap perempuan yang menginjak usia remaja akan mengalami menstruasi. Menstruasi sendiri merupakan fase dimana darah keluar dari lapisan dinding rahim akibat sel telur yang tidak dibuahi. Pada fase menstruasi, akan terjadi banyak perubahan, baik pada hormon maupun tubuh perempuan. Bagi mereka yang baru mengalami hal tersebut, akan sedikit kebingungan. 

Pada saat itu, berdiskusi dengan orang-orang terdekat, seperti orang tua, teman, atau saudara sangat dianjurkan. Karena saat menstruasi, banyak hal yang perlu kita jaga dan perhatikan. Seperti nutrisi saat menstruasi, mitos tentang menstruasi, hingga gejala-gejala yang terjadi sebelum maupun saat menstruasi. 

Membicarakan hal terkait menstruasi dengan orang lain akan membuat kita sedikit tidak nyaman. Untuk itu, mulailah percakapan yang ringan, dan ceritakan kondisi tubuhmu pada saat menstruasi. 

Kamu bisa mulai membahas alat-alat yang digunakan saat menstruasi, seperti pembalut atau tampon. Setelah itu, kamu bisa membahas gejala-gejala yang terjadi pada orang menstruasi, perubahan apa saja yang terjadi pada tubuh saat menstruasi, serta cara menjaga kebersihan saat menstruasi berlangsung. 

Terdapat banyak orang yang ada di lingkunganmu sehari-hari, seperti orang tua, saudara, teman sekolah, hingga rekan kerja. 

Berbicara Menstruasi Dengan Orang Tua 

Saat kamu mendapati dirimu mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, hal yang pertama kamu harus lakukan adalah jangan panik. Jika kamu merasa kesulitan

untuk mengatasinya, coba tanyakan kepada orang-orang terdekat yang sedang berada di sekitarmu. 

Kamu bisa meminta bantuan kepada ibumu. Tentu, ibu juga pernah mengalami menstruasi seperti yang kamu alami saat ini. Dan dia akan familiar dengan semua hal terkait menstruasi. Selain itu, kamu juga bisa meminta bantuan orang rumah lainnya, seperti ayah, atau saudara laki-laki (yang tidak mengalami menstruasi) untuk pergi membelikan tampon atau pembalut. 

Namun, ada beberapa kendala yang saat kita meminta bantuan kepada orang tua. Kita akan merasa canggung jika membicarakan hal tabu seperti menstruasi ini. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, sebagai berikut : 

• Jika kamu tidak merasa nyaman berbicara dengan orang tua secara langsung, kamu bisa berbicara melalui surat, pesan, atau email. 
• Tanyakan hal-hal yang ringan, seperti “apa yang biasanya ibu lakukan dalam kondisi ini ?”, dan lainnya. 

Berbicara Menstruasi Dengan Teman 

Selain dengan orang tua, kamu juga dapat berdiskusi tentang menstruasi dengan temanmu. Berbeda dengan saat berdiskusi dengan orang tua, kamu mungkin akan lebih nyaman jika berdiskusi tentang menstruasi dengan teman. Hal itu dikarenakan, jarak usia antara kamu dan temanmu tidaklah jauh. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan bahasa santai saat berbicara dengan temanmu. Dengan begitu, diskusi dapat dilakukan dengan mudah. 

Kamu bisa berbagi pengalaman dengan temanmu yang mungkin sudah lebih dulu mengalami menstruasi. Kamu juga bisa meminta saran atau rekomendasi alat-alat yang diperlukan saat menstruasi, seperti merk pembalut atau tampon, makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh orang yang sedang menstruasi, dan lainnya. 

Bagi perempuan yang baru merasakan pertama kali menstruasi, mereka pasti belum memiliki persiapan yang cukup matang untuk menyambut datang bulan pertama. Selain rasa panik dan bingung, mereka juga merasa malu jika darah menstruasi tembus pakaian. 

Ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut saat kamu berada di suatu tempat, sebagai berikut: 

Sekolah

Fase pertama menstruasi biasanya terjadi saat kamu duduk di bangku sekolah. Ya, karena saat itu, kamu sudah mulai memasuki usia remaja. Masa pubertas yang lazim dialami oleh perempuan remaja dan ditandai dengan menstruasi. 

Saat masa menstruasi, kita mungkin kurang menyadari tanda-tandanya. Sehingga, kadang kala kita belum memiliki persiapan untuk menyambutnya, seperti membawa pembalut atau tampon, membawa pakaian ganti, dan lainnya. Tentu hal tersebut membuat kita panik. Belum lagi stereotip dari teman laki-laki tentang menstruasi. 

Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa menjelaskan secara sederhana kepada teman laki-laki di sekolah. Dan kamu bisa meminta bantuan teman perempuan untuk membantu membelikan alat menstruasi seperti pembalut atau tampon. 

Kantor 

Berbeda dengan lingkungan sekolah, di lingkungan kerja akan sedikit lebih mudah. Karena di lingkungan kerja, kamu tidak perlu menjelaskan detail tentang menstruasi. Ya, karena semua orang di lingkungan kerja rata-rata adalah orang yang sudah dewasa, dan tentu mereka sudah pernah mengalami menstruasi. 

Biasanya, meminjam tampon atau pembalut sesama teman kerja merupakan hal yang wajar terjadi. Dan kemungkinan, diantaranya memiliki periode menstruasi yang sama. 

Pada dasarnya menstruasi merupakan hal yang umum terjadi pada setiap perempuan. Memang, ada banyak stereotip yang bermunculan tentang menstruasi. Berdiskusi tentang menstruasi dengan orang-orang sekitar akan membantu memberikan pemahaman positif terhadap fase ini. Jadi, jangan ada pandangan negatif yang muncul tentang fase ini. 

Baca juga Makanan Yang Tidak Dianjurkan Ketika Menstruasi

References: 

https://www.halodoc.com/kesehatan/menstruasi 

https://www.yesdok.com/id/article/-berbicara-dengan-anak-anda-tentang-menstruasi/