Nona Diaries adalah segmen yang menampilkan beberapa perempuan inspiratif dan cerita mengenai menstruasi mereka. Fitur hari ini adalah tentang Rahmani Nitiyudo dari @rahmani.
Rahmani adalah Co-Founder dan Chief Marketing Officer di Fempire. Dia juga mahasiswa di National University of Singapore, jurusan Komunikasi & New Media dan minor di Entrepreneurship. Dia juga lulusan Stanford IHP dengan passion untuk pengembangan masyarakat, entrepreneurship, dan perubahan sosial.
Hai! Mari kita mulai dengan namamu...
Rahmani Nitiyudo dari @rahmani
Boleh ceritakan sedikit tentang Fempire? We are big fans!
Fempire adalah perusahaan sosial yang didedikasikan untuk memberdayakan pengembangan pribadi dan profesional perempuan Indonesia melalui konten, komunitas, koneksi, dan acara.
Apa yang menginspirasi kamu untuk memulai Fempire?
Berhidup di Indonesia, sayangnya menghadapi seksisme setiap hari adalah hal yang biasa. Saya ingat bagaimana saya tidak diizinkan oleh keluarga saya untuk melakukan hal-hal tertentu hanya karena saya seorang prempiuan. Saya membenci ide ini, dan saya dulunya selalu curhat dengan sahabat saya, Mandy dan Yorin. Seiring bertambahnya usia dan kuliah di luar negeri, kami menyadari bahwa lingkungan kerja di AS dan Singapura jauh lebih progresif daripada lingkungan kerja di Indonesia. Memulai kuliah, magang, dan bekerja adalah pengalaman yang menantang, terutama bagi perempuan. Dengan mengalami imposter syndrome, kami melihat kurangnya komunitas dan platform yang erat untuk mendukung perempuan saat menjelajah ke dunia kerja. Kami bersyukur bahwa kami memiliki satu sama lain untuk curhat, tetapi bagaimana dengan ribuan perempuan Indonesia lainnya yang tidak memiliki hak istimewa, akses, atau informasi? Lalu muncullah Fempire, di mana kami tidak hanya ingin memberdayakan perempuan Indonesia secara online melalui webinar, konten media sosial, dan komunitas kami, tetapi juga secara offline melalui program penjangkauan sosial kami.
Kata-kata apa yang kamu miliki untuk perempuan lain?
Meskipun terdengar klise, saya akan mengatakan untuk membela apa yang kamu percaya. Ada budaya beracun yang tidak saya sukai di Indonesia, yang merupakan budaya 'gak enak'. Orang-orang melihat ini sebagai sikap yang sopan, tetapi seringkali, hal itu melarang perempuan untuk mengungkapkan pikiran mereka atau bertindak berdasarkan pikiran mereka. Hal ini dapat memberikan persepsi bahwa perempuan itu lemah, terutama dalam pertemuan diskusi. Jadi untuk semua perempuan, kita harus mulai menentang stereotip ini. Jangan takut, jangan merasa tidak aman, jangan berpikir bahwa suara kamu tidak layak untuk didengar.
Apa hobi & passion lain kamu?
Saya menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan seni. Mulai dari seni lukis, musik, menggambar, hingga menari. Seni jelas merupakan cara saya mengekspresikan diri. Ibuku selalu memberiku pensil warna dan kertas dan menyalakan musik sambil bernyanyi dan menari. Semangat ini tumbuh bersama saya sampai hari ini. Saya juga mulai melakukan yoga dan meditasi. Menjadi seorang yang overthinker, dua hal ini benar-benar membantu menenangkan kekacauan di pikiran saya dan membuat pikiran saya jernih.
Jelaskan menstruasi kamu dalam 3 emoji.
😭🍫💥
Apa perasaan kamu tentang menstruasimu?
Cinta dan benci. Saya bersyukur karena saya mendapatkannya sebulan sekali, jadi saya tidak khawatir tentang menstruasi yang tidak teratur. Tapi saya juga benci rasa sakit! Kram, sakit punggung, perubahan suasana hati, mengidam, terlalu banyak berpikir. Terkadang agak berlebihan, tapi saya suka cara tubuh saya menyuruh saya untuk bersantai, bersantai, dan menjaga diri sendiri.
Apakah kamu mendapatkan intuisi atau tanda-tanda ketika menstruasimu akan datang?
Ya! Saya dulu tidak merasakan ini, tapi seiring bertambahnya usia, saya akan menjadi murung sebelum datang bulan, serta kram berat saat saya berovulasi.
Apa kebiasaan kamu untuk menjalani menstruasimu?
Saya selalu membutuhkan bantal pemanas, piyama yang nyaman, makanan ringan, dan panadol (jika rasa sakitnya tak tertahankan).
Ingat pengalaman menstruasi pertamamu?
Ya! Saya ingat mendapatkannya dan saya sangat malu. Seluruh rumah saya tahu bahwa saya mendapat menstruasi dan tiba-tiba semua orang khawatir tentang saya. Saya benar-benar malu untuk membicarakannya. Bukan karena saya tidak tahu bahwa saya bisa mendapatkan menstruasi saya, tetapi karena stigma dan tabu seputar bagaimana menstruasi itu kotor dan bagaimana itu adalah hal yang semua orang tahu tetapi tidak pernah dibicarakan. Saya juga ingat merasa sedikit takut karena orang dewasa di sekitar saya terus mengatakan bahwa saya akan segera menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab atas dosa-dosa saya sendiri. Secara keseluruhan itu bukan pengalaman periode terbaik, tetapi juga bukan yang terburuk. Saya akan mengatakan itu benar-benar canggung. Tetapi pada saat yang sama saya agak senang karena saya adalah salah satu dari gadis-gadis lain dalam kelompok pertemanan saya yang mencapai milestone menstruasi.
Kalau kamu bisa memberikan penilaian kepada dirimu saat pertama kali mengalami menstruasi, apa yang akan dikatakan?
Saya akan mengatakan: embrace your period. Belajar tentang tubuh kamu, tingkatkan pendidikan menstruasi dan kesehatan reproduksi kamu. Menstruasi adalah hal yang alami. Seharusnya tidak dijauhi, canggung atau tabu. Seiring bertambahnya usia, saya mulai tidak peduli betapa tidak nyamannya menstruasi saya yang akan dirasakan perempuan dan pria yang lebih tua. Saya sekarang secara terbuka berbicara tentang menstruasi saya dan saya cukup berani untuk membawa pembalut saya di depan umum dan tidak menyembunyikannya di saku saya. Jadi para perempuan, jangan malu-malu untuk mengalami menstruasi. Jika itu membuat orang lain merasa aneh, maka itu ada pada mereka dan bukan cerminan kamu!
----------------------
Baca lebih lanjut tentang perempuan inspirasional lainnya di segmen Nona Diaries. Ingin menominasikan perempuan lain untuk Nona Diaries? Beri tahu kita melalui email atau link ini!
Download eBook GRATIS menstruasi untuk memahami lebih dalam tentang siklus menstruasi kamu!
Tinggalkan komentar