Sindrom pramenstruasi atau PMS merupakan pengalaman umum bagi sebagian besar wanita usia subur. Setiap bulannya, banyak wanita menghadapi tantangan emosional seperti mudah tersinggung, cemas, dan perubahan suasana hati. Bagi beberapa orang, PMS dapat memiliki dampak emosional yang signifikan.

Bagi para pasangan, menghadapi wanita yang sedang mengalami PMS bisa menjadi situasi yang membingungkan. Kadang-kadang sulit untuk tahu cara terbaik merespon tanpa risiko membuat situasi semakin rumit. Untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan ini, berikut adalah enam tips untuk menghadapi pasangan yang sedang mengalami PMS.

Cara Menghadapi Pasangan Ketika PMS

Bagi para pria yang memiliki pasangan yang sedang mengalami PMS, tak perlu khawatir. Berikut adalah cara-cara menghadapi pasangan dalam kondisi tersebut:

1. Tetap Tenang

Tunjukkan kepedulian terhadap perasaannya. Ingatlah bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara, dan dalam beberapa hari, pasangan akan kembali seperti biasanya. Saat terjadi pertengkaran tanpa henti, ingatlah bahwa dia meluapkan segalanya karena kamu adalah bagian penting dalam hidupnya, dan dia merasa nyaman denganmu. Gunakan kesabaranmu selama periode bulanan ini, berusaha menjadi lebih baik jika memungkinkan. Inilah cara mengatasi fluktuasi emosional bulanan.

2. Tunjukkan Perhatian

Ketika sadar bahwa pasangan sedang mengalami PMS atau menstruasi, berikan perhatian lebih padanya. Kecenderungan dia akan menjadi lebih tenang dengan adanya perhatian darimu.

3. Hindari Topik Sensitif

Berusaha untuk tidak membicarakan hal-hal yang bisa merubah suasana hatinya secara drastis. Sajikan pembicaraan yang ringan dan menyenangkan saat bersamanya. Jika topik sensitif harus dibahas, carilah waktu yang tepat, misalnya saat dia sedang istirahat. Hindari membahas topik tersebut ketika dia sibuk, karena hal itu bisa menyulut kemarahan. Selain itu, pilihlah kata-kata dengan bijak, hindari bentakan atau menyentuh perasaannya.

4. Tidak Menyalahkan Menstruasi

Meskipun kamu mungkin benar tentang perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan ekstrim yang terkait dengan menstruasinya, hindari menyuarakan hal tersebut secara terang-terangan. Jadilah lebih peka.

Menstruasi adalah proses biologis yang memengaruhi perilakunya. Menyalahkan perilakunya karena perubahan tubuhnya hanya akan memperburuk situasi dan membuatnya merasa tidak dihargai. Hal ini dapat diartikan sebagai penghinaan terhadap dirinya sebagai manusia.

Wanita tahu dengan baik apa yang terjadi pada tubuhnya. Oleh karena itu, hindarilah memberikan saran tentang kondisi dan perilakunya kecuali jika kamu memiliki pengetahuan medis yang memadai. Jika dia memulai penjelasan rinci tentang apa yang terjadi di dalam tubuhnya, hindarilah topik tersebut sepenuhnya.

5. Tetap Mendampingi

Meskipun pasanganmu mungkin sulit dimengerti, itu bukan berarti kamu harus menjauhinya. Tetaplah ada di sisinya dan siap membantu saat dia membutuhkan dukungan. Ingatlah bahwa sindrom PMS ini hanya bersifat sementara.

6. Berikan Kasih Sayang dan Penghargaan

Jika pasanganmu sedang bekerja atau berada jauh, beri tahu dia betapa indah, manis, dan istimewa dirinya. Tindakan seperti ini dapat memberikan kebahagiaan yang tak terkatakan. Selalu perhatikan tingkat sensitivitasnya; jika dia mudah tersinggung atau cepat marah, berikan pujian dengan bijak. Bantu dia dengan tugas-tugas kecil, berikan kejutan, atau berikan pijatan ringan sebelum kalian berdua berangkat kerja.

Tentu saja, keadaan saat wanita sedang mengalami PMS dan menstruasi bisa menjadi hal yang cukup menantang. Namun, tidak hanya kamu yang harus berusaha memahaminya. Pasangan juga dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi dampak PMS terhadap hubungan kalian.

Sumber:

https://kelascinta.com/men/5-tips-hadapi-pasangan-yang-sedang-pms

https://www.halodoc.com/artikel/tips-hadapi-pasangan-yang-pms