Situs ini memiliki dukungan terbatas untuk browser Anda. Sebaiknya beralih ke Edge, Chrome, Safari, atau Firefox.

Gunakan kode FREESHIP untuk pesanan di atas IDR 90.000

Hai Nona! Unduh aplikasi pelacak menstruasi kami untuk iOS & Android untuk memahami lebih baik tentang siklus menstruasi kamu.

A Natural Way To Balance Hormones

“Seed Cycling”: Cara Alami Menyeimbangkan Hormon

Manajemen benih atau yang biasa disebut dengan “seed cycling” menjadi sebuah tren yang berkembang akhir-akhir ini, dimana “seed cycling” diklaim dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan kesuburan, hingga memperlambat “menopause.”

Proses ini menganjurkan kita untuk memakan biji rami, labu, wijen, dan bunga matahari dalam waktu yang berbeda dalam kurun waktu satu bulan untuk meyeimbangkan hormon dalam tubuh.

Penelitian mengenai konsep “seed cycling” ini memang belum begitu banyak. Saat ini hanya laporan anekdot yang beredar mengenai kegunaan dari “seed cycling” ini sendiri.

Untuk itu, artikel ini akan membahas secara singkat apa itu “seed cycling” serta manfaatnya untuk hormon.

Apa Itu “Seed Cycling”?

“Seed cycling” atau manajemen benih merupakan obat naturopati yang diklaim dapat menyeimbangkan hormon pada tubuh. Cara kerja sistem ini adalah dengan mengatur hormon estrogen pada paruh pertama siklus menstruasi, dan hormon progesteron pada paruh siklus menstruasi.

Adapun beberapa manfaat sistem ini untuk kesehatan, antara lain membantu mengatur menstruasi, mengobati sindrom ovarium polikistik (“PCOS”), mengurangi jerawat, endometriosis, serta infertilitas. Selain itu “seed cycling” juga diklaim dapat membantu meredakan gejala “menopause,” seperti “hot flashes,” kelelahan, perubahan suasana hati, dan keringat malam. Menurut beberapa sumber di internet, hal ini juga dapat meningkatkan kadar hormon tiroid, penurunan berat badan, retensi air, kesehatan rambut, hingga selulit.

Untuk menjalankan metode ini, pada 13-14 hari pertama siklus menstruasi atau pada fase folikular, perempuan diinstruksikan untuk mengkonsumsi 1 sendok biji rami dan labu yang baru digiling setiap hari.

Hal ini juga terjadi pada fase kedua siklus menstruasi atau fase luteal. Perempuan akan makan 1 sendok makan bunga matahari dan biji wijen setiap hari hingga hari pertama menstruasi berikutnya ketika siklus menstruasi dimulai kembali.

Sedangkan untuk perempuan “menopause” atau pasca “menopause” yang tidak memiliki siklus menstruasi teratur, disarankan untuk menggunakan fase bulan sebagai panduan untuk melihat tanggal berapa siklus pertama mereka terjadi.

Menurut beberapa orang, melakukan metode “seed cycling” secara rutin dapat menimbulkan perubahan hormonal yang positif.

Lalu bagaimana sebenarnya biji dapat mempengaruhi hormon tubuh?

Bagaimana Biji Dapat Mempengaruhi Hormon?

Jadi, selama fase folikuler, para pendukung perkecambahan biji berpendapat, bahwa fitoestrogen dalam biji rami dapat membantu meningkatkan serta menurunkan kadar estrogen sesuai dengan kebutuhan. Fitoestrogen sendiri merupakan senyawa dalam tanaman yang dapat meniru aksi estrogen.

Selain itu, biji labu juga diklaim dapat merangsang produksi progesteron untuk persiapan fase berikutnya.

Selama fase luteal berlangsung, lignan yang ada dalam wijen harus menghambat kadar estrogen yang berlebihan. Selain itu, vitamin E yang terdapat dalam biji bunga matahari dipercaya dapat meningkatkan kadar progesteron.

Download eBook menstruasi untuk memahami lebih dalam tentang siklus menstruasi kamu!

 

Menciptakan Kreasi Dengan “Seed Cycling"

Untuk mengkonsumsi “seed cycling,” tentunya kamu membutuhkan beberapa kreasi makanan yang menarik agar kamu tidak akan bosan untuk mengkonsumsi “seed cycling” ini. Selain smoothies, ada banyak varian yang bisa kamu kreasikan dengan “seed cycling.”

Adapun beberapa rekomendasi menu kreasi dengan “seed cycling,” seperti:

  • "Pumpkin seed pesto"
  • "Seed butter" untuk dimakan dengan buah buah segar
  • Membuat “yogurt parfait” dengan biji-biji dan granola
  • Menaburkan biji-bijian pada salad
  • Tahini
  • Havermut

Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai “seed cycling” beserta manfaatnya untuk hormon. Secara penelitian memang cara ini belum terlalu banyak membuktikan beberapa aspek, khususnya manfaat pada hormon. Tapi, mungkin kamu bisa menggunakannya sebagai gaya hidup yang sehat untuk tubuhmu. Baca artikel tentang tanda ketidakseimbangan hormon di Nona blogs!

Tinggalkan komentar

Use coupon code WELCOME10 for 10% off your first order.

Keranjang

Selamat! Pesanan Anda memenuhi syarat untuk pengiriman gratis Spend Rp 200.000 for free shipping
Tidak ada lagi produk yang tersedia untuk dibeli

Keranjang Anda saat ini kosong.